♥ Neng Fiiefieen ♥

PERHATIAN!!!!!!!

PERHATIAN!!!!
Dilarang copas isi blog !!!
cukup mencantumkan LINK hidup

Wednesday 5 February 2014

[ Sinopsis ] Emergency Couple Episode 2 - Part 2




Sinopsis Emergency Couple Episode 2 – Part 2

Setelah memarahi Chang Min. dr. Gook beralih memarahi Jin Hee. “Oh Jin Hee,apa ini yang kau dapat?” bentak Dr. Gook sambil melempar kertas hasil test ke wajah Jin Hee.
 

 Bahkan di hari pertama magang,Jin Hee tidak bisa membedakan arteri dan vena. Jin Hee meminta maaf dan ia akan melakukannya lagi. Dr. Gook menolak Jin Hee melakukannya lagi,ia menyuruh Chang Min yang kali ini mengambil sampel darah.
“dimana otakmu? Bagaimana bisa kau sebut dirimu seorang dokter saat kau bahkan tidak bisa mengambil sampel darah? Jika pasien meninggal saat kau sedang mengambil darahnya yang kedua kalinya,akankah kau akan bertanggung jawab?” bentak Dr. Gook. Chang Min hanya melirik Jin Hee. Dan Jin Hee menahan kesalnya dengan memeras kertas hasil test darah.
Saat jam istirahat. Chang Min bergabung dengan timnya yang sedang istirahat makan di kantin. Di hari pertama magangnya,Chang Min terlihat lelah. Sang Hyuk bertanya apa yang terjadi? Kenapa Chang Min menyerahkan sampel darah lagi?
 Chang Min menjelaskan jika Jin Hee salah mengambil darah vena jadi dirinya yang mengambil darah arteri dan membawanya ke Lab. Sang Hyuk mengumpat,dasar wanita tua. Young Gyu menambahkan,membuat masalah besar di hari pertama magang dan dia akhirnya membuat yang lebih besar.
Chang Min sudah tak bersemangat membahas Jin Hee. Young Ae juga khawatir bagaimana bisa mereka satu tim dengan orang seperti Jin Hee. Dan lebih yang dikhawatirkan Sang Hyuk adalah hasil evaluasi magang mereka.karena jika 1 orang mendapat nilai F maka seluruh tim mendapat nilai F juga.
Young Gyu memberi saran,hanya ada 2 cara. Pertama,wanita tua itu memperbaiki dirinya sendiri bersama-sama sekarang dan melakukan yang terbaik,jadi tidak akan ada masalah. Atau kedua,Jin Hee mendapatkan akal sehatnya dan berhenti.
Sang Hyuk lebih setuju dengan saran yang kedua. Chang Min sudah tidak bisa mentolerir lagi “aku tidak akan tinggal diam.aku akan membuatnya berhenti apapun itu” ujar Chang Min.
Young ae juga menggantungkan harapannya pada Chang Min. Young gyu memberi tanda pada Chang Min jika Jin hee ada di kantin. Mereka menyerahkan urusan Jin Hee pada Chang Min.
Chang Min langsung beranjak dari duduknya dan menghampiri Jin Hee yang sedang mengantre untuk mengambil makanan. Chang Min menerobos baris antrian dan dengan kasar mendorong Jin Hee.
“Hey,apa kau bisa menelan makanan dalam situasi ini?” bisik Chang Min. Jin Hee menahan kesalnya. Chang Min menggerutu ,ia terpojok oleh Dr. Gook karena ulah Jin Hee. Dan berapa banyak lagi yang harus Chang Min lakukakan agar membuat Jin Hee sadar (pergi dari RS)?
“hentikan! Hentikan!” bisik Jin Hee yang tak ingin memperpanjang masalah. Ah Reum datang dan juga ikut mengantri. Chang Min tanya mengapa Ah Reum telat. Ah reum menjawab jika ia baru saja menangani operasi jahitan sederhana. Chang Min kagum pada Ah Reum,karena AH Reum bisa melakukannya di hari pertama mereka magang.
 
