Sinopsis Episode 4 part 2
Di
dalam mobil,manager Hong mengatakan kalau imeg seol chan di mata para wartawan
sangat positif. Seol Chan tak mendengarkan perkataan managernya,ia terus
melihat mobil Seon woo yang tak jauh dari mobilnya.
“Hyung,aku
akan mengatakan sesuatu. Beritahu aku apa terlintas di pikiranmu saat kau
mendengarnya.” Ujar Seol Chan
“apa
itu?”
“seorang
pria bilang kalau ia menyukai seorang wanita. Jadi,dia bilang dia akan
melakukan apapun yang dia bisa. Tanpa menahan diri”
“tanpa
menahan diri?” manager Hong tertawa
“itu
adalah….” Manager Hong memberitahu Seol Chan sambil memonyongkan mulutnya ke
depan.
“apa?”
Seol Chan kaget
Bukannya,aku
hanya memikirkan itu,tapi tak ada yang lain selain itu.kalau bukan itu,apalagi
yang bisa ditahan seorang pria?
“ada
banyak. Game,alcohol,merokok dan membaca” kata Seol Chan
Manager
Hong mengatakan Seol Chan terlalu polos. Tentu tidak masuk akal jika menyukai
seseorang akan menahan dirinya tidak untuk main game,alcohol,merokok dan
membaca.
“tapi
kenapa kau tiba-tiba menanyakan seperti itu? apa kau ada pelajaran mengenai
biologi?” tanya Manager Hong penasaran
Tiba-tiba
Seol Chan minta managernya untuk menepikan mobilnya. ternyata Seon woo
menawarkan tumpangan pada Se Yi. Awalnya Se Yi menolak tapi Seon Woo mengatakan
kalau ia akan lewat daerah itu. Se Yi bilang kalau ia tak menuju rumah.
Se Yi
akhirnya menerima tawaran Seon Woo
“apa
itu? kenapa dia naik mobilnya?” ujar Seol Chan
Ia
mengingat perkataan Seon woo. Aku akan
melakukan apa yang aku inginkan. Tanpa menahan diriku.
Dengan
alasan ban mobil pecah,ia menumpang di mobil Seon Woo. Dengan berat hati Seon
Woo menerima Seol Chan. Seol Chan lebih memilih duduk berdesakan di kursi
belakang dengan Se Yi dan Seon Woo.
Seol
Chan pura-pura terkejut melihat Se Yi. Apa yang kau lakukan disini?
Se Yi
tak menjawabnya.
Seon
Woo terkejut tak mengira Seol Chan akan membahasnya di depan Se Yi.
“apa
dia juga tahu ‘serius-mu’itu?” tanya Seol Chan memancing sambil melirik Se Yi
Seon
Woo salah tingkah dan tak menjawab
Membuat
Se Yi bingung.
“jadi,kau
bertepuk sebelah tangan?” tanya Seol Chan lagi
Seol
Chan meledek Seon Woo,ternyata Jung Seon woo bisa bertepuk sebelah tangan.
“Yoon
Seol Chan” panggil Seon Woo untuk menghentikan ocehan Seol Chan
Se Yi
semakin gerah dengan tingkah Seol Chan
“tapi
bagaimana kau bisa yakin dengan perasaanmu?” tanya Seol Chan
Seon
woo tak bisa jawab. Se Yi menatapnya ingin tahu.
“bukankah
kau yakin jika kau mendapat jawaban setelah kau menanyakan dirimu sendiri terus
menerus? Sepertinya waktunya belum cukup untuk merasa yakin”
Seon
woo hanya melirik Seol Chan kesal.
“tapi
manusia memang tertipu dengan mereka. anggap saja kau ‘serius’. Lalu kenapa kau
tidak menyatakan perasaanmu?....”
Seol
Chan bengong melihat Se Yi
Setelah
Seon Woo pergi,Se Yi berbalik dan menatap Seol Chan dengan kesal.
Seol
Chan beralasan keluar mobil bukan karena Se Yi tapi ia hanya tidak ingin berdua
dengan Seon woo.
Se Yi
geram dan mengatakan pada Seol Chan untuk tidak mengumumkan kehidupan pribadi
orang lain mulai sekarang.
Seol
Chan bertanya kenapa Se Yi marah,apa karena Seon Woo? Karena aku menepatkan
posisinya seperti itu. jika kau menyukainya,kenapa kau disini bersamaku?
Seol
Chan mengikuti Se Yi dan berceloteh,apa kau cemburu? Apa itu karena cinta
pertama Seon Woo?
