Chang Min menunggu Jin hee di depan rumahnya. Ia hendak melamar Jin Hee lagi dengan cincin pernikahan mereka yang Chang Min tebus di pegadaian.
Di derasnya hujan,Chang Min tersentak melihat pemandangan di depannya. Seketika hatinya luka melihat kebersamaan dr. Gook dan Jin Hee. Mereka terlihat akrab satu sama lain.
Jin Hee diantar pulang oleh dr. Gook. sebagai pria baik,dr. Gook tak bisa membiarkan Jin Hee keluar dari mobilnya dengan basah. Dr. Gook rela menggunakan mantelnya agar jin Hee tak kehujanan.
Mereka nampak berbunga-bunga satu sama lain. Beda halnya dengan Chang Min. hati Chang Min terluka dan sedih. Chang Min yang ingin memperbaiki hubungannya dengan Jin Hee tak mendapat respon baik dari Jin Hee. Apa kali ini Chang Min harus menyerah?
Sinopsis Emergency Couple Episode 14 – Part 1
“ketika kau melakukan yang terbaik,beberapa titik akan bersinar di dalam hidupmu. Apa yang seperti titik-titik yang tak berarti,jika berkumpul akan menjadi bintang. Kita harus punya titik-titik kita sendiri dan bintang kita sendiri” itu penggalan kalimat yang Jin Hee baca di sebuah buku.
Di luar,Chang Min masih menata hati dan pikirannya. Ia masih belum sanggup melihat kenyataan di depan matanya. Jin Hee yang awalnya menolak Chang Min untuk pulang bersama dan malah memilih pulang bersama dr. Gook.
Mata Chang Min berkaca-kaca dan ia menghela nafas panjang. kali ini hatinya hancur bahkan melebihi di saat-saat kehancuran rumah tangganya bersama Jin Hee.
Di pagi hari,ia melihat Jin Hee di depan lift. Tak ada keberanian untuk menyapa Jin Hee. Dr. Shim yang kebetulan lewat melihat kecanggungan Chang Min yang tak berani mendekati Jin Hee.
Chang Min memilih untuk tidak satu lift bersama Jin Hee. Chang Min menyapa dr Shim yang juga baru datang.
“kau tidak perlu menghindarinya” kata dr Shim tiba-tiba. Chang Min mengerti maksud dr Shim. dr. Shim bertanya,terlalu sulitkah?
Chang Min menjawab,tidak. hanya menunggu itu adalah hal yang tidak mudah baginya. Dr Shim membenarkan,bahkan ketika Chang Min ingin melakukan sesuatu untuk Jin Hee,Chang Min harus menahannya. Walaupun Chang Min ingin mendekati Jin Hee,Chang Min harus menahannya.
Itu benar. Tidak ada yang bisa Chang Min lakukan. Sehingga membuat Chang Min frustasi.
Seorang bocah terluka karena jatuh dari seluncuran di taman bermain dan ia dilarikan ke UGD. Chang Min dan Jin Hee menangani bocah tersebut. Si bocah mengalami luka di bahunya.
Chang Min berusaha menenangkan si bocah. Sebelum melakukan pengobatan lebih lanjut,si bocah diberikan obat pereda nyeri.
Hanya dengan meraba,Chang Min tahu jika tangan si bocah patah bukan hanya luka di bahunya saja. Chang Min meminta perawat untuk memanggil dr. Gook.
Dr. Gook tiba dan bertanya,dimana lukanya?
“aku yakin ada memar di sebelah kanan bahunya dan sendi sikunya” jawab Chang min. Jin Hee yang sepertinya tak mengetahuinya juga nampak terkejut.
Dr Gook tanya ,di sebelah mana? Chang Min menunjukan bagian yang patah. Chang Min menambahi jika tidak ada kerusakan di tulang belakang atau tengkuknya. Tapi sepertinya si bocah mengalami patah sendi tengah dan patah pada kakinya juga.
jika tulangnya terkilir , maka harus diperbaiki segera dan lakukan test Xray! Dan periksa jaringan lunaknya juga. Perintah dr. Gook.
“kita juga perlu melakukan X-ray di kedua sisi” lanjut Chang Min. Jin Hee heran kenapa?
Dr Gook menjelaskan untuk anak-anak pertumbuhan mereka mungkin terlihat berbeda dan garis patahnya juga sulit untuk dilihat. Jadi kita harus melakukan X-ray dari dua sisi dan bandingkan untuk dapat gambaran yang akurat. Ambil scan dibahunya juga. Periksa apakah ada kerusakan lain pada saraf atau pembuluh darah lainnya. Jika sampai darahnya menembus bagian dalam,itu bisa menyebabkan distrofi otot.