 
 Chang Min menarik Ah Reum dan memberikan tempat kosong di depannya. Chang Min juga menyikut Jin Hee yang ada dibelakangnya. Kekesalan Jin Hee semakin naik hingga ke ubun-ubun. Chang Min menoleh dan melihat Jin Hee melototinya,lalu ia pasrah dan memberikan tempat antrinya pada Jin hee. Ia memilih mengalah berdiri di belakang Jin Hee.*benci tapi masih cinta,hihi.
Ah reum menasehati Jin Hee,jika Jin Hee masih ingin tetap di UGD. Pastikan Jin Hee melakukan pekerjaan dengan benar. Karena Jin Hee sudah menjadi buah bibir bagi residen dan perawat di RS. 

AH Reum berkata ia tidak bisa membicarakan seseorang di belakang jadi dengan terang-terangan ia berani mengatakan ini semua pada Jin Hee.
 
 “semua tim kami tidak bisa mendapatkan kesalahan karena 1 orang. Karena kau,semua tim bisa gagal. Bahkan di hari pertamamu magang,kau tidak memiliki baju”
Chang Min melirik baju yang dipakai Jin Hee. Jin Hee menjawab ia memiliki alasan untuk itu. ia berterima kasih karena Ah Reum meminjamkan baju padanya dan ia juga berterima kasih karena telah memakainya hari ini. ia meyakinkan Ah Reum tidak akan menggagalkan evaluasinya.
Ah reum tersenyum lega. Dan ia berharap Jin Hee mengerti bahwa dia melakukan ini demi kebaikan tim mereka. Jin Hee semakin kesal melihat tingkah Ah Reum yang munafik. Chang Min bermaksud menengahinya,ia pura-pura mengeluh antriannya sangat panjang karena ia sudah lapar.
Mereka sudah mendapat giliran untuk mengambil makanan. Ah reum mengambil menu sayuran dan ia sengaja melewati dan tidak mengambil daging. Sedangkan Jin Hee langsung mengambil menu daging. Chang Min melihat menu yang dipilih Ah Reum. Ia berkomentar bahwa ternyata mereka sama-sama vegetarian. Ah Reum menjawab ia tidak suka daging. Sebagai seorang dokter harus memiliki tubuh yang sehat untuk merawat pasiennya.
 
 
Jin Hee mendengarnya tak suka. Ia kesal dan sengaja mengambil menu daging lebih banyak. Chang Min berkata ia juga tidak suka daging. Jin Hee mendengarnya semakin kesal,ia menggerutu “vegetarian? Padahal dia selalu makan 2 daging babi di pagi hari”. Chang Min merasa tersindir dan kesal.
Chang Min menemui Dr. Gook untuk melaporkan pendapat tim 4 tentang Jin Hee. Chang Min berharap Dr. Gook memindahkan Jin Hee ke department lain. Namun dr. Gook menolak usulan Chang Min,yang berhak memutuskannya hanya dirinya. Jadi Chang Min hanya melakukan pekerjaannya dengan benar.Dr. Gook mengusir Chang Min dari ruangannya.
 Lalu Chang Min mengusulkan dirinya sendiri agar dipindahkan ke tempat lain. Dr. Gook heran,untuk alasan apa? Karena Oh Jin Hee? Apa Chang Min pernah kencan dengan Jin Hee?
Chang Min kebingungan mencari alasan yang tepat untuk menjelaskannya pada Dr. Gook. Melihat reaksi Chang Min,Dr. Gook menebak “kau pernah?”
Chang Min menyangkal semua tuduhan Dr. Gook. “tidak mungkin! Kenapa juga harus berkencan dengan gadis kelas rendah seperti dia? Bukan seperti itu,tapi aku akan mengacaukan magangku jika satu tim dengannya”
Dr. Gook menasehati Chang Min. hal pertama yang harus di pelajari dari magang adalah kerjasama tim. Tidak ada yang bisa orang lakukan sendirian di dunia ini. ia menyuruh Chang Min untuk berhenti mengeluh dan keluar dari ruangannya.
Chang Min putus asa. Dr. Gook menerima telepon dan akan segera pergi tap Chang Min mencegahnya dan terus memohon pada Dr. Gook. Ia mencoba membujuk Dr. Gook dengan menjelek-jelekan Jin Hee. “Jin Hee sangat berbahaya,dia ceroboh dan bodoh”
Dr. Gook memberi saran agar Chang Min mengajari Jin Hee. Dr. Gook keluar dari ruangannya. membuat Chang Min semakin kesal karena usahanya sia-sia.
Tim 4 sudah pulang dari magangnya. Sang Hyuk kegirangan,ia merasa bebas setelah keluar dari UGD. Young Gyu berkata,ini baru hari pertama mereka. tapi tetap saja bagi Sang Hyuk ini sangat menyenangkan. Sang Hyuk memeluk istrinya. Dan mereka bermesraan di depan Chang Min.
 AH Reum berkomentar,apa Chang Min cemburu melihat mereka (Sang Hyuk& istri)? Chang Min menjawab tentu saja tidak. ia menjadi pria yang single dengan jiwa yang bebas.
“jadi kau ingin membujang terus?” tanya AH Reum
“bukankah itu terlalu ekstrim” jawab Chang Min. Young Gyu menyahut,wanita mana yang akan menolak Chang Min. Chang Min menendang Young Gyu. Semua tertawa melihat mereka.
Jin Hee datang dan hendak pulang. Ia pamit pada timnya. Melihat Jin Hee lewat,Chang Min sengaja membesarkan volume suaranya “aku tahu tipe wanitaku”
“Ah Reum adalah tipeku” jawab Young Gyu tiba-tiba. Ia langsung pedekate dengan Ah Reum dan menanyakan alamat ruma Ah Reum. AH Reum menjawab jika rumahnya tak juah dari RS tempat ia magang.
Chang Min semakin meninggikan suaranya dan menawarkan Ah Reum tumpangan. Jin Hee mendengarnya dan hanya komat-kamit tak suka.
Di dalam kereta,Jin Hee terus saja memikirkan kata-kata Chang Min. kau tidak akan bisa melakukannya. Kau tidak akan bisa berhasil.jadi keluarlah!
 
