Ia
bernyanyi dengan beruarai air mata.Dia akhir lagu,ia tak bisa menahan
tangisnya.
“siapa
dia? Apa kau mau aku melakukan sesuatu padanya?” tanya pria berambut panjang
yang mengiringi Na Na bernyanyi
“diam! Jangan coba-coba” bentak Na Na pada pria itu
“diam! Jangan coba-coba” bentak Na Na pada pria itu
“pergi
bicarakan ini dengan bossku…bukan,maksudku dengan ibumu” kata pria itu
“jangan coba-coba kau beritahu padanya!”
“jangan coba-coba kau beritahu padanya!”
Pria
itu mengerti
(hah?!!
Ibunya Na Na adalah pemilik bar itu??)
Dirumah Seon Woo,Seon Woo sedang mempersiapkan alat music untuk latihan mereka.
Dirumah Seon Woo,Seon Woo sedang mempersiapkan alat music untuk latihan mereka.
Tak
mau kalah dengan Seol Chan,Seon Woo juga mempersiapkan hidangan makanan yang
lezat.
Seol
Chan terus memandangi Seon Woo.
Eun Ha menyadari tatapan Seon Woo dan Seol Chan. Ia mengira Seol Chan marah karena Na Na tidak datang untuk latihan. “kurasa ia sangat marah karena Na Na tidak datang latihan.kemana dia?”
Eun Ha menyadari tatapan Seon Woo dan Seol Chan. Ia mengira Seol Chan marah karena Na Na tidak datang untuk latihan. “kurasa ia sangat marah karena Na Na tidak datang latihan.kemana dia?”
Se Yi
menoleh dan benar Seol Chan dan Seon Woo saling berpandangan dengan tatapan
aneh.
Kyu
Dong juga mengatakan kalau Na Na tidak mengangkat telepon dari Kyu Dong.
“teleponnya mati.apakah sesuatu terjadi padanya?” tanya Kyu Dong
“teleponnya mati.apakah sesuatu terjadi padanya?” tanya Kyu Dong
Se Yi
teringat saat Na Na di jemput beberapa pria baju hitam dan dipaksa masuk ke
dalam mobil.
“ayo kita mulai saat Na Na datang” kata Seon Woo
“ayo kita mulai saat Na Na datang” kata Seon Woo
Lalu
Seon Woo mendekati Seol Chan. “ayo kita bicara” ajak Seon woo
Se Yi
bingung melihat mereka berdua,sepertinya ia penasaran.
“alasan aku marah adalah karena kau masih belum berubah,menusuk dari belakang!” kata Seol Chan memulai
“alasan aku marah adalah karena kau masih belum berubah,menusuk dari belakang!” kata Seol Chan memulai
“menusuk
dari belakang?” tanya Seon Woo tak mengerti
Seon
Woo mengatakan kalau ia sudah punya waktu yng cukup.
“seharusnya
kau memberitahuku bahwa dia adalah perempuan waktu itu!” teriak Seol Chan
“kenapa?
Untuk apa aku memberitahumu?” tanya Seon woo
“jika
kau memiliki perasaan yang sama,aku pasti akan memberitahumu. Tapi kau bilang
bukan begitu ceritanya. Aku pasti akan berbagi cerita dengan teman baikku.
Tapi…kita bukan teman”
“kenapa
aku menjadi temanmu?” teriak Seol Chan
“kenapa?
Kenapa aku harus memberitahumu?” teriak Seon Woo
“karena
aku menyukainya juga!” jawab Seol Chan
Se Yi sembunyi di semak-semak dan menguping mereka. ia tak percaya dengan apa yang di dengarnya.lalu ia bergegas pergi.
Se Yi sembunyi di semak-semak dan menguping mereka. ia tak percaya dengan apa yang di dengarnya.lalu ia bergegas pergi.
“akhirnya,
kebenaran terungkap” ujar Seon woo
Seol
Chan sepertinya menyesal apa yang ia katakan.lalu ia pergi.
Se Yi berlari agar ia tak ketahuan. Lalu ia terdiam saat ingat apa yang ia dengar dari perbincangan Seon Woo dan Seol Chan.
Se Yi berlari agar ia tak ketahuan. Lalu ia terdiam saat ingat apa yang ia dengar dari perbincangan Seon Woo dan Seol Chan.
