Sinopsis Marry
him If You Dare Episode 1 – Part 2
Mi
Rae tak terima Madam Na menamparnya di depan umum. Madam Na bertanya,apakah Mi
rae sudah memikirkan sebuah rencana selain bekerja sebagai pegawai negeri
sipil?
Mi
Rae sudah sangat kesal karena Madam Na selalu menekannya. Ia merasa kalau
hidupnya baik-baik saja sebelum Madam Na datang. Madam Na langsung
bertanya,apakah Mi rae bahagia menyanyikan lagu 10 kali untuk pelanggan? Mendengar
orangtuamu di caci maki? Menangis sendiri dalam toilet? Apakah kau bahagia?semua
teman-temanmu sukses sedangkan dirimu tidak?
Mi
rae menjawab kalau ia akan terlebih terluka jika membanding-bandingkan dirinya
dengan orang lain. Apakah Mi Rae bangga memamerkan kartu nama yang ia buat
sendiri walau perusahaan tempatnya bekerja tidak memberinya kartu nama? Madam
Na juga mengatakan pasti tentu Mi Rae bahagia walau ia menjadi pengangguran dan
bergantung pada kakaknya.
Mi
Rae mulai menangis karena Madam Na selalu menekannya. Ia bingung apa yang harus
ia lakukan di umurnya yang saat ini disaat teman-temannya sudah sukses. Setidaknya
ia bisa mengatakan kalau ia bahagia agar ia bisa bertahan hidup. Walau sebenarnya
tak bahagia dan lebih tepatnya bersyukur,iya kan?
“karena
itulah aku bisa bertahan hidup sampai hari ini. karena aku ingin hidup lebih
baik,jadi aku bertahan”
Madam
Na menjelaskan kalau Mi Rae hanya ingin melarikan diri dalam situasinya saat
ini. Mi Rae seharusnya lebih bersungguh-sungguh. Bukannya Mi Rae memikirkan
sebuah rencana malah yang Mi Rae lakukan hanya bermain.
Kaki
Mi Rae lemas tak sanggup menopang tubuhnya. Hatinya miris dengan kehidupannya. “Tapi,sejujurnya
aku tak percaya diri bisa melanjutkan hidup”. Mi Rae merasa tak percaya diri
mengikuti langkah orang yang sudah sukses. Bahkan ia tidak punya keberanian
untuk memulai sesuatu hal yang baru. Dari awal ia sudah takut.
Madam
Na mengerti perasaan Mi rae. Akhirnya ia memberi saran pada Mi rae untuk
menyerah saja. Karena tidak ada yang bisa diubah dan dilakukan oleh seorang
anak muda seperti Mi rae. Mi rae yang tidak memiliki keberanian dan percaya
diri dan hanya merepotkan kakaknya lebih baik mati.
Mi
Rae berpikir mendengar ucapan Madam Na. Mi Rae tak bisa menahan tangisnya.mungkinkah
terlintas dipikirannya untuk bunuh diri?
Madam
Na menyesal apa yang ia katakan pada Mi Rae.
Mi
Rae sedang menuju ke laut. Ia terus saja mendekati laut seolah demburan ombak
di laut memanggilnya. Ia berjalan terhuyung-terhuyung dan perkataan dari Madam
Na terngiang di benaknya. Bahkan perkataan kakaknya yang memintanya segera
menikah.
Ia
terus saja melangkahkan kakinya hingga ia tak sadar kalau dirinya sudah
ditengah laut.
Se
Joo yang baru saja sampai di penginapannya tak sengaja melihat seorang wanita
di tengah laut. Ia mencoba menelepon staf hotel untuk menolong wanita tersebut
tapi ia tak yakin kalau wanita yang dilihatnya akan bunuh diri jadi ia menutup
teleponnya.
Mi
rae bukannya bunuh diri malah terpesona melihat sebuah ikan cantik. Yups~ ikan
Nemo,hehe. Ia malah lupa akan rencana dan asyik bermain.