Ia memejamkan matanya dan berharap kata-kata Chang Min tak membuatnya putus asa dan menyerah begitu saja.
Tibanya di rumah,Jin Hee mendengar suara ribut dari dalam rumahnya. Ibunya mengundang beberapa temannya untuk makan-makan. Jin Hee mendapat pujian dari teman-teman ibunya. 
 
 “apa yang terjadi padamu? Kau pergi ke pernikahan tapi tidak kembali?aku bahkan tidak bisa menghubungimu.apa pekerjaanmu baik-baik saja?” tanya Ibu Jin Hee khawatir. Jin Hee tersadar jika dirinya lupa memberi kabar ibunya,ia menjawab tentu saja. Ibu Jin Hee lega mendengarnya.
Teman-teman ibunya mengajak Jin Hee minum bersama. Jin Hee langsung menolaknya,ia tak ingin kejadian di hari pertama magangnya terulang lagi. Ibu Jin Hee membela anaknya yang sudah terlihat lelah.
Jin Hee masuk ke dalam kamarnya. Dia juga mendengar teman ibunya berniat menjodohkan seorang pria duda beranak 1. Ibu Jin Hee menolaknya.walau anaknya sudah pernah menikah tapi pernikahan anaknya hanya setahun. Dan juga sekarang Jin Hee adalah seorang dokter. Jadi mana mungkin Jin Hee dijodohkan dengan pria yang sudah menikah.
Ibu Jin Hee semakin kesal saat temannya menanyakan alasan Jin Hee bercerai dari suaminya. Apa karena suami berselingkuh? Atau Jin Hee yang tidak bisa memberikan anak?
Ibu Jin Hee menjawab jika Jin Hee menikah muda dan di rumah tangga mereka sering terjadi perdebatan. Ibu Jin Hee tambah kesal saat temannya lagi menanyakan hal-hal yang aneh. Ibu Jin Hee langsung mengusir mereka.
Ibu Chang Min berada di Spa,ia ditemani saudara-saudaranya. Salah satu Ahjumma,saudara ibu Chang Min bertanya,kenapa Ibu Chang Min sangat antusias menjadi Chang Min menjadi seorang dokter?
 
Ahjumma lainnya menjawab itu karena Ibu Chang Min dulu gagal mendapatkan suami berprofesi dokter jadi sekarang Chang Min yang harus mewujudkan impian ibunya.