Dr. Gook bertanya dimana wali si pasien. perawat menjawab jika walinya sedang dalam perjalanan menuju RS.
Sementara Young Gyu menangani pasien kakek. Si kakek mengeluh sering batuk-batuk. Bahkan si kakek sering terbangun di tengah malam karena batuknya itu. Young Gyu bertanya apa kakek mengalami sesak nafas juga? Si kakek menjawab ia masih bisa menahannya dan meminta Young Gyu untuk mengobati batuknya saja.
Young Gyu memperlihat hasil scan paru-paru si kakek. Ia menyimpulkan si kakek memiliki beberapa infeksi bronchial di paru-parunya. Sebelum meresepkan obat,Young Gyu kembali bertanya,apa kakek mengkonsumsi obat lainnya? Kakek membenarkan,ia mengkonsumsi obat yang diberikan di RS sebelumnya.
Saat ditanya apa nama obatnya,Si kakek mengatakan lupa. Tapi ia punya darah tinggi,jadi ia harus mengkonsumsi obat itu sepanjang hari. Young Gyu mengerti, lalu ia berpesan pada si kakek untuk meminum obat yang ia berikan.
Young Gyu melirik ragu si kakek.
Chang Min dan Jin Hee membawa si bocah untuk melakukan X- Ray. Jin Hee memberanikan diri untuk menanyakan rasa penasarannya tentang bagaimana Chang Min tahu dengan hanya menyentuh tangan dan kaki si bocah?
“aku hanya melakukannya” jawab Chang Min
Jin Hee merasa aneh mendengar jawaban Chang Min yang terkesan cuek. Apa karena kau ‘Tangan Tuhan’?
Chang Min tak menjawabnya. Jin Hee semakin aneh dan sepertinya ia menyesal menanyakannya soal itu pada Chang Min.
“Tunggu sebentar!” kata si bocah itu tiba-tiba. Chang Min dan Jin Hee terhenti mendorong ranjang si bocah itu. si bocah sepertinya ragu dan ketakutan jika ia di X- Ray. Chang Min membujuk si bocah jika takkan sakit saat dilakukan X- Ray. Ia menjelaskan mereka hanya mengambil scan untuk segera tahu apa yang terjadi dengan tulangnya.
Si Bocah pasrah lalu ia berkata jika ia tak memiliki orang tua. Jin Hee yang tak mengerti maksud si bocah bertanya,apa mereka pergi ke suatu tempat?
Si Bocah mengangguk. Chang Min bergumam kalau wali si bocah dalam perjalanan. Jin Hee meminta segera untuk melakukan X-Ray untuk memastikan si bocah tidak mengalami diskolasi.
“dia sebentar lagi datang”kata Chang Min menenangkan si bocah.
Dr Shim bertanya pada perawat Choi,apa kalian sudah menyampaikan pada orang tua si bocah?
“aku belum bisa menghubungi orang tuanya” jawab perawat Choi. Dr Gook yang mendengarnya terkejut,lalu siapa wali yang sedang dalam perjalanan?
Perawat Choi bingung menjelaskannya pada dr Gook.
Dr Gook dan dr Shim menemui si bocah dan bertanya kemana perginya orang tua si bocah? Si bocah menjawab ia tak tahu. Dr Gook juga bertanya apa si bocah tidak memiliki nomer ponsel yang bisa dihubungi? Karena nomer ponsel lama kedua orang tua dsi bocah tidak bisa dihubungi.
Si bocah menjawab ia tidak punya. Walaupun dr Gook menyampaikannya pada kedua orangtuanya,mereka tidak akan datang menjenguknya di RS. Dr Gook bertanya maksud si bocah.
Si bocah terdiam tak sanggup mengatakannya. Dr Shim memegang tangan si bocah dan membujuk si bocah untuk menceritakan apa yang terjadi.
Si bocah mengatakan ibunya tinggal di Amerika. Dan ayahnya… ia tak pernah tahu dimana ayahnya tinggal. Dr Shim menyimpulkan kedua orang tua si bocah bercerai. Si bocah membenarkan,saat ia berumur 3 tahun,kedua orang tuanya bercerai. Dan ia tinggal bersama neneknya. Tapi neneknya meninggal setahun yang lalu.