“bagaimana
perasaanmu jika kehidupan pribadimu diumumkan ke orang banyak? Tanya Se Yi
kesal.kau sudah ahli di bidang itu. apa kau menyukainya? Kau begitu menyukainya
sampai kau melakukan hal yang sama pada temanmu?” kata Se Yi kesal
Seol
Chan hanya bisa diam
“kau
sangat kekanak-kanakan” tegas Se Yi
Seol
Cha terus bicara dan bertanya dari sudut mana aku kekanak-kanakan?
Se Yi
hanya bisa menahan rasa kesalnya dan terus berjalan.
“Hey,aku
mendengarkan aku atau tidak?” tanya Seol Chan menarik tangan Se Yi
Se Yi
tak menjawabnya. Seol Chan lalu sadar bahwa saat ini ia berada di tempat yang
tidak asing baginya. Dan ternyata itu jalan menuju ke rumah Adam.
“pergilah!”
bentak Se Yi
Seol
Chan menarik tangan Se Yi. Seol Chan memperingati Se Yi. Bahwa teman ayahnya
bisa juga berbahaya.apakah teman ayahmu adalah ayahmu?
Se Yi
melotot mendengar kata-kata Seol Chan.
Seol
Chan akan pergi ke rumah Adam bersama Se Yi.
“jangan.
Kalau kau mengikutiku. Aku akan berteriak” bentak Se Yi
Seol
Chan melotot.
Adam membuka pintu gerbangnya. Dan ternyata Se Yi dan Seol Chan. Se Yi memberi salam pada Adam,lalu ia menyikut Seol Chan untuk memberi salam. Dengan terbata-bata Seol Chan memberi salam.
“ dia
ingin minta maaf padamu” jawab Se Yi lalu melirik Seol Chan
“maafkan
aku” kata Seol Chan seperti tidak tulus untuk meminta maaf.
Mereka
ada di ruangan bawah tanah. Adam marah pada Se Yi dkk karena tak menuruti
perintahnya untuk tidak menyentuh apapun dan ternyata mereka menyentuhnya.
Se Yi
meminta maaf dan akan membantu Adam untuk membereskannya.
Adam
bertanya,kenapa Se Yi datang menemuinya lagi?
Ternyata
Se Yi ingin tahu lebih banyak tentang hubungan Ayahnya dan Adam. Sejak kapan
kau berteman dengan ayahku?
Adam
menjawab kalau ia dan ayahnya berada di band yang sama saat SMA.
Se Yi
tak percaya. Benarkah?
“kenapa
kau begitu terkejut? Apa ayahmu tidak memberitahumu?
Se Yi
menceritakan kalau ia tahu jika ayahnya punya sebuah band saat SMA tapi ayahnya
tak pernah mau menceritakannya.berarti kau tahu ibuku juga?
Adam
tertegun.
Seol
Chan melihat mereka dari luar jendela. Lalu ia menuju ke piano tua yang tak
“ku
dengar ibuku juga satu band denga ayah. Lebih tepatnya ibu menjadi sekretaris
band. Choi Kyung. Apa kau mengenalnya?”
Adam
mengiyakan
Se yi
kegirangan.
Dengan
sedih,Se Yi menceritakan. “katanya dia kecelakaan mobil. Aku ada di mobil itu
juga….
Adam
terkejut mendengarnya.
“tapi
aku tak mengingat apapun. Dokter bilang kalau aku terlalu ketakutan sampai
kehilangan ingatanku. Saat aku bangun dari rumah sakit, pemakaman ayah sudah
selesai.”
Se Yi
bilang kalau ia sangat syok hingga tak bisa bicara. Ia bahkan tak bisa menangis
dengan benar. Ibunya membawanya ke Selandia Baru. Disana ada pamannya yang
tinggal. Pamannya tinggal di rumah kecil sambil membesarkan domba. Orang-orang
tak percaya saat ia bilang kalau ia bisa bicara dengan domba. Ia benar-benar
bisa bicara dengan domba.
“tidak
apa. Syukurlah aku bisa bicara sekarang” katanya berusaha tersenyum
Seol
Chan mendengarkan cerita Se Yi di balik pintu. Ia menyesal saat ia menyanyikan
lagu ayah Se Yi. Dan saat ia minta nomer ayah Se Yi untuk minta maaf. Ia
akhirnya sadar,kenapa Se Yi menangis saat ia berada di mobil dengan Seol Chan.
“tapi kau keterlaluan.
Seharusnya kau memberitahuku.kenapa kau terus membuatku menjadi orang jahat? “
Aku pergi duluan.
Guru
Dok bertanya pada Se Yi saat Se Yi baru sampai.apakah kau sudah bertanya pada
Seol Chan apakah bisa memakai ruang latihan Seol Chan?