Ibu Chang Min menjawab jika ia sudah mewujudkan mimpi itu. hanya tinggal menunggu waktunya. Salah satu ahjumma bertanya alasan Ibu Chang Min memanggil mereka. Ibu Chang Min menanyakan kabar tentang anak menteri yang akan dijodohkan oleh Chang Min. Jika perjodohan itu berjalan lancar nasib kedua adiknya ada di tangan Ibu Chang Min.
Ibu Chang Min juga mengancam adik-adiknya itu untuk menjaga rahasia tentang Chang Min yang sudah pernah menikah. “dengarkan baik-baik. Chang Min ku belum pernah menikah” kata Ibu Chang Min memperjelasnya.
Salah satu Ahjumma heran kenapa Ibu Chang Min mengatakan itu. tapi kehidupan Chang Min adalah fakta jika Chang Min pernah menikah walau usia pernikahannya adalah setahun. Ahjumma lainnya mengatakan pernikahan Chang Min juga ada catatannya.
 
Ibu Chang Min menjawab ia bisa melakukan apa saja dengan menggunakan semua uangnya dan juga koneksi. Ibu Chang Min juga memperingatkan adik-adiknya agar mengingat semua bantuan yang ia berikan pada adik-adiknya. jadi,tutup mulut kalian!
Jin Hee selesai mandi. Ia juga mengingat perkataan Dr. Gook yang memerintahkan dirinya untuk berhenti dan keluar dari RS. Ia sejenak melupakannya dan menatap piagam yang terpasang di dinding. Ia mengambilnya dan memasukannya dalam laci.
Ia menatap bukunya dan membuka setiap lembar. Di dalam bukunya banyak tempelan kertas catatan yang ia gunakan saat mempelajari buku itu. ia tersenyum mengingat kembali semangatnya saat ingin menjadi dokter. Tapi tak lama kemudian wajah Jin Hee berubah sedih. Ia tak ingin usahanya menjadi dokter terhenti karena 2 pria yang memintanya keluar dari RS.
Seorang wanita sedang duduk di ruang tunggu pasien. Ia dengan seksama mengamati sekeliling RS. Chang Min datang memanggil nama Shim Ji Hye. wanita yang duduk tadi beranjak berdiri dan mengiyakan panggilan Chang Min. wanita itu bernama Shim Ji Hye. kita panggil Noona Shim ya.
Jin Hee menerima pasien korban tabrakan. Ia meminta perawat untuk memanggil Dr. Gook. Sebelum Dr. Gook datang,Jin Hee yang menangani pasien tersebut.
Saat Dr. Gook tiba,Jin Hee melaporkan hasil diagnosanya. Dr. Gook kembali memeriksa pasien itu. dr. Gook juga melihat hasil rontgen.
Jin Hee yang melihat hasil Rontgen pasien itu langsung mengenali apa yang dialami pasien itu “apakah itu Pneumothoraks (penimbunan udara/gas dalam perut)?”
Dr. Gook melirik Jin Heed an bertanya bagaimana Jin Hee mengetahuinya dengan begitu mudah? Jin Hee menunjuk gambar rontgen pasien. Dr. Gook membenarkan. Jin Hee menyahut,apa kita perlu memasukkan chest tube?
Dr. Gook setuju dan langsung memerintahkan untuk mempersiapkan chest tube.
Chang Min menangani Noona Shim. Ia memeriksa perut Noona Shim. Chang Min bertanya,apa kau pernah mendapat operasi perut atau pengeluaran batu empedu?
“inu bukan obstruksi usus,jadi jangan khawatir” jawab Noona Shim
Chang Min memuji pengetahuan Noona Shim dengan baik. Apa Nona Shim merasakan nyeri di tempat lain?
“aku mendapat pengobatan untuk batu kandung kemih dari RS lain. Tapi aku benar-benar tidak bisa menahan sakitnya dalam perjalanan untuk bekerja”
Chang Min mengerti dan hendak memberikan pereda nyeri pada Nona Shim. Nona Shim menolaknya karena ia sensitive dan juga alergi dengan obat pereda nyeri. Itu juga tak akan berefek bagi Noona Shim. Noona Shim meminta untuk memberikan suntikan Demerol.
Chang Min tercengang,Demerol? Chang Min harus melakukan test darah dab CT Scan terlebih dahulu sebelum memberikan suntikan Demerol.
Noona Shim berkata ia sangat terburu-buru dan sibuk. Chang Min tetap menolaknya dan meminta Noona Shim untuk melakukan USG pada bagian perutnya. Noona Shim tetap bersikeras,bukankah tadi Chang Min ingin memberikan obat pereda nyeri. Chang Min menjelaskan Demerol adalah pereda nyeri golongan narkotika,jadi ia tetap tidak bisa meresepkan itu pada Noona Shim.
Noona Shim protes karena Chang Min sebagai dokter magang sangat cerewet. Ia hanya perlu satu suntikan Demerol dan pergi. Tiba-tiba Noona Shim merasakan sakit di perutnya. Noona Shim meminta dokter lain untuk menanganinya. Ia juga memiliki surat pengantar dari dokternya dan resep dari dokter.