Dr Gook bertanya apa kau hidup sendirian? Si bocah mengiyakan. mereka berdua tersentuh mendengar cerita si bocah yang hidup sendirian di usianya yang masih kecil.
Chang Min memberikan hasil X- Ray. Dr Shim yang melihatnya mengatakan itu hanya memar bahu. Kita perlu membetulkan posisinya dengan cepat dan memakaikan gips pada si bocah.
Dr Gook bertanya,siapa namamu? si bocah menjawab namanya Go Eun Cul. Dr Gook mengatakan akan membetulkan posisi tulang. Si bocah ketakutan,apa akan sakit?
Jin Hee menimpalinya,jika si bocah menghitung 1 sampai lima,itu semua akan selesai dengan cepat.
“dokter ini akan menolongmu sehingga kau tak akan merasa sakit. Jadi biarkan dia melakukannya” ujar Jin Hee pada eun Cul
Eun Cul pasrah. Dr Gook meminta Eun Cul untuk mulai hitung dari dalam hati. Eun Cul memejamkan matanya. Dr Gook mulai memutar tangan Eun Cul agar posisi tulang benar.
Saat dr Gook memutarnya,Eun Cul berteriak kesakitan. Tapi sebentar ia berhenti berteriak. Dr Gook sudah selesai melakukannya. Eun Cul terpana tak percaya,padahal ia baru menghitung sampai 3. Dan ternyata sudah selesai.
Semua tersenyum. Jin Hee memuji Eun Cul yang tidak menangis. Eun Cul masih muda jadi memarnya akan segera pulih. Dan lebih cepat pulih jika dipasangkan gips.
Dr Shim lega karena Eun Cul tidak mengalami kerusakan sekunder siku atau bahu.
Dr Gook meminta Chang Min untuk memberikan vaksin tetanus dan anti inflamasi. Dan juga pasangkan gips pada tangan Eun Cul,kata dr Gook pada Jin Hee.
Jin Hee kaget,aku? Dr Gook tanya kenapa? Apa Jin Hee tidak bisa? Jin Hee mengiyakan dengan ragu. Chang Min hanya memperhatikan tingkah Jin Hee.
Chang Min tanya apa wali Eun Cul belum datang? Dr Gook hanya menjawab jadi Chang Min dan Jin Hee yang harus melakukannya. Chang Min mengerti. dr Shim bergumam ia tidak bisa menghentikan keinginan dr Gook yang tiba-tiba.
Jin Hee sedang memasangkan gips di tangan Eun Cul,ia berpesan pada Eun Cuk untuk tidak bergerak selagi ia memasangkan gipsnya. Eun Cul agak ragu. Jin Hee membujuk eun Cul jika Eun Cul tidak akan merasa sakit namun hanya merasa tak nyaman memakai gips.
Pelan-pelan Jin Hee memasangkannya. Tapi Eun Cul mengeram kesakitan. Chang Min yang melihatnya langsung membantu Jin Hee yang kesulitan memasang gips. Jin Hee harus menempatkan posisi tangan Eun Cul dengan benar. Chang Min mengambil bantal dan menaruhnya tangan Eun Cul di atas bantal. Posisi pasien yang penting saat Jin Hee memasangkannya gips.
Jika posisinya salah,itu akan mengakibatkan tangannya terpelintir. Eun Cul mengeluh Jin Hee tak sehebat Chang Min. Jin Hee tak terima jika ia dikatakan tak hebat. Eun Cul tanya kapan penderitaan tangannya akan berakhir?
Chang Min meminta eun Cul bersabar karena sebentar lagi tangan Eun Cul akan selesai diperban dan dipasangkan gips.
Dengan pelan,Chang Min menuntun Jin Hee. Chang Min menegur Jin Hee yang mendorong perbannya dengan jari Jin Hee. Jin Hee mengomel kalau ia tak melakukannya.
Eun Cul menggoda Jin Hee yang akan dimarahi oleh ahlinya. Chang Min mengelak jika ia bukan dokter yang ahli. Eun Cul bersikeras kalau sebelumnya Chang Min mengatakan kalau Chang Min adalah ahlinya.
Chang Min berdecak kesal. Chang Min kembali menegur Jin Hee yang sangat lambat memasangkan gipsnya,karena gipsnya akan cepat mengeras. Dengan wajah kesalnya,Jin Hee bilang kalau ia sudah mengerti. Eun Cul tersenyum senang melihat Jin Hee ditegur oleh Chang Min.