Se Yi
menjawab kalau Seol Chan mengatakan tidak bisa.
Guru
Dok bersikeras untuk bertanya langsung pada Seol Chan. Se Yi mengatakan kalau
bibinya akan dapat jawaban yang sama dari Seol Chan.
Se Yi
bilang kalau Guru Choi akan mencarikan mereka tempat latihan jadi jangan
khawatir.
Seon
Woo yang sedang belajar tiba-tiba ia teringat dengan kelakuan Seol Chan saat
meledek keseriusan Seon woo.
Seon
woo tersenyum dan bergumam “ jika kau ditendang di tempat yang sama,rasanya
sakit sekali”
Apakah
Seol Chan pernah membuat Seon woo sakit hati???
Seol
Chan disambut ibunya saat tiba di rumah. Dirumahnya ada teman-teman dari ibunya
yang sibuk mempersiapkan sumbangan dari yayasannya untuk panti asuhan.
Mendengarnya,Seol
Chan terlihat sedih. Ia bilang kalau ia tak makan bersama ibunya karena ia akan
latihan.lalu ia pamit masuk ke dalam kamarnya.
Seol
Chan mendapat pesan dari Se Yi. Tidak ada
ruang latihan . kita benar-benar tak bisa memakai ruang latihanmu?
Ibu
Seol Chan mengetuk pintu kamarnya. Ibunya meminta Seol Chan untuk makan dulu
sebelum berangkat latihan.
Seol
Chan menolaknya karena ia takkan bisa latihan dance dengan perut terisi.
Seol
Chan dengan ragu-ragu meminta ijin pada ibunya untuk membawa teman-temannya
latihan di rumah. Karena mereka memerlukan piano untuk latihan.
Ibunya
terkejut.
Seol
Cha meminta maaf saat melihat reaksi ibunya.
Ibunya
mengatakan kalau tidak apa-apa. Ibunya hanya sedikit terkejut karena sebelumnya
Seol Chan tak pernah membawa temannya ke rumah.
“bukan
begitu. Aku tidak bisa membuat ibu khawatir karena itu”
“khawatir?”
kata ibunya terlihat sedih
“bukan
begitu maksudku” kata Seol Chan tersadar kalau perkataannya membuat ibunya
sedih
(apa
yang terjadi antara Seol Chan dan ibunya? Masih misteri. Jadi susah untuk
menunjukkan hubungan antara Seol Chan dan ibunya)
Seol
Chan menyesal dengan perkataannya yang membuat ibunya sedih.
Seol
Chan masih melamun di dalam mobilnya. manager Hong hanya memperhatikannya saja
tanpa bertanya apapun.
“kenapa?
Jung seon Woo bertepuk sebelah tangan…bahkan kau memikirkannya sangat memalukan
kan? Kau tak perlu mengkhawatirkan itu” kata Seol Chan yang berhasil
memasukkan
bolanya.
“kau
tak perlu mengkhawatirkanku” kata Seon woo saat ada di hadapan Seol Chan untuk
merebut bola
“aku
tak mengkhawatirkanmu. Aku hanya membicarakan teman sebangkuku yang polos. Kau
adalah lambang pengkhianatan” jawab Seol Chan
Seon
wooo berhasil merebut bola dari tangan Seol Chan tapi ia tak sengaja membuat
Sel Chan terjatuh.
Suara
pluit terdengar.tanda ada pelanggaran.
“bocah
ini” teriak seol Chan kesal
“ada
apa? Seon Woo melakukan pelanggaran?” kata Eun Ha tak percaya
Guru
Choi membunyikan pluitnya tanda pertandingan usai.
Guru
Choi memanggil Seol Chan dkk
Eun ha
bertanya pada Guru Choi,apakah ia menemukan tempat latihan?
Guru
Choi menjawab kalau ia akan segera menemukannya.
“dia
pasti takkan menemukannya” gumam eun Ha
“apa
kita benar-benar tidak bisa menggunakan ruangan latihanmu?” tanya Se Yi pada
Seol Chan
“dia
bilang tidak bisa” jawab Eun Ha
Se Yi
bilang kalau begitu berlatih di dalam kelas.
Eun Ha
menjawab itu tak bisa karena itu akan langsung ada di peringkat 1 di pencarian
internet .
Do Nam
kesal dan memilih meninggalkan lainnya.
Eun Ha
menolak dan mengatakan pasti ada yang melihat seperti ada di kelas.
Kyu
Dong memberi saran untuk berlatih di tempat Adam karena disana ada piano juga.
Se Yi
meminta ijin untuk meminjam ruangan di rumah Adam. Hanya beberapa hari saja.
Adam
mengatakan kalau piano itu pasti suaranya Fals karena lama ia tak
menggunakannya.
