Sinopsis Marry
him If You Dare Episode 5 – Part 1
Kim
Shin juga menantang Madam Na,biasanya meramalkan masa lalu lebih mudah
dibandingkan masa depan jadi bagaimana masa depan Kim Shin ?
Madam
Na berpikir lama,lalu ia menoleh ke salah satu kamera seakan memandang Mi Rae
yang melihatnya di monitor. Mi Rae menanti jawaban Madam Na dengan cemas dan
penasaran.
“hancur
lebur!” jawab Madam Na. lalu ia menoleh ke Kim Shin dan tersenyum. Kim Shin
akan gagal.
Mendengar
ramalan Madam Na,semua kru tertawa. Kim shin langsung tak percaya ,bagaimana?
“seharusnya…kau
yang lebih tahu,karena sifatmu sendiri” kata Madam Na memperingatkan Kim Shin
Kim
Shin terlihat lega karena ia tidak akan menjadi kaya tapi ia juga tidak perlu
cemas akan mati kelaparan. Lalu ia bertanya seberapa besar kegagalannya? Seberapa
buruk situasinya nanti?
Tanpa
ragu,Madam Na mengungkap semua apa yang terjadi pada Kim Shin di masa depan. Dalam
sekejap Kim Shin akan diusir dari penyiaran. Tapi karena sifat Kim Shin yang
keras,Kim Shin tidak mau berpartisipasi dalam program atau acara apapun. Jadi istrinya
yang akan mencari nafkah. Istrimu juga tidak hanya memiliki 1 pekerjaan,ia
kerja keras untuk menutupi hutang yang selalu bertambah. Meski begitu,Kim shin
tidak melakukan apa-apa. Madam Na tak segan-segan menyamakan Kim Shin dengan
binatang malas.
Di
saat acara Morning Show ditayangkan,seorang pria botak dari masa depan juga
sedang memperhatikan Madam Na di TV. Ia juga dapat menemukan keberadaan Madam
Na.
Mi
Rae yang mendengar prediksi masa depan Kim Shin,hanya bisa menutup mata. Mi Rae
tidak bisa membayangkan jika dirinya akan bernasib seperti yang di prediksi
Madam Na. Ju Hyeon yang juga mendengarnya merasa Madam Na sangat keterlaluan di
acara yang ditonton masyarakat luas.
Sebagai
seorang jurnalis,Kim Shin menyikapi prediksi Madam Na dengan positif. Ia harus
mendengarkan kata-kata Madam Na sebagai peringatan agar lebih taat pada prinsip
dan hidup sebagai manusia.lalu ia mengakhiri acaranya.
Setelah
berakhir,wajah Kim Shin langsung berubah tak suka.Madam Na tersenyum pada Kim
Shin dan bergegas pergi sebelum Kim Shin mengeluarkan kata-kata kasarnya.
Mi
Rae yang cemas langsung menghampiri Madam Na. Mi Rae ingin Madam Na menjelaskan
prediksi masa depan Kim Shin di acara tadi. Madam Na menjelaskan Kim Shin dan
Mi Rae akan hancur bersama jika Mi Rae menikahi Kim Shin. Mi Rae tak percaya,apa
dirinya benar-benar akan hancur? Bahkan hidupnya bukan meningkat ke kehidupan
yang lebih baik?
Madam
Na mengiyakan. Raut wajah Mi Rae terlihat cemas.
Kim
Shin merasa kesal dengan Madam Na. ia juga berpapasan dengan Se Joo. ia heran
kenapa Se Joo ada di YBS padahal hari ini jadwal Se Joo libur. Se Joo menjawab
kalau ia harus bertemu seseorang. Se Joo hendak mengatakan sesuatu pada Kim
Shin tapi Se Joo mengurungkan niatnya. Kim Shin menatap Se Joo dengan
penasaran.
Kim
shin berdiri di depan pintu masuk gedung. Ia ingat janjinya pada Mi Rae. Tapi Mi
Rae belum datang,Madam Na masih menasehati Mi Rae kenapa Kim Shin tak boleh
menjadi suaminya dan malah mendesak Mi Rae untuk mendekati Se Joo. madam Na
yakin kalau Mi Rae mengerti maksudnya. Lalu Mi Rae mendapat telepon dari Kim
shin.
“kenapa
Ibumu seperti ini?” tanya Kim Shin yang masih mengira Madam Na adalah ibunya Mi
rae. Mi Rae memberitahu Kim shin kalau Madam Na bukan ibunya,ia hanya saudara
jauh. Kim Shin bertanya,kapan Mi Rae akan datang?