Se Yi
juga teringat saat Seol Chan mengatakan kalau ia merasa terganggu karena Seon
woo dan itu membuat Seol Chan marah.
Se Yi
memegangi pipinya,ia merasa tak percaya apa yang ia dengar.
Se Yi menghadang Seol Chan. “ada apa?”
Se Yi menghadang Seol Chan. “ada apa?”
“kenapa?”
teriak seol Chan sambil mengikuti Se Yi yang jalan di depannya.
“ada apa? Kau mau kemana?” tanya Seol Chan memulai
“ada apa? Kau mau kemana?” tanya Seol Chan memulai
Se Yi
berhenti dan berbalik. Ia minta maaf karena ia tak menyadarinya.
Seol
Chan bingung tak mengerti yang dimaksud Se Yi. “apa yang kau bicarakan”
“aku
tahu semuanya. Aku mendengar permbicaraanmu” jawab Se Yi
Seol Chan kaget setengah mati.ia mencoba cari alasan tapi ia terdiam saat ia melihat Se Yi menunduk sedih.
Seol Chan kaget setengah mati.ia mencoba cari alasan tapi ia terdiam saat ia melihat Se Yi menunduk sedih.
“baik.
Apa yang harus kulakukan?” tanya Seol Chan pasrah
“perasaanku
sudah ada” kata Seol Chan lagi
Se Yi mengangkat wajahnya dan menatap Seol Chan membuat Seol Chan salah tingkah.
Se Yi mengangkat wajahnya dan menatap Seol Chan membuat Seol Chan salah tingkah.
“kenapa
kau harus menguping? Kenapa kau masuk ke kepalaku dan tak pernah pergi?” tanya
Seol Chan dengan nada tinggi
Seol
Chan bilang kalau ia tahu dan maka dari itu ia tak menyukai Seon Woo.
“kenapa?
Karena apa yang orang-orang katakan?” tanya Se Yi tak mengerti
Apa
pentingnya itu? asalkan perasaanmu itu tulus.
“kau
bukan satu-satunya yang kesulitan.cinta bertepuk sebelah tangan Seon Woo yang
kau katakan…orang itu adalah kau” ujar Se Yi
Gubrak……..ternyata
Se Yi salah paham.wkkw
Seol
Chan semakin bingung. “apa?”
Se Yi
bilang kalau bukan hanya Seol Chan yang menginginkannya . Seon Woo juga
menyukai seol Chan.
“apa
yang kau bicarakan?” teriak Seol Chan
yang semakin kesal
Se Yi
kaget tak mengerti kenapa Seol Chan seperti kesal.
“Jadi
maksudmu Seon Woo dan aku….” Kata Seol Chan terbata-bata dan susah untuk
mengatakan
“apa
kau tak menyukai Jung Seon Woo?” tanya Se Yi polos
Seol
Chan menahan rasa kesalnya.
Seon Woo kembali ke tempat latihan. Ia mencari Se Yi yang tidak ada di antara Eun Ha dll.
Seon Woo kembali ke tempat latihan. Ia mencari Se Yi yang tidak ada di antara Eun Ha dll.
“kau
tak melihatnya? Dia mengikutimu dan Seol Chan.dimana Seol Chan?” jawab Eun Ha
Seon
Woo kaget mendengarnya dan berlari mencari Se Yi dan Seol Chan.
Kyu
Dong merasa tak enak karena hanya dia dan Do Nam saja.
Kyu
Dong mengajak Do Nam bicara tapi Do Nam menolak dan ikut mencari Se Yi dan Seol
Chan.
Kyu
Dong sedih saat ia ditinggal sendiri oleh Do Nam
“bukan begitu?” tanya Se Yi saat melihat ekspresi Seol Chan
“bukan begitu?” tanya Se Yi saat melihat ekspresi Seol Chan
“siapapun
itu!” teriak Seol Chan kesal lalu ia berbalik pergi tapi ia berhenti dan
menahan rasa kesalnya. Ia juga mengepalkan tangannya.
Seon
Woo masih mencari Se Yi dan Seol Chan.
“hey,Min Se Yi.kau kira siapa aku ini?” Seol Chan berbalik dan bertanya pada Se Yi
“hey,Min Se Yi.kau kira siapa aku ini?” Seol Chan berbalik dan bertanya pada Se Yi
Lalu
Seol Chan mendekati Se Yi dan bilang kalau Se Yi benar-benar…
Ia
juga teringat saat Se Yi mengatainya kekanak-kanakan.
