[ Sebelumnya di bagian pertama ]
Sinopsis ANGEL EYES Episode 1 Part 2
Ayah Soo Wan sedang bersama temannya yang juga pemilik observatorium,dimana Ibu Soo Wan pernah bekerja disana juga. Ayah Soo wan selama ini tidak pernah pulang ke rumah karena ia masih merasa sedih jika harus mengingat kenangan bersama istrinya di rumah itu.
Malam ini,Ayah Soo Wan sangat ingin pulang dan bertemu anaknya. Tapi hari ini adalah ulang tahun mendiang istrinya sehingga ayah Soo Wan ragu untuk pulang ke rumah.
Di rumah,Soo wan sedang mempersiapkan kue ulang tahun untuk merayakan ulang tahun ibunya. Ayah So Wan meneleponnya tapi ia hanya meninggalkan pesan untuk putrinya.
“anakku,apa kau tidur? Sepertinya aku tak bisa menemuimu lagi. hari ini sangat dingin. Hangatkan tubuhmu dengan selimut. Wan,maafkan aku”
Soo Wan sangat sedih karena ia kembali merayakan ulang tahun ibunya sendiri di cuaca yang sangat dingin.
Dong Joo dan ibunya sudah mempersiapkan bubur untuk mereka antar ke pelanggan.
“nanti,ada meteor Leo,yang disebut raja hujan meteor,di prediksikan kalau akan ada produksi hujan meteor yang sangat indah. Mereka mengatakan lebih dari 100 meteor akan jatuh setiap jam”
Soo Wan mendengarkan berita radio. Ia mengambil teleskopnya dan bergegas pergi.
Dong Joo kebetulan berada di depan rumah Soo Wan dan melihat Soo Wan keluar rumah dengan membawa teleskop. Dong Joo heran melihat Soo Wan yang selalu cuek dengan keberadaannya.
Dong Joo memilih menaruh sepedanya dan mengikuti Soo wan. Tiba-tiba ada truk yang hendak menabrak Soo wan namun Dong Joo berhasil menyelamatkan Soo Wan.
Teleskop yang Soo Wan bawa terlepas dan rusak.
“apa kau gila? Apa kau tak melihat ada truk lewat?” Dong Joo memarahi Soo wan yang sembarangan menyeberang. Soo Wan tak peduli,ia melepaskan dirinya dalam dekapan Dong Joo. Soo wan mencari teleskopnya yang terjatuh. Ia mencarinya sambil meraba.
“aku harus pergi melihatnya. Aku seharusnya melihatnya bersama-sama.Ibu akan menunggu. Aku berjanji padanya” kata Soo wan sambil terus mencari teleskopnya. Ia sangat ingin melihat meteor itu. karena ia pernah pergi bersama ibunya untuk melihat hujan meteor namun kecelakaan menimpa mereka. dan itu membuat Soo wan sangat ingin melihat hujan meteor itu.
Dong Joo menatap lama Soo wan dan ia baru sadar jika Soo wan tak bisa melihat. Pantas saja Soo wan tak pernah menghiraukan keberadaannya.
“kita tidak harus pergi untuk melihat bintang.tidak akan ada masalah kalau aku tak melihat hal semacam itu seumur hidupku.aku minta maaf ibu. Karena aku…” Soo Wan terus saja menyalahkan dirinya. Seandainya saat itu ia tak mengajak ibunya untuk melihat hujan meteor,pasti saat ini ia masih bisa merayakan ulang tahun ibunya bersama ibu dan ayahnya.
Dong joo tak bisa berbuat apa. Ia hanya melihat Soo wan yang terus mencari teleskopnya. Kali ini Soo Wan melewatkan hujan meteor yang ia tunggu-tunggu.
Soo Wan putus asa dan memilih kembali ke rumahnya. Melihat Soo wan yang akan pulang,Dong joo langsung mengambil teleskop milik Soo wan. Ia mengikuti Soo wan hingga di depan gerbang.
Dong Joo langsung mengembalikan teleskop itu pada Soo Wan. Soo wan mengambilnya dengan kasar. Tak ada kata terima kasih yang terucap dari Soo Wan. Soo wan berkata ia tak pernah meminta bantuan dari Dong Joo.
Dong Joo tak peduli,yang terpenting Dong Joo sudah menaruhkan nyawanya untuk menyelamarkan Soo wan,apa sulit jika Soo wan mengucapkan terima kasih. Soo Wan menjawab ia tak pernah meminta Dong Joo melakukan itu.