Chang Min tak bisa berbuat apa. Ia mengalah dan berkata pada Noona Shim akam meresepkan obat yang diminta Noona Shim sendiri. Setelah Chang Min pergi,wajah Noona Shim berubah. Ia tidak seperti orang sakit.
Di ruang operasi,Dr. Gook mengoperasi dada pasien dengan aba-aba dari Jin Hee. Jin Hee dengan tenang memperhatikan Dr. Gook. operasi berhasil dan Dr. Gook memasukan selang ke dada pasien.
Setelah selang berhasil dimasukan. Pasien mengalami sulit bernafas. Jin Hee melaporkannya pada Dr. Gook. Dr. Gook menjawab ada beberapa rasa sakit yang terasa saat dimasukkan chest tube. Jin Hee kurang yakin,apa kita perlu mengecek ulang hasil rontgen?
 
Tapi perawat berkata pernafasannya normal dan tekanan darahnya juga stabil. Mendengar penjelasan dari perawat,Dr. Gook hanya berpesan pada Jin Hee untuk tetap mengawasi si pasien.
Sesaat si pasien mulai kesakitan dan Dr. Gook hanya meliriknya. Tiba-tiba seorang dokter datang dan mencari Dr. Gook. ia melaporkan jika ada seorang pasien yang membutuhkan Dr. Gook.
Dr. Gook segera dan menangani si pasien. Ia memerintahkan untuk mempersiapkan CPR dan juga persiapkan ambu (alat bantu pernafasan).
Tiba-tiba Chang Min masuk dan mengganggu Dr. Gook. ia datang untuk menanyakan tentang pasien yang mengalami nyeri di perutnya. Dr. Gook tak menjawab pertanyaan Chang Min. ia lebih memusatkan pikirannya ke pasien yang ia tangani sekarang.
Dr. Gook menanyakan kondisi pasien pada dokter yang memanggilnya (aku rasa,dia bukan dokter, dia seperti masih magang juga. Tapi bingung mau sebut dia apa disini).
“dia memiliki riwayat yang buruk terhadap flu dan sakit kepala. Jadi kita melakukan CT scan pada otaknya. Tapi hasilnya dalam kondisi baik. Dia mengeluh rasa sakit di dadanya tiba-tiba jadi aku memeriksa EKGnya. Dan dia juga memiliki tekanan darah yang tinggi jadi aku memberikan obat hipertensi”
Dr. Gook langsung menekan-nekan dada si pasien. Chang Min yang sedari tadi masih di dalam dan memperhatikan diagnose rekannya. Ia menyahut,apa ini pendarahan Subarachnoid?
Dr. Gook langsung melirik Chang Min yang ternyata mendiagnosa dengan benar. Lalu ia balik tanya pada dokter yang menangani sebelumnya,apa sudah dipikirkan itu bisa menjadi pendarahan Subarachnoid?
Dokter itu mengiyakan, tapi tak ada pendarahan dari hasil CT Scan otak. Dr. Gook langsung memeriksanya,ia juga menyarankan jika tidak bisa membaca hasil CT Scan seharusnya segera meminta bantuan dari bedah saraf.
 