“maaf,jika
aku salah paham” kata Se Yi
“kau
kira aku ini bukan siapa-siapa? Tak bisakah kau melihatku sebagai seorang
pria?” tanya Seol Chan mendekati Se Yi
Se Yi
berjalan mundur saat Seol Chan akan mendekatinya
“jika
kau tak bisa melihat dengan matamu.bagaimana jika aku buktikan?” ujar Seol Chan
Se Yi
mendelik
Seol
Chan membenturkan badan Se Yi ke tembok. Se Yi kesakitan dan berteriak “Yoon
Seol…”
Eun Ha
yang sedang mencari Se Yi dan Seol Chan mendengar suara teriakan Seol
Chan.suara apa itu? mereka pasti bertengkar lagi.
“lihat
aku baik-baik. Lihat apakah aku ini seorang pria,seorang wanita atau anak
kecil” ujar Seol Chan yang semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Se Yi
Seol
Chan masih mencoba mendekati wajahnya yang semakin dekat dengan wajah Se Yi.
Sepertinya Seon woo menemukan mereka berdua.
“kau
yang memulainya” ujar Seol Chan
Jarak wajah mereka hanya 1 cm. Se Yi menutup matanya dengan terengah-engah mengatur nafasnya yang tak menentu.ia sepertinya ketakutan.
Jarak wajah mereka hanya 1 cm. Se Yi menutup matanya dengan terengah-engah mengatur nafasnya yang tak menentu.ia sepertinya ketakutan.
Seol
Chan melihatnya dan menghentikan niatnya untuk mencium Se Yi.
“Hey,apa yang harus aku lakukan jika mulutmu terbuka seperti itu?” tanya Seol Chan saat melihat mulut Se Yi terbuka (karena rasa terkejutnya dan hatinya yang tak menentu,mungkin)
“Hey,apa yang harus aku lakukan jika mulutmu terbuka seperti itu?” tanya Seol Chan saat melihat mulut Se Yi terbuka (karena rasa terkejutnya dan hatinya yang tak menentu,mungkin)
Seol
Chan tertawa “lupakan! Hey,Nona Mesum. Tutup mulutmu!kau sangat menyukai hal
itu,bukan?”
Seol Chan melepaskan Se Yi lalu ia berbalik pergi. Se Yi masih diam mematung.
Seol Chan melepaskan Se Yi lalu ia berbalik pergi. Se Yi masih diam mematung.
Seon
woo menghampiri mereka berdua.apa yang kau lakukan disini?
“ada
apa dengannya?” tanya Seon Woo saat melihat Se Yi masih diam mematung.
Lalu Se Yi tersadar.dan menoleh ke arah Seon woo
Lalu Se Yi tersadar.dan menoleh ke arah Seon woo
Eun Ha
juga datang mendekati mereka. “ Se Yi,apa yang kau lakukan disini?”
“apakah
kalian bertengkar lagi?” tanya Eun Ha saat melihat ada Seol Chan disana
Eun Ha
juga bilang bukankah kalian tidak akan bertengkar lagi mulai hari ini.
Seon
Woo hanya melirik kepergian Seol Chan.
Eun Ha
mengiran Seol Chan marah karena Kim Na Na tidak datang.
Suasana
merasa canggung. Se Yi memainkan gitarnya dengan terus memandang Seol Chan.
Seon Woo juga memandangi Se Yi.
Seon Woo juga memandangi Se Yi.
Dan
Seol Chan sibuk dengan alat musiknya tapi terlihat jika Seol Chan tak
konsentrasi.
Se Yi
juga terlihat tak konsentrasi,ia selalu
melakukan kesalahan membuat Seol Chan kesal.
Seol Chan mematikan alat musiknya. “hari ini tak bisa. Sampai sini saja kita latihan”
Seol Chan mematikan alat musiknya. “hari ini tak bisa. Sampai sini saja kita latihan”
Se Yi
mendelik heran. Seon Woo sepertinya sudah tahu akan jadi seperti ini
suasananya.
Seol Chan sudah dijemput oleh managernya. Wajahnya benar-benar kesal,ia masuk mobil tanpa mengatakan apapun pada teman-temannya.
Seol Chan sudah dijemput oleh managernya. Wajahnya benar-benar kesal,ia masuk mobil tanpa mengatakan apapun pada teman-temannya.