Tapi bagaimanapun,Dong Joo memiliki kaitan dengan hidup Soo Wan. Jadi ia berpesan agar Soo wan tidak melakukan hal yang berbahaya. Soo Wan tak peduli. Dong Joo berkata ia juga memiliki banyak hubungan dengan Soo wan. Bubur yang Soo Wan makan setiap pagi adalah buatan ibunya,dan yang mengantar bubur itu ke rumah Soo wan adalah dirinya. Jadi sekarang ia ada alasan untuk ikut campur urusan Soo wan.
“Hei,anak SMA,kau tak sekolah?” kata Soo wan karena hari sudah mulai siang dan sepertinya Soo Wan malas mendengar Dong Joo yang super bawel. Dong Joo heran darimana Soo Wan tahu jika ia adalah anak SMA?
Soo Wan tahu jika orang yang menolongnya saat di Observatorium adalah Dong Joo,terdengar jelas dari suara Dong Joo yang jelek.
*wah dia belum tahu,kalau akang Ha Neul jago nyanyi,coba ajah si akang nyanyi bakal berlutut tuh si Soo Wan. Haha
Soo wan berkata kalau hari ini tidak ingin mati jadi Dong Joo bisa pergi. Sebelum Soo wan masuk ke rumahnya,Dong Joo memberikan bubur yang ia antar pada Soo Wan.
“pastikan kau memakan ini.kau akan menyesal kalau tak memakannya karena bubur ini sangat enak” kata Dong Joo tahu jika Soo Wan sangat suka dengan bubur buatan ibunya. Karena itu yang tertulis dipesan yang Soo wan tempel.
Tanpa mengucapkan apa-apa,Soo Wan masuk ke dalam rumahnya. Soo wan tak segera masuk ke dalam rumahnya. Ia terpaku di depan pintu sambil memegang erat bubur dan teleskopnya.
Dong Joo sedang melamun dan menatap ke luar kelas. Pak Guru melempar kapur untuk membuyarkan lamunan Dong Joo. ia meminta Dong Joo membaca salah satu puisi.
“kemarin aku mendapat surat. Jalan dimana aku selalu mengikuti dirinya menghilang. Jalan dimana yang tidak juga menghilang. Dihari kalian berdua bermain dengan kita. Mereka menyembunyikan wajah mereka.aku mencintaimu…aku mencintaimu…”
Dong Joo terenyuh membaca puisi tersebut. Seakan ia memahami isi puisi yang ia baca. Ia juga memahami perasaan Soo Wan,gadis yang ia tolong pagi tadi. Apa itu cinta?
Dong Joo datang ke observatorium. Teman sekolah Dong Joo yang meledek Dong Joo juga sudah berada disana. Mereka datang bukan untuk menyaksikan pembahasan Soo Wan tentang tata surya melainkan mereka tertarik pada Soo Wan.
Di sela-sela Soo wan memberikan materi,ia diganggu oleh teman-teman Dong joo. salah satu siswa ingin memberikan minuman kaleng pada Soo Wan tapi Soo Wan menolak dan tak sengaja ia menjatuhkan minuman itu. Soo Wan langsung minta maaf.
Si siswa heran saat melihat Soo wan yang meminta maaf dengan menghadap ke arah yang lain. Untuk memastikan,siswa itu mencoba mendekat dan melambaikan tangannya ke wajah Soo Wan dan tidak ada respon. Akhirnya mereka tahu,jika Soo Wan tidak bisa melihat.
Tiba-tiba Dong Joo datang dan mengusir mereka. Dong Joo lalu menyeret paksa Soo Wan untuk keluar tapi Soo wan menolak karena ia belum menyelesaikan pekerjaannya. Dong joo tak peduli.
Dong Joo hanya heran kenapa Soo Wan seperti terlihat orang bodoh yang selalu meminta maaf pada semua orang,apa tidak bisa melihat adalah kesalahan Soo Wan?
Tak bisakah Soo Wan mengaku dengan percaya diri jika Soo Wan tak bisa melihat? Kenapa Soo Wan ingin berusaha keras seakan Soo Wan bisa melihat?
“percaya diri? Bertindak seperti tak tahu apa-apa? Apa yang kau ketahui? Aku menghabiskan waktu 3 tahun untuk berada di posisi saat ini. aku berlatih selama 3 tahun agar aku terbiasa melakukan hal ini”
Hanya itu yang bisa Soo Wan lakukan. Agar ia merasa ia masih berguna dalam kondisinya.