Seol
Chan juga mengucapkan terima kasih.
“tentang
barang lain….”
“kami
takkan menyentuhnya. Kami takkan berkeliaran dan mengutak-atik barangmu. Kami
hanya perlu mengunci pintu depan dan meninggalkan kuncinya di depan pintu?”
kata seol Chan hafal dengan peraturan dari Adam
Adam
hanya memandangi Seol Chan tanpa mengatakan apapun ia pergi.
Kyu
Dong memberi selembaran judul lagu yang ia suka pada Seol Chan saat Seol Chan
menanyakan mereka pilih lagu yang disukai.
Ponsel
Se Yi berbunyi dan ia membaca pesan. Dan pesannya itu ia tunjukkan pada Seol
Chan. ternyata Adam mengirimi pesan pada Se Yi untuk tidak membuat berantakan
barang-barangnya.
“kau
memberikan nomer ponselmu juga?” tanya Seol Chan
Seon
Woo sedang berjalan menuju tempat lesnya tak sengaja ada seseorang menjatuhkan
sebuah peralatan pertunjukkan. Seon woo membantunya.dan ternyata itu adalah
kertas yang bertuliskan not lagu.
Seon
Woo hanya tersenyum dan ia melihat peralatan yang dibawa pria itu.ada sebuah
kotak yang membuat Seon woo penasaran.
Lalu
pria itu menaruh kotak itu di depan alat musiknya dan ia memainkan alat
musiknya dan menyanyikan sebuah lagu “You Rise Me Up” dari Josh Groban
Sumpah~~
ini cowok ,senyumnya manis banget.
Lalu
ia menghentikan langkahnya dan menelepon seseorang.
Seon
Wwoo menelepon Se Yi dan mengajaknya keluar karena ia ingin bolos les. Se Yi
meminta Seon woo datang ke rumah Adam jika ingin bolos les.
“Hey,kenapa
kau ingin mengundang Seon woo kemari” kata Seol Chan tahu Se Yi sedang
menelepon Seon Woo. “jangan kemari “ teriak Seol chan
Seol
Chan mengatakan kalau seon woo bukan orang seperti itu,ia takkan datang jika
ada seseorang yang memintanya.
“apanya
yang bagus? Semua mati” ujar Seol Chan kesal
“akhirnya
kau belajar menyetem piano? Tapi…kunci G dan B agak fals”komentar Seon Woo saat
Seol Chan mencoba piano itu\
“apa
yang kau tahu? Apa kau tahu keyboard?”
Seon
Woo mengatakan kalau ia lebih paham tentang piano lebih cepat walau ia
berpindah ke cello di tengah jalan.
Na Na
menatap Seon Woo
“kami
les music bersama” jawab Seon Woo
Seol
Chan menyangkalnya
Seon
woo bilang kalau ia tak punya bakat jadi ia berhenti. Tapi Seol Chan berbakat
jadi ia terus belajar piano.
Seon
Woo mengajak Seol Chan untuk bermain piano bersama.
“seperti
dulu?” kata Seon woo
“apa
yang kau bicarakan? Apa dulu kita pernah melakukan sesuatu bersama?” kata Seol
Chan tak mengakuinya
Seon
woo mengatakan mungkin saja Seol Chan lupa tapi kalau ia meski lupa,tangannya
akan mengingatnya.
“siapa
yang lupa?” kata Seol Chan lalu duduk disebelah seon Woo
“seol
Chan mengubah lagu ini agar kami bisa bermain bersama” kata Seon woo
Eun Ha semakin terpesona pada Seol Chan
Eun Ha semakin terpesona pada Seol Chan
Mereka
berduet bersama memainkan piano itu. membuat Se Yi,Eun Ha,Kyu Dong dan Na Na
terkagum-kagum.
Eun Ha
benar-benar heran karean Na Na bisa juga memberi respon.
“berisik”
kata Na Na
Eun Ha
dan se Yi tertawa mendengarnya.
ai...jdi yg prtma ne comen
ReplyDeletetanks mbk sinopsisnya d tngu episode slnjutnya
slm knl tietie
Pict nya ko masih ngga ada ku dah bolak balik ni tp msih ngga ada
ReplyDeleteloh loh loh, itu backgroundny yg seolchan main piano ma seonwoo ketika remaja ma masa kecilny koq sama? Mksdny p y? :O
ReplyDeleteitu maksudnya bayangan mereka berdua waktu memainkan piano bersama dengan judul lagu yg sama.
DeleteSweet bgt mereka akur main piano bareng, jadi tmbah penasaran kisah selanjutnya :)
ReplyDeleteMerasa sangat terhibur ;)