Se Yi
melamun memandangi kepergian mobil Seol Chan.
Seon
Woo menyadarinya.
Eun Ha heran dengan Se Yi,kenapa ia terdengar sunyi? Apakah pertengkaran antaramu dan Seol Chan begitu serius?
Eun Ha heran dengan Se Yi,kenapa ia terdengar sunyi? Apakah pertengkaran antaramu dan Seol Chan begitu serius?
Se Yi
menyangkalnya.lalu ia berpamitan pada Seon Woo. Yang lainnya juga
berpamitan.kini hanya Seon Woo yang sendiri.
Ia
menatap kepergian Se Yi. Ia teringat sebelumnya ia melihat kejadian antara Se
Yi dan Seol Chan.
Seon Woo melihat Seol Chan yang berusaha mencium Se Yi. Ia benar-benar sakit melihatnya tapi ia sedikit lega karena Seol Chan tak melakukannya.
Seon Woo melihat Seol Chan yang berusaha mencium Se Yi. Ia benar-benar sakit melihatnya tapi ia sedikit lega karena Seol Chan tak melakukannya.
Saat
akan masuk rumah,ia kaget melihat Na Na datang lalu ia mendekati Na Na dan
bertanya,Kenapa Na Na telat? Yang lainnya sudah pulang semua.
“kim
Na Na,sesuatu terjadi?” tanya Seon Woo lagi karena Na Na tak menjawabnya dan
hanya menatap Seon Woo.
“ketua
kelas,kau bilang kau hanya percaya apa yang kau lihat.apa yang kau lihat dariku
sekarang?” tanya Na Na
Se Yi
kepikiran dengan kejadian tadi. Itu membuatnya melamun dalam perjalanan pulang.
“Tak bisakah kau melihatku
sebagai seorang pria? ”
“jika kau tak bisa melihat
dengan matamu.bagaimana jika aku buktikan?”
Se Yi
memegangi dadanya. Mungkin jantungnya berdetak tak karuan. Ia bingung dan heran
apa yang terjadi padanya. Se Yi jongkok dan menutup telinganya.
“apa
yang harus kulakukan?” gumam Se Yi lalu ia berlari sekencang-kencangnya
Di dalam mobil,Seol Chan termenung. Manager Hong juga heran dengan kelakuan Seol Chan yang diam seribu bahasa.
Di dalam mobil,Seol Chan termenung. Manager Hong juga heran dengan kelakuan Seol Chan yang diam seribu bahasa.
“ada
apa? Apakah sesuatu terjadi?” tanya Manager Hong
“sepertinya
aku bisa gila” jawab Seol Chan dengan suara lirih
Ia melihat jendela mobilnya. ada bayangan Se Yi. Lalu ia menghapus bayangan Se Yi yang di jendela mobilnya.
Ia melihat jendela mobilnya. ada bayangan Se Yi. Lalu ia menghapus bayangan Se Yi yang di jendela mobilnya.
“seharusnya
aku menghapusnya dulu” ujar Seol Chan
Na Na sedang menempel gambar-gambar fashion. Ia membuang gunting yang ia pegang karena pikirannya yang tak karuan dan tidak konsentrasi.
Na Na sedang menempel gambar-gambar fashion. Ia membuang gunting yang ia pegang karena pikirannya yang tak karuan dan tidak konsentrasi.
Begitu
juga dengan Seon Woo. Ia juga tak konsentrasi untuk belajar.
Se Yi masih gelisah,pikirannya tidak karuan. Ia membuka lacinya dan melihat ada kancing milik Seol Chan. ia memegangnya dan tiba-tiba ia menutup lacinya dan memegangi pipinya.Se Yi menepuk-nepuk pipinya dan berharap itu semua hanya mimpi.
Se Yi masih gelisah,pikirannya tidak karuan. Ia membuka lacinya dan melihat ada kancing milik Seol Chan. ia memegangnya dan tiba-tiba ia menutup lacinya dan memegangi pipinya.Se Yi menepuk-nepuk pipinya dan berharap itu semua hanya mimpi.
Saat
berangkat sekolah,Seol Chan melihat Se Yi berjalan. Ia menatap Se Yi begitu
juga dengan Se Yi,saat mobil itu lewat tak sengaja ia bertatapan dengan Seol
Chan. mereka saling pandang.