Dong Joo pulang dengan memikirkan kata-kata Soo Wan.
Orang –orang selalu mengatakan ini padaku. Hal yang mereka lakukan sehari-hari. sangat mudah melakukannya sehingga mereka bisa sambil menutup mata.
Tapi tidak bagiku. Dimana kau bisa menutup mata dan melakukan sesuatu dengan mudah.
Dong Joo mengambil sapu tangannya. ia memakai sapu tangan itu untuk menutup matanya. Ia ingin tahu bagaimana rasanya menjadi seperti Soo wan yang tak bisa melihat apapun.
Tak peduli dengan orang banyak,Dong Joo terus saja melakukan aksinya sambil terus menunduk meminta maaf pada orang yang tak sengaja ia tabrak. Bahkan Dong Joo tersandung batu besar. Tapi itu tak membuat Dong Joo putus asa.
Dong Joo bahkan berani menyebrang jalan dengan menutup matanya. Tapi langkahnya tak bisa ia percepat sehingga ia jatuh dan terjebak di tengah jalan.
Dong Joo juga tak sengaja menabrak Ahjussi yang membawa barang. Dan akibatnya Ahjussi itu marah dan memukul Dong Joo. Dong Joo terus saja meminta maaf pada Ahjussi seperti yang Soo Wan lakukan saat Soo Wan meminta maaf pada teman-temannya tadi.
Dengan wajah babak belur,Dong Joo memahami perasaan Soo Wan yang sangat ingin terus bekerja di Observatorium dan yang tak ingin orang-orang menganggap remeh dirinya karena Soo Wan tak bisa melihat.
Sambil menangis,Dong Joo menemui Soo Wan. Dong Joo melihat tali sepatu Soo Wan yang terlepas.
Dong Joo mengikat tali sepatu Soo Wan. Dong Joo menangis. Soo wan memegang pundak Dong Joo dan bertanya apa Dong Joo menangis?
Dong Joo tak menjawab dan air matanya terus menetes. Ia meminta maaf pada Soo Wan. Dong Joo sama sekali tak tahu betapa sulitnya posisi Soo Wan saat ini.
Dong Joo meletakkan kepalanya di lutut Soo Wan dan menangis. Soo Wan tersentuh. Soo Wan tak berani mengusap kepala Dong Joo.
[ Bersambung ke bagian ketiga ]
Komentar :
Suka cara Dong Joo saat tahu bagaimana sulitnya menjadi Soo Wan.
Dan Kang Ha Neul sangat beda saat menjadi Dong Joo yang cengingisan,dan jelek jika menangis. hehe
mkch sinopna mba, dtnggu klnjutana...
ReplyDeleteMksih mbak sinopsisnya :) kya'x ceritanya bagus.... Semoga mbak bisa menulis sinopsisnya sampe akhir, jngn yg ad kang ha neulx aja heheh.... Mksih mbak
ReplyDeleteHurmmm :(
ReplyDeleteDrama ini tayang stiap hr apa mbak n jam brpa,,,,kangen go hye sun jandi...gomawo udh d posting....
ReplyDeletememang mudah memberikan saran kepada orang lain.. tapi jika kita sendiri mengalami kondisi dimana kita harus berjuang lebih keras.. mungkin memberikan saran tak akan semudah menulis smz.. hehe
ReplyDeleteAku bolak-balik cari sinopsis ini ternyata ada di sini.. Huwaaa mbak fifin semangat terus untuk angel eyes nya :)
ReplyDeleteiseng2 cari sinopsis engel eyes...
ReplyDeletebaru baca smpai episode 1 part 2...
tapi rasanya udah jatuh cinta sm dong joo - soo wan
sedih banget ga sii liat adegan dongjoo tutup mata itu ?
atau cm sy aja yg lg sentimen,
hhhehe
selama ini kita cuma merasa sebatas kasihan sm mrk yg punya keterbatasan/kekurangan fisik dalam pengelihatan , tapi g pernah tau bgmna rasanya jd mereka ...
pantas saja dongjoo sampai berlutut dan menagis di depan so wan sprti itu ...
T-T
akting nagisnya kang ha neul, ...
keren,
bikin sy smpe hampir nangis juga :'D
oia, salam kenal mba fiifieen....
sy pengunjung baru d blog mba ^^
salam kenal jg mbak, seneng deh mbak bisa komen di blog sy^^
Deletesoalnya sy sering bgt liat komen2 mbak di blog mba fan en mba dee jg. hehe