Dan Jin Hee akhirnya selesai memasangkan gipsnya. Ia perlahan-perlahan mengelus tangan Eun Cul untuk merapikan perban dan gips yang ia pasang. Tiba-tiba eun Cul berteriak kesakitan. Membuat Jin hee panic.
Chang Min bertanya,bagian mana yang sakit. Eun Cul tertawa dan berkata ia bercanda. Chang Min dan Jin Hee kesal. Chang Min mencubit pipi Eun Cul,Jin Hee melerainya.
Chang Min kembali mencubit pipi Eun Cul gemas. Apa kau mau mempermainkan Ahjussi? Eh maksudku Hyung?
Jin Hee meminta Chang Min menghentikannya. Mereka berdua tertawa.
Ah Reum melihat kedekatan dan keakraban Chang min dengan Jin Hee. Young Gyu yang kebetulan lewat juga melihat Ah Reum yang terdia memperhatikan Chang Min dan Jin Hee.
Ah reum duduk menyendiri. Ia cemburu melihat Chang Min yang sangat dekat dan akrab dengan Jin Hee. Kejadian tadi mengingatkannya saat ia juga memperhatikan Chang Min dan Jin Hee saat belajar memasang tube. Keakraban mereka berdua tak jauh beda dengan apa yang dilihat Ah Reum barusan.
Saat pedulinya Chang Min pada Jin Hee yang tangannya terluka di Bar. Saat Chang Min merelakan diri menggantikan Jin Hee agar Jin Hee bisa beristirahat untuk memulihkan lukanya. Ah Reum semakin yakin,jika hati Chang Min terpaut pada Jin Hee.
Mata Ah Reum mulai berair. Itu tanda bahwa selama ini Ah Reum berharap Chang Min menaruh hati padanya. Young Gyu menemui Ah reum,ia hendak mengatakan sesuatu mengenai Chang Min. tapi sebelum Young Gyu memberitahu ah Reum,Ah Reum berkata ia sudah mengetahuinya. Ia tahu jika Chang Min menyukai Oh Jin Hee.
Young gyu bertanya darimana Ah Reum mengetahuinya. Ah Reum menjawab ia bisa merasakannya. Young Gyu kembali tanya,apa ah reum sakit hati?
Ah Reum menghela nafas panjang. ia mengiyakan walau hanya sedikit. Tapi ia baik-baik saja. Tidak semua orang yang bisa merasakan hal yang sama. Meskipun ia menyukai Chang Min itu tak berarti Chang Min harus menyukainya. Young Gyu sangat mengerti betul.
“mencintai seseorang yang aku sukai. Bukan berarti harus mencuir hatinya. Aku harus benar-benar membuatnya menyukaiku”
Young Gyu mengerti. lalu ia bertanya apa Ah Reum tahu kalau sekarang hari apa?
Ternyata sekarang adalah White day,dimana para pria memberikan hadiah pada wanita yang mereka suka,cintai atau kasihi. Sang Hyuk memberikan sebuket bunga kecil pada Young Ae,sebagai bukti ia menyayangi istrinya.
Jin Hee melihat mereka dan bertanya apa itu? sang Hyuk menjelaskan kalau hari ini adalah ‘White Day’. Jin Hee senang mendengarnya. Young ae berkata ia akan meminta sesuatu yang lebih praktis dari ini.
Sang Hyuk mengeluh,saat mereka berpacaran,Young Ae sangat senang dengan hadiah bunga. Bagaimana wanita secepat itu berubah drastic.
Ah reum datang dengan membawa buket bunga yang lebih besar dari milik Young Ae. Young Ae yang melihatnya langsung melempar buket bungan kecil pemberian Sang hyuk. Young Ae kagum dengan buket bunga sebesar itu,apa bunga ini dari Young Gyu?
Ah Reum mengiyakan. ia tidak bisa menolak pemberian Young Gyu. Kalau cinta dari Young Gyu ditolak >_<
Jin Hee tersenyum senang melihatnya. Young Ae berkata jika Ah reum menolaknya sama saja Ah Reum sangat jahat pada Young gyu. Jin Hee berkata pasti Ah reum sangat bahagia. Lalu Ah Reum tersadar,apa Jin Hee tak mendapatkan apa-apa?
Jin Hee tersenyum dan menjawab tidak. ah Reum bergumam ia kira Jin Hee akan mendapatkan sesuatu dari seseorang. Itu sangat aneh. Jin Hee mendengarnya,siapa?