Mi
Rae langsung ingat kalau ia ada janji dengan Kim Shin,apa kau sudah sampai di
pintu timur?. Kim shin meminta Mi Rae cepat datang menemuinya.
Madam
Na sudah tahu kalau yang menelepon Mi Rae adalah Kim shin lalu ia berkata “
Cinta? Jika kau putus dengan kekasihmu,kau menangin semalaman lalu tertidur
pulas. Tapi kalau kau tak punya uang. Tidur? Itu bahkan mustahil. Dan air mata
juga tak bisa mengalir.karena kau begitu lelah demi membayar hutang hingga kau
tak punya waktu untuk menangis”
Mi
Rae mengangguk mengerti dan ponselnya bordering lagi. Ternyata itu telepon dari
Park Se Joo. Se Joo sedang menunggu Mi rae di pintu barat. Se Joo mengira Mi
Rae dimarahi Kim Shin,jadi ia menghibur Mi Rae dan mengajak untuk pulang
bersama.
Mi
Rae semakin bingung. Madam Na bertanya,apa Se Joo sedang menunggu Mi Rae? Tanpa
jawaban Mi Rae,Madam Na meminta Mi Rae membuat keputusan. Ia percaya pada
keputusan yang dipilih Mi Rae.
Madam
Na pergi meninggalkan Mi Rae yang sedang bingung. Sampainya di luar
gedung,Madam Na merasa pusing dan ia berjalan dengan sempoyongan. Miranda
datang dan mendekati Madam Na,ia mengenali Madam Na sebagai tamu di acara
Morning Show. Tapi Madam Na langsung jatuh pingsan sebelum menyapa Miranda.
Mi
Rae menuju luar gedung. Ia teringat dengan kata-kata Madam Na yang percaya
dengan keputusan yang diambil Mi Rae. Kim shin dan Se Joo sama-sama sedang
menunggu Mi Rae di tempat yang berbeda.
Dan…akhirnya
Mi Rae memilih menemui Se Joo. Se Joo langsung bertanya saat melihat wajah Mi
Rae,kenapa ekspresimu seperti itu?. Mi rae seperti ingin mengatakan sesuatu
pada Se Joo tapi Kim Shin meneleponnya lagi dan ia memilih tak mengangkat
telepon dari Kim Shin. Sepertinya Mi Rae merasa berat hati memilih menemui Se
Joo.
Kim
Shin heran karena Mi Rae tak menjawab teleponnya. Se Joo mengantar Mi Rae di
halte bus. Mi Rae menolak ajakan Se Joo yang akan mengantarnya dan memilih
untuk naik bus. Se joo juga heran melihat Mi rae yang tak seperti biasanya. Terlihat
murung dan lelah.
Ia
juga mengajak Se Joo besok untuk pergi ke taman bermain. Tentu saja Se Joo tak
menolak,ini kesempatan bagus bagi se Joo. Se Joo tersenyum senang.
Miranda
membawa Madam Na kerumahnya untuk diperiksa oleh dokter. Ia terkejut saat
dokter mengatakan kalau Madam Na mengalami penuaan dini. Oleh karena itu Madam
Na mengalami gangguan pernapasan. Bahkan semakin memburuk jika pasien mengalami
stress.
Miranda
memijat kaki Madam Na. sesaat Madam Na terbangun dan terkejut saat yang
dilihatnya pertama kali adalah Miranda. Madam Na berterima kasih pada Miranda
yang sudah menolongnya. Miranda lalu bertanya,Madam Na bukan peramal kan?
“bukankah
tadi anda bilang kalau menonton acara itu?” tanya Madam na
Miranda
mengatakan kalau acara itu bukan sungguhan sebaliknya itu acara yang disiarkan
utnuk ditonton begitu saja. Jika memang Madam Na seorang peramal
sungguhan,pasti usaha (meramalnya) saat ini sudah ramai pelanggan tapi
kenyataannya adalah madam Na adalah seorang petugas kebersihan di perusahaan
broadcastingnya.
Madam
Na membela diri kalau keahlian ramalannya tidak selalu tepat jadi ia bekerja
jadi cleaning service sambil meningkatkan keahliannya. Tak percaya dengan
penjelasan Madam Na,Miranda memberitahu jika tubuh Madam Na tidak
normal,mengalami penuaan. Madam Na mendelik mendengarnya. Miranda
bertanya,alasan Madam Na mendekati dirinya?