Si pasien mengalami krisis. Dr. Gook langsung menggunakan alat pacu jantung.
Di tempat lain,Jin Hee masih mengawasi pasien tabrakan tadi. Si pasien masih kesulitan bernafas. Jin Hee semakin panic. Perawat juga melapor pada Jin Hee jika tekanan darah si pasien menurun. Jin Hee semakin panic dan memeriksa dada si pasien yang membengkak.
Jin Hee memerintahkan perawat untuk meningkatkan oksigen si pasien. Jin Hee lalu pergi memanggil Dr. Gook.
Jin Hee mencari Dr. Gook dan menanyakan keberadaannya. Salah satu perawat memberitahu jika Dr. Gook sedang menangani pasien yang dalam situasi CPR. Jin Hee bertanya,dokter lainnya? Si perawat menjawab jika dokter lainnya sedang mengikuti konferensi.
Ia berpapasan dengan Chang Min. Jin Hee enggan bertanya pada Chang Min tapi ia memberanikan diri dan bertanya,apa Chang Min melihat Dokter Kim dan Dr. Jang?
Chang Min menjawab jika ada situasi yang darurat di ruang 2,jadi semuanya berada di dalam sana. Kenapa?
Jin Hee tak segera menjawab. Chang Min bertanya sekali lagi,ada apa? Jin hee berkata jika ia memiliki pasien Pneumothoraks. Dr. Gook memasukkan chest tube tapi tekanan darah si pasien menuruh dan juga merasakan nyeri hebat.
Jin Hee bergegas pergi. Kepanikan Jin Hee tak luput dari perhatian Noona Shim. Chang Min langsung membuntuti Jin Hee. Chang Min memeriksa dada pasien. Dalam kondisi pasien seperti ini,mereka sangat membutuhkan Dr. Gook. tapi Dr. Gook sedang berada ditengah proses CPR.
Perawat bertanya,apa Chang Min dan Jin Hee akan diam saja,karena tekanan darah pasien menurun. Jin Hee semakin panic. Ia meminta Chang Min lakukan sesuatu.
“kita harus membuat sayatan di dadanya dan mengeluarkan darah” kata Chang Min. Jin Hee bertanya,apa Chang Min pernah melakukannya (membuat sayatan)? Chang Min menjawab ia hanya pernah mendengarnya saja dan bahkan belum pernah melihatnya.
“tapi kau seharusnya lebih baik daripada aku. Kenapa? Haruskah aku melakukannya?” tanya Jin Hee
Chang Min melarang Jin Hee melakukannya. Jin Hee terus saja panic membuat Chang Min kesal. tetap tenang!
Perawat kesal melihat 2 orang dokter magang berdebat di depan pasien yang kritis. Mereka harus membawa residen atau dokter untuk menanganinya.Perawat keluar untuk mencari bantuan.
Tiba-tiba Noona Shim masuk dan langsung mengambil peralatan medis. Chang Min meminta Noona Shim keluar dari ruangan. Noona Shim tak menggubris perintah Chang Min,ia terus memeriksa dada pasien.
Chang Min menampis tangan Noona Shim dari tubuh pasien. Noona Shim meminta Chang Min untuk memberikannya pisau bedah no 10. Jin Hee penasaran,apa kau dokter?
“kubilang berikan pisau bedah no 10!” pinta Noona Shim ketus. Chang Min hanya menatapnya tanpa berkutik. Noona Shim membentak Chang Min. bahkan Chang Min tetap terpaku. Noona Shim langsung mengambilnya sendiri.
Chang Min kesal dan berteriak.apa kau gila?!!! Noona Shim menjelaskan jika ia tidak secepatnya menyayat dada pasien,ia akan mati. Tapi Chang Min meminta Noona Shim untuk membiusnya terlebih dahulu.


“itu tak ada gunanya karena tekanan darah menurun terlalu banyak”
Chang Min tetap menjelaskan jika itu tetap tidak bisa dilakukan. Bagaimana Chang Min tahu jika wanita yang didepannya bukan seorang dokter?
Noona Shim mengolok Chang Min yang bodoh karena meresepkan Demerol pada pasien dengan nyeri perut. Chang Min tercengang. Noona Shim tetap ingin menyayat dada si pasien,Chang Min lagi menahannya. Jin Hee ikut membantu Chang Min dan menjelaskan jika si pasien perlu anestesi terlebih dahulu.
 