Ah Reum tertawa dan melaratnya.
Dr Gook menemui Eun Cul dan bertanya apa Eun Cul tak memiliki kerabat lainnya? Eun Cul mengerti pasti dr Gook bertanya karena masalah biaya RS kan? Eun Cul tahu jika dr Gook meminta biaya RS karena Dr Gook sudah banyak melakukan X –Ray pada tulangnya dan juga memasangkan gips di tangannya. Eun Cul berkata kalau ia punya uang. Ia pasti bisa membayar biaya RS ketika ia pulang. Ada uang tabungan neneknya. Walaupun sisa tabungannya hanya sedikit. Tapi ia pasti bisa bayar biaya RS.
Dr Gook menatap sedih eun Cul,ia mengelus kepala Eun Cul dan bertanya apa aku sudah makan? Eun Cul menggeleng kalau ia tak lapar.
Sedihnya,saat dr Gook membelikannya makanan. Ia dengan lahap memakan makanannya. Dr Gook semakin miris melihatnya, eun Cul berbohong karena ia tak ingin merepotkan orang lain.
Jin Hee yang sedang istirahat makan melihat dr Gook makan bersama Eun Cul. Ia tak ingin mengganggu mereka dan memilih duduk di belakang tempat duduk dr Gook.
Selagi Eun Cul makan,dr Gook mengatakan sesuatu dan meminta Eun Cul mendengarkannya dengan seksama. Ibu dan ayah Eun Cul tidak bisa datang.
“aku tahu” kata eun cul sembari menghabiskan makanannya. Jin Hee terperangah mendengarnya.
“mereka tidak akan datang dalam waktu yang lama. Tahun depan bahkan tahun selanjutnya juga. Jadi mulai sekarang,kau harus mengurus hidupmu sendiri. Jangan lupa makan. Jika seseorang membelikanmu makanan,makan saja seperti sekarang. Dan ketika kau sekolah tahun depan. Kau harus belajar dengan giat. Kau harus belajar lebih giat ketika kau SMA. Dan lebih giat lagi saat lanjut kuliah. Jangan tertidur”
“aku lebih suka bermain” jawab eun Cul
“kau tak boleh bermain” kata dr Gook. Eun Cul heran,kenapa?
“karena kau tidak punya orang tua” jawab dr Gook. Eun Cul menatap sedih dr Gook. Jin Hee lebih terkejut mendengarnya.
Dr Gook berpesan jika Eun Cul melakukan sesuatu yang lebih baik dari belajar,itu taka pa. tapi jika memerlukan banyak biaya,belajarlah dengan menghemat biaya”
“ahjussi,apa kau murid pintar?”
Dr Gook mengiyakan. dr Gook mengaku ia murid yang pintar. Itu karena dirinya juga tidak memiliki orang tua sama seperti eun Cul. Eun Cul semakin bersimpati. Itu alasan kenapa dr Gook kini menjadi seorang dokter. Karena karir seorang dokter sangat bagus.
Jin Hee juga tak bisa menyembunyikan rasa terharunya. Eun Cul berkata ia kelak akan menjadi polisi. Dr Gook berkata itu bagus. Belajarlah lebih giat untuk menjadi polisi.Jadi,Eun Cul harus ingat semua perkataanya tadi.
Raut wajah dr Gook berubah sedih melihat nasib Eun Cul yang mirip sepertinya.
[ Bersambung Ke Bagian 2 ]
Komentar :
Wah,dr Gook ternyata memiliki masa lalu yang suram. Itu kenapa ia sangat menyukai Jin Hee yang bersemangat untuk menjadi seorang dokter.
Jika saja di awal-awal magangnya,dr Gook tidak memberikan kesempatan bagi Jin Hee maka Jin Hee sendiri tidak bisa menunjukan kemampuannya yang sebenarnya.
Benar kata mbak fanny,Jin Hee yang bodoh tapi terlalu nekat. Tapi ia wanita yang tak mudah pantang menyerah.
5 komentar:
Wahhhh,,,,pertaman koment nich diriku,,,
Gumawo buat sinopsisnya
Di tunggu terus lanjutannya :)
Gumawoooo.... di tunggu terus sinopnya
wah mkn seru di tgu sinop slnjtnya.
eun chul seperti keponakanku,tapi versi putihnya....
gomawo mbak ^^
Post a Comment
Terima kasih atas komentarnya ^^
walau aku tak membalas satu per satu,tapi aku selalu membaca komentar kalian