Se Yi
berdiri di pintu kelas. Ia ragu untuk masuk ke kelas. Ia melihat Seol Chan yang
sudah ada di bangkunya.
Seon
Woo yang baru saja tiba heran melihat Se Yi berdiri di pintu.
“apa
yang kau lakukan.menghalangi pintu?” tanya Seon Woo
Se Yi
kaget dengan kedatangan Seon woo. “maaf”
Seon Woo menarik tangan Se Yi dan mengantarkan Se Yi duduk di bangkunya.
Seon Woo menarik tangan Se Yi dan mengantarkan Se Yi duduk di bangkunya.
Seol
Chan kaget. Seon Woo juga langsung mendudukan Se Yi di bangkunya. Membuat Se Yi
gugup.
Ada murid perempuan yang melihatnya dan memulai bergosip.para murid itu bergosip jika Seon Woo benar-benar menyukai Se Yi jadi ia ikut bergabung dengan tim seol Chan.mereka juga bergosip kalau Seol Chan juga menyukai Se Yi.
Ada murid perempuan yang melihatnya dan memulai bergosip.para murid itu bergosip jika Seon Woo benar-benar menyukai Se Yi jadi ia ikut bergabung dengan tim seol Chan.mereka juga bergosip kalau Seol Chan juga menyukai Se Yi.
Lalu
mereka mengintip Se Yi,Seol Chan dan Seon Woo.
Tiba-tiba
Na Na datang dan menghalangi pandangan mereka. mereka langsung menjauh saat
melihat Na Na.
Se Yi terlihat gugup,ia tak berani memandang Seol Chan.
Se Yi terlihat gugup,ia tak berani memandang Seol Chan.
“lupakan.
Aku hanya bercanda” kata Seol Chan memulai
Se Yi
terdiam
Seol
Chan juga mengatakan apakah Se Yi tidak ingat awal pertemuan mereka?
Se Yi
mendelik ke Seol Chan
“saat
itu aku hanya bercanda.lelucon semacam itu adalah keahlianku” ujar Seol Chan
lagi
“apakah aku mengatakan sesuatu? Bagaimana bisa kau menjelaskan seperti itu saat aku bahkan tak memintamu.menjijikkan sekali” kata Se Yi dengan kesal
“apakah aku mengatakan sesuatu? Bagaimana bisa kau menjelaskan seperti itu saat aku bahkan tak memintamu.menjijikkan sekali” kata Se Yi dengan kesal
“menjijikkan?”
“aku
tak peduli. Jangan pernah lakukan itu lagi”
Lalu
Se Yi mengatakan bukankah Seol Chan harusnya minta maaf jika melakukan lelucon semacam itu?
“apa?
Lelucon semacam itu?”
“kalau
begitu.apakah kau berharap aku menyukainya?”
“kau
mungkin tak menyukainya. Tapi itu tak perlu membuatmu marah”
Se Yi
membanting tasnya dan keluar kelas.
Na Na juga
menatap Seon Woo yang terlihat khawatir.
Seol Chan mengejar Se Yi dan mengatakan apakah benar jika Se Yi tak menyukainya meski sedikit saja?
Seol Chan mengejar Se Yi dan mengatakan apakah benar jika Se Yi tak menyukainya meski sedikit saja?
“apa
kau bodoh?”
Seol
Chan menjelaskan kalau ia seorang idola.jika seseorang idola seperti aku datang
padamu,bukankah seharusnya kau berdebar-debar?
Se Yi
masih terus berjalan dan Seol Chan masih membuntutinya.
Seol
Chan berkata kalau ia sedang menguji pasar. Jika kau benar-benar tak merasakan
apapun,aku harus memikirkan ulang pesonaku.Hey,Min Se Yi.
Seol Chan menarik tangan Se Yi.
Seol Chan menarik tangan Se Yi.
“sudah
kubilang jangan bercanda lagi” bentak Se Yi kesal.
Lalu
Se Yi berlari. Seol Chan terus memanngilnya tapi saat akan mengejar Se Yi,seol
Chan diburu para fans yang minta tanda tangan.
“Hey,aku
sedang tidak….” Suara Seol Chan tak terdengar karena para fans sedang berteriak
histeris.
Se Yi
hanya menatap Seol Chan yang kesulitan karena para fansnya.
Seon
Woo berjalan diantara Seol Chan dan para fansnya. Seon Woo berjalan ke arah Se
Yi.