Madam
Na menatap kesal Miranda.
Mi
Rae berada di dalam bus. Ia sedang galau. Tiba-tiba Kim Shin meneleponnya. Mi
Rae ragu untuk mengangkatnya,akhirnya ia pasrah dan menerima telepon dari Kim Shin.
Kim shin bertanya,kenapa Mi Rae tidak datang? Bahkan tak mengangkat teleponnya?
Apa Mi rae sakit?
Mi
rae tak menjawab pertanyaan Kim Shin,lalu ia membuat janji lagi pada Kim Shin
di hari senin sore. Kim Shin setuju.
Mi
Rae bergumam kalau keputusannya sangat tepat. Ia akan menemui Se Joo dan Kim
Shin. Dan ia yakin kalau ia bisa membagi waktu dengan Kim Shin dan Se Joo.
Dengan
wajah kesal,Madam Na mengatakan kalau ia bermimpi melihat cucunya Miranda. Situasi
cucunya saat ini tidak bagus. Miranda berbohong dengan mengatakan kalau cucunya
sedang belajar di Inggris. Madam Na langsung mengatakan kalau cucunya
sebenarnya ada di Korea,ia juga menyamar di perusahaan penyiaran sebagai
seorang VJ. Ia mengalami masa sulit. Ada orang yang ia sukai.
Miranda
penasaran,siapa?. Madam Na takkan mengatakannya,karena belum saatnya. Tapi ia
menyarankan agar Kim Shin tidak boleh tetap berada di YBS. Jika Miranda
membiarkannya disini,perusahaan juga akan segera bangkrut.
Mendengar
hal itu,Miranda bertanya,apa perlu ia memecat Kim Shin?. Madam Na memberi ide
agar mengirim Kim Shin ke tempat lain,contohnya New York.
“
kenapa memberinya posisi seperti itu,kalau dia akan menghancurkan perusahaan?”
tanya Miranda yang merasa ide Madam Na tak masuk akal.
Madam
Na beralasan lagi,Miranda harus melakukannya agar Kim Shin bisa meningkatkan
karirnya. Miranda semakin bingung,sebenarnya apa yang dilihat Madam Na
dimimpinya? Melihat Kim Shin ke New York atau melihatnya gagal?
Merasa
dibohongi Madam Na,Miranda meminta Madam Na untuk membuktikan prediksi masa
depan yang ia katakan. Miranda murka dan bertanya,kau tahu masa depanmu juga
kan?. Miranda mengangkat tangan Madam Na yang tersambung dengan selang inpus. Menurutmu,aku
akan terus memegang tanganmu atau menurunkannya? Itu tidak masuk akal jika
Madam Na tidak tahu masa depannya sendiri.
Madam
Na tak mau kalah,ia melepas selang inpus dari tangannya. dalam mimpinya,ia
menampar wajah Miranda. Apa harus kujadikan kenyataan?.Miranda menantang Madam
Na. Madam Na mulai bersiap memukul
Miranda,seketika Miranda menghindar. Madam Na memang sengaja untuk tidak
menampar Miranda.
Madam
Na tertawa geli melihat Miranda ternyata takut jika ia menamparnya. Ia juga
mengatakan kalau masa depan usaha Resort yang dimiliki Miranda tidak akan
bertahan 10 tahu. Miranda semakin cemas. Sungguh?
Madam
Na tertawa dan berkata kalau dia bercanda. Madam na hendak pergi tapi Miranda
mencegahnya,sebelum pergi seharusnya Madam na memberitahunya sesuatu. Madam Na
menolak untuk memberitahunya lalu ia berkata dan meminta Miranda untuk melihat
keluar pada tanggal 7 November pada
pukul 10.30 malam,karena malam itu Miranda akan melihat pemandangan yang
menakjubkan.
Madam
Na menggerutu kesal di dalam perjalanan pulang. Ia juga mulai cemas dengan
dirinya karena dalam 2 bulan,dia akan lebih tua dari Miranda. Bahkan ia tak
mengharapakan pesta ulang tahun ke 70 nya dirayakan disini.
Ia
juga bertemu Ju Hyeon di depan rumah. Ju Hyeon mengomeli Madam Na karena Madam Na keterlaluan dan
mengatai Kim shin dengan kata-kata yang tidak pantas untuk ditonton oleh jutaan
orang. Ju Hyeon juga harus menulis surat permintaan maaf karena ulah Madam Na.