Se
Joo mengambil camera recorder-nya karena ia melihat pemandangan yang indah. Lalu
ia merekam Mi Rae yang asyik bermain air dengan beberapa ikan cantik.Se Joo
merasa tak asing dengan wajah Mi Rae. Ia terus saja merekamnya.
Mi
Rae memilih bermain dengan ikan. Bahkan ia berani membuka pakaiannya hanya
untuk berenang dengan ikan-ikan itu. tanpa ia tahu Se Joo tersentak kaget
melihat adegan itu, hehe
Dan
Se Joo membatalkan niatnya untuk merekamnya. Senyum Se Joo bikin nggak kuat.
Bekas
luka di bahu Mi Rae mengingatkannya dengan wanita di kolam renang tadi.
Dan
kejadian itu yang membuat Se Joo jatuh cinta pada pandangan pertama. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Karena
air.
Mi
Rae terbangun dari tidurnya. Yang ia lihat pertama kali adalah Madam Na. Madam
Na sedih karena Mi Rae mengikuti ucapannya untuk mati. Mi Rae menjelaskan kalau
yang ia lakukan di laut adalah melihat ikan dan berenang bersama ikan-ikan itu.
kali ini Mi Rae akan bekerja keras jadi ia meminta Madam Na untuk tidak
menyerah.
Se
Joo menemui neneknya. Ia memberitahu neneknya tentang rencananya bekerja
sebagai VJ. Neneknya terlihat tak setuju karena Se joo bisa saja langsung
mendapat posisi tinggi tanpa harus bekerja sebagai VJ terlebih dahulu. Se Joo
sebagai cucu kesayangan neneknya tak semudah itu manja pada neneknya walau
kedua orangtuanya telah meninggal. Bahkan Se Joo memanggil neneknya dengan nama
Miranda. Neneknya bingung,walau namanya adalah Lee Mi Ran tak seharusnya ia
dipanggil dengan Miranda. Tapi ia penasaran siapa itu Miranda?. Se Joo
menjelaskan Miranda adalah tokoh utama di film Devil with Prada. Saking penasarannya
si nenek dengan Miranda,si nenek meminta stafnya untuk mencarikan kaset
DVD-nya.wkwk. Se Joo juga tak berani melarang neneknya itu. ia hanya
geleng-geleng melihat sang nenek.
Sesaat
Se Joo keluar dari ruangan neneknya,Kim Shin datang menemui Miranda alias Lee
Mi ran. Ia datang menemui Miranda untuk mengharapkan posisi sebagai penyiar
berita kembali padanya. Miranda (kali ini aku menyebutnya begitu,hehe) menjelaskan
kalau berita yang disiarkan oleh Kim Shin ratingnya sangat rendah sedangkan
rating di acara terbaru Kim Shin menduduki peringkat kedua. Untuk mendapatkan
rating tertinggi Kim Shin harus menunjukkan kemampuannya jika bisa Kim Shin harus
memamerkan six-packnya. Ini demi mendapatkan rating tertinggi.
Kim
Shin bingung dann bertanya,apa ia harus menunjukkan six-packnya?, Miranda
menjawab kalau ia hanya memberikan contoh. Tapi,apakah kau tidak punya?. Kim
shin tidak enak menjawab pertanyaan Miranda.
Kim
Shin tak terima kalau dirinya tergantikan oleh penyiar berita yang tidak bisa
melafalkan kosa kata dengan benar, bahkan penyiar baru itu juga melakukan
kesalahan dengan melaporkan berita yang salah. Miranda menjelaskan pada Kim
Shin kalau ia sudah mendengar semua tentang Kim Shin.
Mi
Rae masuk kerja tanpa mengenakan seragam,ia juga berani datang telat. Temannya juga
meminta tolong pada Mi Rae untuk meladeni customer yang selalu meminta lagu. Mi
Rae langsung membantu temannya itu dan menyanyikan lagu yang sama yang diminta
pelanggan itu. kali ini ia menyambung lagu itu dengan cacian untuk pelanggan
itu. si bos datang dan mendengarnya langsung menegur Mi Rae. Tanpa banyak
bicara Mi Rae mengeluarkan surat pengunduran diri dan diberikannya pada si bos.