“tidak ada waktu untuk ini. lepaskan!” Noona Shim kesal. Jin Hee menawarkan diri jika ia yang akan melakukannya. Noona Shim menolak dan berkata,Jin Hee sudah menyia-nyiakan waktu dan malah ingin melakukannya?
Jin Hee memohon,walau ia tak tahu siapa Noona Shim tapi harusnya Noona Shim tidak berada di ruangan ini. saat Jin Hee akan mengambil pisau. Noona Shim dengan cepat menampis tangan Chang Min dan langsung menyayat dada si pasien.
Chang Min dan Jin Hee sudah tak bisa berbuat apa-apa selain hanya memperhatikan Noona Shim dengan was-was. Tak lama kemudian,tekanan darah si pasien kembali normal.
 Yups~ Noona Shim adalah Dr. Shim,rekan Dr. Gook saat kuliah medis. Dr. Shim adalah dokter yang cerdas. Dr. Shim dan Dr. Gook saling mencintai satu sama lain,tapi mereka tidak bisa menikah. Walau dr. Shim terlihat dingin tapi ternyata di balik itu semua,dia wanita yang rapuh. ~pengenalan karakter~
Tak lama kemudian,perawat berhasil mendatangkan Dr. Gook. Dr. Gook terkejut saat melihat Dr. Shim berada dalam ruangan itu.
“itu baru sesaat” sapa Dr. Shim pada Dr. Gook. Chang Min dan Jin Hee semakin terkejut karena Noona Shim adalah seorang dokter dan juga teman dari Dr. Gook
 
 
 
 “kau mengejutkanku. Apa yang terjadi?” tanya Dr. Gook menjamu teman lamanya
“banyak tempat yang ingin kudatangi di Amerika. Aku mengambil cuti selama beberapa bulan. Tapi RS ini terus menghubungiku sejak beberapa bulan yang lalu”
Dr. gook menanyakan alasan Dr. Shim pura-pura menjadi pasien. Dr. Shim menjawab ini adalah misi dari Direktur RS yang memintanya berpura-pura menjadi pasien dan memeriksa system UGD. Tapi dokter magang yang kekanak-kanakan itu mengacaukan semua rencanya.
Dr. Gook heran,kenapa mereka mengirim Dokter bedah ke UGD? Dr. Shim menjawab mungkin karena trauma yang dideritanya jadi direktur RS menugaskan dirinya untuk membantu di UGD dan fokus pada bagian diluar.jadi ia akan mulai bekerja disini,mulai besok.
“kenapa?” tanya dr, Shim saat melihat reaksi Dr. Gook. apa Dr. Gook tidak nyama berada disekitarnya?
Dr. Gook tak menjawab dan hanya menatap dr. Shim.
Malam harinya Jin Hee mendapat pasien pemabuk dan seorang polisi. Young Gyu dan Chang Min hanya melihat tanpa mempedulikan Jin Hee. Ternyata pasien tersebut sedang putus cinta dan mencoba bunuh diri. Polisi yang menghalanginya,salah satunya tertusuk pecahan botol.
Dr. Gook melihat Jin Hee kerepotan menangani pasien putus cinta itu. ia langsung menegur Chang Min. ia meminta Chang Min yang menangani,Chang Min membantah perinta Dr. Gook.
“apa kau membiarkan seorang wanita yang menangani pasien penyebab keributan? Kau urus dia. Dasar pemalas!!!” perintah dr. Gook
Chang Min menggerutu kesal. ia tak ikhlas membantu Jin Hee. Chang Min mengobati pasien putus cinta. Sedangkan Jin Hee mengobati luka polisi.
“apa kau tahu cinta itu apa? Apa kau pernah mengalami patah hati?” tanya pasien putus cinta pada Chang Min. aishhh… ini pasien salah alamat kalau tanya soal cinta^^
“tentu kau akan gila. Bagaimana bisa kau menjadi manusia jika kau tidak menjadi gila” jawab Chang Min dengan asal. “tapi itu jadi lebih ringan setelah melewatinya” curcol Chang Min
Jin Hee mengamati dan mendengar perbincangan Chang Min dengan pasiennya. Pasien putus cinta menolak untuk diobati. Ia terus mengatakan untuk mengembalikan pacarnya. Bahkan ia mencengkeram baju Chang Min dan mengancam Chang Min.
Jin Hee memerintahkan perawat untuk memberikannya pinset dan perban. Chang Min menghampiri Jin Hee.
“syaraf atau pembuluh darahnya mungkin rusak” kata Chang Min “jadi ambil hasil sinar X-nya dan lakukan tes awal” perintah Chang Min.
Jin Hee meliriknya. Tapi perawat memohon untuk mendengar perintah dari satu orang.
Pasien itu mengamati pistol polisi yang ditaruh perawat di bawah troli obat. Ia langsung mengambilnya. Terdengar bunyi tembakan. DORRRR. Ia memerintahkan agar tidak ada yang bergerak dan juga ia meminta untuk mendatangkan pacarnya. Jika tidak,ia akan membunuh orang yang berada di ruang UGD.
Tim keamanan datang. Salah satu rekan polisi menodongkan pistonya ke arah pasien ,turunkan pistolmu!.
Dr. Gook hendak mendekati pasien tapi ia diancam oleh pasien. Bahkan ia tak mendengarkan perintah dr. Gook.
Jin Hee panic saat melihat darah mengucur dari tubuh polisi. Chang Min berkata jika polisi itu akan baik-baik saja. Jin Hee hendak berdiri untuk melihat kondisi polisi. Chang Min menariknya dan tak sengaja menjatuhkan peralatan medis. 
 