Madam
Na menjawab kalau Ju Hyeon membenci Kim Shin,jadi ia hanya membantu Ju Hyeon.
Ju Hyeon membela diri walau ia membenci Kim Shin tapi mereka 1 tim,mereka
sama-sama rekan kerja. Madam Na mengerti dan meminta maaf pada Ju Hyeon,ia
berjanji takkan melakukannya lagi.
Merasa
risih dengan panggilan ‘oppa’,Ju Hyeon bertanya,apa kau benar-benar harus terus
memanggilku Oppa? Dan ia penasaran bagaimana Madam Na bertemu dengan Mi rae? Ia
juga meminta Madam Na menyelesaikan urusan kontraknya jadi Madam Na tidak perlu
tinggal dirumahnya lagi.
Madam
Na kembali ke kamarnya. Ia terkejut karena Mi Rae sudah berada di kamarnya. Mi
rae menatap lama skema yang dibuat Madam Na. Madam Na penasaran dan
bertanya,siapa yang ditemui Mi Rae? Se Joo ? Kim Shin?
“aku
tidak bertemu keduanya” jawab Mi Rae enteng. Ia akan menemui mereka berdua. Karena
ia tak tahu dengan perasaannya sendiri. Madam Na mengingatkan Mi rae dengan
perkataannya di siaran tadi kalau Kim Shin akan gagal. Maka dari itu,Mi Rae
merasa hatinya sakit dan ia juga merasa kasihan pada Kim Shin. Maka dari itu,Mi
rae tak yakin apakah bisa terus menyukai Kim Shin.tapi ia juga tak yakin apakah
ia bisa mencintai Se Joo juga.
Madam
Na mengatakan kalau Mi rae tak perlu jatuh cinta pada Se Joo hanya cukup membuat
Se joo mencintainya. Mi rae menolaknya karena ia tak mampu merayu pria dengan
cara seperti itu. jika memang Mi rae bisa melakukannya,dari awal ia tidak akan
sendiri.kepribadiannya juga tidak mendukung untuk bersosialisasi dengan pria. Jadi
ia hanya perlu tahu bagaimana perasaan keduanya,dan ia juga akan mencari tahu
perasaannya sendiri.
“Hey!
Jadi siapa yang akan kau temui pertama kali?” Madam Na berteriak pada Mi Rae.
Tentu
saja yang pertama adalah Se Joo. mereka berdua dalam perjalanan menuju taman
bermain. Tapi cuaca sedang turun hujan. Mi rae meminta maaf karena membuat Se
Joo menjemputnya padahal rumah Se Joo dekat dengan taman bermain.ia tidak
keberatan karena ia tidak sedang sibuk. Yang ia lakukan hanya tidur dan
menonton film. Mi rae tertarik dan bertanya,film apa yang ditonton Se Joo?. Se
Joo menjawab kalau ia menonton film pendek yang ia sutradarai saat kuliah dulu.
Mi rae penasaran dengan film yang dibuat Se Joo dan ingin menontonnya. Tapi se
Joo melarangnya.
Kim
Shin menemui Miranda di kantornya. Kim Shin bertanya,apa Miranda tidak puas
dengan hanay menerima surat permintaan maaf? Jadi memotong gajinya? Atau skors 3 bulan?
Miranda
langsung menawarkan bagaimana dengan menjadi wartawan di New York? Karena peramal
yang menjadi tamu di acara Morning Show menyarankan agar Kim Shin dipindahkan
ke New York. Karena jika Miranda menuruti saran peramal itu,Kim Shin akan
sukses dan perusahaan akan berjalan baik.
“apakah
ini caramu membuat keputusan untuk perusahaan? Berdasarkan saran peramal?”
tanya Kim shin kecewa dengan keputusan Miranda yang tak masuk akal.
Miranda
bersikeras untuk mengirim Kim shin sebagai wartawan tapi bukan di New York
melainkan di daerah Songju. Tentu saja Kim Shin menolaknya dan ia meminta
Miranda untuk memecatnya saja. Miranda tidak bisa melakukannya karena Kim Shin
merupakan aset perusahaan.
Kim
Shin tak ingin mendengar celoteh dari Miranda dan pamit pergi. Di luar kantor
Miranda,ia bertemu dengan Madam Na yang sengaja menunggu Kim Shin.
Madam
Na berkata bukankan seharusnya Kim Shin berterima kasih pada dirinya karena
berkat dirinya,Kim Shin bisa ke New York. Kim Shin mengerti lalu ia berjalan
pergi.