“apa yang kau lakukan? Kelas akan segera mulai” ajak Seon Woo
“apa yang kau lakukan? Kelas akan segera mulai” ajak Seon Woo
Seol
Chan hanya bisa memandangi dari jauh kepergian Se Yi dan Seon Woo.
Saat pelajaran olahraga. Murid pria sedang bertanding basket. Seol Chan dan Seon Woo saling berebut bola. Mereka berkelahi dan saling menjatuhkan.
Saat pelajaran olahraga. Murid pria sedang bertanding basket. Seol Chan dan Seon Woo saling berebut bola. Mereka berkelahi dan saling menjatuhkan.
“ada
apa dengan mereka?” kata Eun Ha heran
“ada
apa? Kenapa kau tiba-tiba meledak?” tanya Seol Chan heran
Karena
Seon Woo tak pernah seperti ini. Seon woo selalu paling hebat dalam urusan
kesabaran.
Seon
Woo tak menjawabnya.
Seol
Chan bertanya lagi apakah Seon Woo terburu-buru karena Seol Chan telah
mengekspresikan perasaannya?
Seon Woo menyangkalnya dan berkata,apakah Seol Chan bisa menyaingi dirinya?
Seon Woo menyangkalnya dan berkata,apakah Seol Chan bisa menyaingi dirinya?
Seol
Chan bingung dan menatap para fansnya.
“pikirkan
itu dulu. Sebelum kau melakukan sesuatu” ujar Seon woo
Di dalam kelas. Seol Chan terus saja mengamati Seon Woo.
Di dalam kelas. Seol Chan terus saja mengamati Seon Woo.
Eun Ha
menoleh ke arah Seol Chan dan melirik ke arah Seon woo.Eun Ha penasaran dengan
apa yang terjadi antara Seon Woo dan Seol Chan.
Eun Ha masih mengira ini semua karena Na Na.
Se Yi akan membuang sampah. Ada beberapa murid perempuan yang sedang membersihkan toilet melihat Se Yi. Mereka punya niat jahat untuk menjahili Se Yi.
Se Yi
masih memikirkan perkataan Seol Chan yang memintanya untuk melupakan kejadian
itu karena Seol Chan hanya bercanda.
“hanya
bercanda? Dia menyuruhku melupakannya setelah dia menakutiku? Dan dia ingin aku
langsung melupakannya” gumam Se Yi
Para murid yang akan menjahili Se Yi membuntuti se Yi dengan membawa ember yang berisi air kotor. Na Na melihatnya.
Para murid yang akan menjahili Se Yi membuntuti se Yi dengan membawa ember yang berisi air kotor. Na Na melihatnya.
Se Yi
berjalan dengan melamun.
Saat para muri itu akan menyiram Se Yi dengan air yang mereka bawa,Na Na memanggil Se Yi.
Saat para muri itu akan menyiram Se Yi dengan air yang mereka bawa,Na Na memanggil Se Yi.
Se Yi
bingung melihatnya.para murid itu marah dan menoleh dan ternyata ada Na Na yang
mengawasi mereka. para murid itu ketakutan dan berlari.
Se Yi
menoleh untuk melihat siapa yang memanggilnya tapi tak ada siapapun.
Adam sedang melihat-lihat situasi ruang bawah tanahnya.ia mendekati dan menyentuh piano tuanya.ia melihat pot bunga.ia tersenyum saat melihat ada bunga yang mekar.”kau berhasil mekar,entah bagaimana caranya?”
Adam sedang melihat-lihat situasi ruang bawah tanahnya.ia mendekati dan menyentuh piano tuanya.ia melihat pot bunga.ia tersenyum saat melihat ada bunga yang mekar.”kau berhasil mekar,entah bagaimana caranya?”
Do Nam
bertanya pada adam,apakah ia punya pengisi baterai?
Kyu
Dong yang menjawab dan mengatakan kalau ia punya.Tapi Do Nam tak mau
mendengarkan dan pergi begitu saja.membuat Kyu Dong sedih. Adam memperhatikan
Kyu Dong.
“dia
melakukan itu dengan sengaja. Dan aku layak mendapatkan. Ini bukan salahnya”
ujar Kyu Dong
Adam menoleh dan menjawab kalau keras kepala bukanlah cara terbaik.
Adam menoleh dan menjawab kalau keras kepala bukanlah cara terbaik.