Si
bos bertanya,apa yang Mi Rae lakukan dengan umurnya yang sekarang?. Mi rae
menunjukkan sebuah buku materi pelatihan untuk sebagai penulis naskah.
Madam
Na senang saat ada info kalau Mi Rae sudah mengundurkan diri sebagai customer
service tapi ia begitu terkejut saat tahu Mi Rae memilih menjadi penulis naskah
sebuah program.
Se
Joo bertemu Kim Shin di luar kantor neneknya. Kim Shin tidak mengenali Se Joo
lalu ia memperkenalkan diri sebagai tim-nya Kim Shin di program Kim Shin’s
Morning Show. Ia juga memberi isyarat pada staf security di kantor neneknya
untuk tidak bersikap sopan padanya. Karena ia sedang menyamar menjadi seorang
VJ.
Kim
Shin mengajak juniornya,Se Joo ke kantornya. Ia memperkenalkan Se Joo pada
rekan-rekan yang lain. Ia juga memberitahu bahwa Se Joo masuk tim 3 yaitu tim
yang sangat mengecewakan dan di tim itu ada Na Ju Hyeon, kakaknya Mi Rae. (yeyeye,aku baru tahu namanya). Kim Shin
meminta meeting diundur dari jam 9 menjadi jam 12. Ju Hyeon kesal karena ada
pembawa acara yang seenaknya.
Mi
Rae sedang interview dengan pihak bimbel (bimbingan belajar kali yaa
namanya,tempat dimana kita bisa belajar selain di sekolah). Ia menceritakan
niatnya untuk menjadi seorang penulis naskah sebuah acara talkshow. Ia ditolak
karena umurnya sudah tidak memungkinkan untuk jadi pemula. Karena dengan usia
seperti Mi Rae saat ini sudah ada banyak yang menjadi penulis naskah senior.
Madam
Na menghubungi Mi Rae. Ia tak setuju jika Mi Rae memilih menjadi penulis
naskah.Mi Rae tak ingin menyerah begitu saja.ia memilih belajar sendiri di
sebuah café. Tanpa ia sadar ia belajar hingga pagi hari.
Kim
Shin dan krunya sedang meeting. Mereka membahas tentang rating yang akan
diperoleh di programnya. Ia hanya menginginkan rating mencapai 20%. Tentu saja
program di pagi hari tidak akan memperoleh rating sebesar itu. Kim Shin
mengatakan sebenarnya yang ia inginkan adalah rating 15% tapi harga dirinya
tidak menginginkannya.ia juga berjanji akan lebih memperhatikan tim 3.
Kim
Shin juga meminta timnya untuk mencari topic di hari sabtu. Kim Shin memberikan
ide untuk membahas soal demokrasi ekonomi. Semua tertawa mendengarnya karena topic
tentang ekonomi di pagi hari sangat tidak mendukung. Ju Hyeon meminta pendapat
Se Joo untuk topic di hari sabtu nanti.
Belum
juga Se Joo menjawab,ia sudah di ancam oleh Kim Shin untuk memikirkan terlebih
dahulu sebelum menjawab karena Se Joo belum menjadi pegawai tetap.wkwk.intinya
Se Joo bisa dipecat jika asal jawab.
Kim
Shin tidak setuju dengan ide dari Se Joo yang untuk membuat sebuah produk. Karena
sama saja seperti penjual keliling. Karena yang dimaksud Se joo adalah program
ini harus ada unsur bisnis karena program ini harus memperoleh keuntungan.
Ruangan
terasa sunyi senyap dengan perdebatan mereka berdua. Angin persaingan sudah
mulai berhembus. Kim Shin kesal dan meminta Se Joo untuk dipindahkan.