Kemudian
ia berbalik dan bertanya,Kenapa kau
tertarik padaku?.Kim Shin heran bukankan sebelumnya Madam Na memprediksi bahwa
dirinya akan gagal tapi kenapa Madam Na memberitahu Miranda untuk mengirim
dirinya ke New York.
Madam
na beralasan yang ia lakukan hanya ia ingin membuat Kim Shin sukses. Kim Shin mulai
mendekati Madam Na sehingga membuat Madam Na terpojok. Lalu ia bertanya,apa
mungkin Madam menyukainya?.
Madam
Na mengalihkan wajahnya agar tak bertatapan langsung dengan Madam Na. melihat
ekspresi Madam Na,Kim Shin semakin yakin dan percaya diri kalau kepopulerannya
tidak padam.Kim Shin tersenyum sinis dan pergi.
Setelah
kepergian Kim Shin,Madam Na memegangi dadanya. Perasaan yang sama masih ada
kah?
Mi
rae kecewa karena taman bermain ternyata tutup. Se Joo mengajak Mi Rae untuk
menonton film. Tapi Mi Rae menolak karena akhir-akhir ini tidak ada film yang
bagus. Mi Rae hanya ingin menonton film pendek yang disutradai Se Joo. Mi rae
memaksa Se Joo lagipula Se Joo bilang kalau rumahnya dekat dari taman bermain.
Akhirnya
Se Joo menelepon asisten Choi untuk mempersiapkan apartement yang dekat dari
taman bermain dan juga film yang ia sutradai. Se Joo membawa Mi Rae ke rumah
palsunya. Mi rae kagum saat melihat rumah Se Joo yang terasa nyaman.
Mi
Rae melihat sekeliling ruang apartement Se joo,ia juga membuka kulkas yang
kosong. Belum sempat melihat isi kulkas,Se Joo segera menutupnya dan berkata
kalau ia sudah menghabiskan isi kulkas karena kelaparan.wkwk
Mi
rae juga bertanya tentang toilet. Se Joo bingung letak toilet karena sebelumnya
ia memang tidak tahu. Se Joo akhirnya asal menebak dan ternyata tebakannya
tidak salah. Mi Rae terkejut saat melihat ada tiang lampu di toilet. Se Joo
berbohong lagi kalau ia takut kegelapan. Wkwkwk
Setelah
itu mereka berdua menikmati film pendek yang disutradai Se Joo. Mi rae nampak
menikmatinya dan Se Joo terlihat bosan. Se Joo juga memberitahu Mi rae ada
adegan di film itu yang menuai banyak kritikan. Di scenario,Se Joo menulis ‘Pria
itu..muncul sambil menangis,bahkan dengan punggungnya’.
Mi
rae menonton film itu tanpa berkedip sedikit pun. Se Joo juga mengganggu Mi Rae
dengan melambaikan tangannya ke wajah Mi Rae,tapi ia tetap menikmati film itu.
Mi rae juga sempat memegang tangan Se Joo membuat Se Joo gugup.
Mi
rae mengomentari salah satu adegan,karena saat melihat adegan itu,ia merasakan perasaan si pria di
film itu. “pria itu,dia mungkin sukses di masyarakat tapi…di dalam hatinya,aku
merasa dia merana dan kesepian. Aku benar-benar bisa merasakannya. Dia
benar-benar menangis dengan punggungnya”. Mi Rae terharu menonton film pendek
itu. mungkin Mi rae merasa perasaan Kim Shin saat ini seperti pria di film
pendek itu.
Se
Joo menatap lama Mi Rae. Ia mengulurkan jarinya untuk menyentuh bibir Mi Rae. Ia
hanya bermaksud membersihkan sisa makanan di bibir Mi Rae. Mi rae tersentak. Mereka
berdua merasa canggung.
Bersambung ke
bagian 2
thanks,
ReplyDeletekyyaaaa, adegan terakhir soo cutee, lanjutkan mba, di tunggu part 2-nya
ReplyDeletegomawo
seruuuu,.
ReplyDeleteditunggu kisah selanjutnya kaakaa :)
semangat!!!1
Penasarannn.!lebih stju ama SJ.semangat .!
ReplyDeleteditunggu part2 nya...Makasih...
ReplyDeletePenaran ama ahjussi botak itu :3 part 2nya di tunggu, Fighthing \(^o^)/
ReplyDeletefighting
ReplyDeleteterusin ya drama ini saya mohon