“keras
kepala?” tanya Kyu Dong tak mengerti
“apa
kau ingin menjadi teman yang baik?” tanya Adam
Jika
kau melindunginya dengan keras kepala. Apa itu membuatmu menjadi teman baik?
Lalu
Adam pergi dan Kyu Dong masih memikirkan maksud dari perkataan Adam.
Seol
Chan dan Adam berpapasan.
“Paman,aku tak tahu tentangmu. Tapi paling tidak aku tak memanggil orang lain dengan sebutan sampah. Bahkan pada orang sepertimu yang tidak berkonstribusi pada masyarakat.orangtuaku menyuruhku menjadi orang yang berkonstribusi pada masyarakat.jadi aku berusaha sekeras mungkin dengan apa yang kumiliki.apa kau tahu apa yang orang-orang katakan padaku?”
“Paman,aku tak tahu tentangmu. Tapi paling tidak aku tak memanggil orang lain dengan sebutan sampah. Bahkan pada orang sepertimu yang tidak berkonstribusi pada masyarakat.orangtuaku menyuruhku menjadi orang yang berkonstribusi pada masyarakat.jadi aku berusaha sekeras mungkin dengan apa yang kumiliki.apa kau tahu apa yang orang-orang katakan padaku?”
Adam
menatap Seol Chan
“mereka
berterima kasih karena aku terlahir” ujar Seol Chan menahan air matanya.
Tiba-tiba Se Yi datang membuat mereka menyelesaikan perbincangan mereka.
Tiba-tiba Se Yi datang membuat mereka menyelesaikan perbincangan mereka.
Mereka
sedang latihan. Seol chan meneriaki Se Yi. Suasana terlihat tak mendukung.
Mereka dalam suasana menegangkan dan tak ada harmoni di antara mereka.
Malam
semakin larut. Tapi mereka tak ada semangat untuk latihan. Seon Woo berusaha
mencairkan suasana tapi gagal.
Do Nam
dan Eun Ha saling berdebat. Itu membuat Seol Chan kesal.
“ini
tak ada harapan” kata Seol Chan putus asa. Ia keluar untuk mencari angin.
Se Yi menatap Seol Chan yang berada di luar.
Se Yi menatap Seol Chan yang berada di luar.
Eun Ha
juga meneriaki Na Na agar Na Na bisa di ajak kerja sama. Ia juga sadar kalau Se
Yi terus menatap Seol Chan.
Eun Ha meminta Seon Woo mencairkan suasana dengan menyanyikan lagu cinta yang manis.
Eun Ha meminta Seon Woo mencairkan suasana dengan menyanyikan lagu cinta yang manis.
Seon
Woo mengiyakan dan mulai memainkan gitarnya.
Eun Ha
menggeserkan kursi Se Yi agar Se Yi hanya menatap Seon woo.
Na Na
melirik Seon Woo.
Seon Woo menyanyikan dengan tersenyum pada Se Yi. Begitu juga dengan Se Yi. Ia tersenyum mendengar lagu dari Seon Woo.
Seon Woo menyanyikan dengan tersenyum pada Se Yi. Begitu juga dengan Se Yi. Ia tersenyum mendengar lagu dari Seon Woo.
Lalu Seol Chan masuk ke dalam.ia merasa hatinya sakit.
8 komentar:
eoni di tunggu kelanjutannya....
makin penasaran nihh :D
salam kenal ya :)
salam kenal juga ^^
maaf yaa,untuk picture telat di upload
Ditunggu klanjutan x fighting
haii.. tau ngga apa judul lagu yg dinyanyikan si ye stelah kejadian hmpir dicium sama seol chan?
Waaaah..semakin penasaran, aq dah nonton yg ep 7,kira-kira sapa yg menang,dan hub seolchan dan sunwoo bner2 bkin pnasaran..meski udah nonton yg ep7,tp aq tetap menantikan kelanjutan sinopsisnya..fighting unnie..
Wahh.. Aku bener2 suka ma karakter Seol Chan, lucu, gemesin Aku menantikan kelanjutan nya eoni mpe selesai.. :)
aduhh ribet banget ya, mereka semua kaya terhubung satu sama lain tapi belom ada yang sadar
aku lebih suka baca sinopsisnya dari pada nonton filmnya
Post a Comment
Terima kasih atas komentarnya ^^
walau aku tak membalas satu per satu,tapi aku selalu membaca komentar kalian