 
 Dan suara dari benda jatuh itu mengacaukan pikiran pasien putus cinta. Ia langsung berteriak dan memanggil Chang Min . dengan ketakutan,Chang Min menurutinya.
Saat Chang Min mendekat,pasien itu langsung mendekap Chang Min dan menodongkan pistolnya tepat di kepala Chang Min. Jin Hee semakin panic.
 
 
 Tim keamanan mencoba membujuk pasien itu untuk melepaskan Chang Min. dalam kepanikannya,Jin hee melihat alat pemacu jantung dan sebuah ide terlintas dibenaknya.
Jin Hee mendekati alat itu. pelan-pelan Jin Hee mendorong alat itu agar lebih dekat dengan pasien yang menyandera Chang Min.
Perawat yang menyadarinya hanya melotot ketakutan. Jin Hee sudah dekat dengan pasien. Ia memutar tombol tanpa memperhitungkan tegangannya.
Kenapa kau menolongku?????!!!!! Teriak pasien sambil menodongkan pistonya di kepala Chang Min dan bersiap menembaknya.
Dan Jin Hee langsung berdiri dan menyetrum punggun pasien itu dengan alat pacu jatung yang ia nyalakan. Chang Min pun kena imbasnya. Ia terjatuh tak sadarkan diri.
Semua orang di UGD tercengang melihat aksi heroic Jin Hee.
Yang dibenaknya adalah ingin menolong Chang Min,walau ia tak memperhitungkan resiko yang akan terjadi pada Chang Min

Komentar :
Sebenarnya Chang Min dan Jin Hye sangat pintar dan berbakat. Tapi kadang sifat mereka yang lebih menonjol dari bakat mereka. Jin Hee lebih dewasa dari Chang Min,mungkin karena dari segi umur,tapi juga dari segi pikiran. Chang Min lebih kekanak-kanakan dari Jin Hee.
Satu lagi tentang Jin Hee,jika dalam situasi tenang,ia bisa berpikir jernih dan otaknya encer. Ia bahkan bisa menjawab pertanyaan dari Dr. Gook. tapi jika suasana hati dan pikirannya diganggu,seperti Dr. Gook katakana,otak batu.
Sulit jika harus berhubungan dengan dokter magang. Nyawa orang pun jadi taruhan. buktinya ada beberapa kasus di Negara kita,keluarga pasien menuntu pihak RS karena melakukan malpraktek. Walau tak terbukti tapi pihak RS lebih kuasa.
Makin penasaran dengan hubungan Jin Hee dan Chang Min selanjutnya.

1 komentar:

Unknown said...

Jin Hee,jika dalam situasi tenang,ia bisa berpikir jernih dan otaknya encer. Ia bahkan bisa menjawab pertanyaan dari Dr. Gook. tapi jika suasana hati dan pikirannya diganggu,seperti Dr. Gook katakana,otak batu.

Sm kyk aq.. Klo nyantai otk ini encer se encer-encernya, tpi klo mumet jgn hrp keluar 1 ide dr kepala ini...
Makasi mbak sinopnya....

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya ^^
walau aku tak membalas satu per satu,tapi aku selalu membaca komentar kalian