Mi
Rae dan Madam Na juga berdebat di telepon tentang rencana Mi Rae yang memilih
menjadi penulis naskah. Ia bertanya kenapa ia tidak boleh menjadi penulis
naskah? Bukankah Madam Na yang memintanya untuk memikirkan pekerjaan yang
bagus. Karena ia juga mengalami kesulitan jika memilih menjadi PNS.
Madam
Na menjelaskan kalau orang itu ada di stasiun TV. Jadi Mi Rae tidak boleh
sampai masuk ke stasiun TV.karena musuh Mi Rae sebenarnya bekerja di stasiun
TV. Yaitu pembunuh orang yang dicintai Mi Rae.
Mi
rae tak mengerti yang dimaksud Madam Na. tapi ia berjanji tidak akan
dekat-dekat dengan stasiun TV YBS ketika Madam Na memberitahu tempat musuhnya
bekerja.dan juga stasiun TV YBS adalah tempat kakaknya bekerja jadi ia juga
tidak akan yakin akan pergi kesana.
Dan
tiba-tiba Mi Rae mengalami kecelakaan saat di perjalanan pulang. Kecelakaan
yang seharusnya ia hindari malah takdir berkehendak lain. Ternyata yang
ditabrak Mi Rae adalah Kim Shin yang hendak berangkat untuk siaran di stasiun
TV.
Tentu
saja Madam Na tak mengetahuinya. Kim Shin langsung saja berkata kasar di depan
Mi Rae. Mi Rae terkejut saat tahu mobil yang ia tabrak adalah staf dari stasiun
TV YBS. Ia juga merasa taka sing dengan Kim Shin. Apakah kau penyiar berita
YBS?
Kim
Shin membenarkan dan ia juga marah apa sebagai penyiar berita tidak boleh
berkata kasar saat mobilnya ditabrak.
Madam
Na terus berbicara di telepon walau Mi rae tak mendengarkannya. “nasib buruk
tetaplah sebuah nasib.jika kau ditakdirkan bertemu dengannya bagaimanapun juga pasti
bertemu.jadi takdir…nasib…benar-benar menakutkan”.
~the End~
Komentar
:
Penyesalan
selalu datang terakhir. Dan Madam Na adalah korban dari penyesalan itu. Mi Rae yang
awalnya hidup tanpa memikirkan nasib masa depannya harus tertekan karena
keberadaan Madam Na yang membuat dirinya merubah hidupnya.
Sayangnya,Madam
Na tidak memiliki jimat atau semacamnya yang membuatnya PP (pulang-pergi) ke
tahun 2038.jadi ia sendiri tidak tahu akibat dari ia mengubah takdir Mi Rae.
Bahkan
Madam Na sendiri tidak memiliki perencanaan yang tepat. Ia mungkin bisa membuat
Mi Rae menghindari kecelakaan di jembatan.tapi ia tidak bisa merubah takdir
mempertemukannya dengan Kim Shin.akankah ada penyesalan untuk kedua kalinya
jika Madam Na merubah hidup Mi Rae?
Bagaimana
dengan Se Joo? Atau Jung Yong Hwa? Dia lebih tampan dan dia tak lagi pelit senyum
dari drama-drama sebelumnya.yeyeye
akhirnya ada sinopsisnya jga............mksih mba d tunggu episode 2nya.
ReplyDeleteDitunggu kelanjutannya ya....gomawo...
ReplyDeleteDitunggu kelanjutannya ya...gomawo
ReplyDeleteakhirnya bisa liat yong hwa acting lagi:)) sinopsisnya sangat membantu.. semangaaatt:D
ReplyDeleteMsh blm trlalu interest seh ma crtanya...tp krna ad eun hye*wlpn lg g bgt* n yonghwa, mo t2p ngikutin az ah...tq sinopny...
ReplyDeleteuntuk episode pertama , lebih mnarik jalan ceerita THE HEIRS yaa. tp krn saya cinta oppaa Yonghwa, saya akan terus mendukung Marry Him If You Dare . Fighting!
ReplyDeletetengkyu sinopsisnya.. :)
ReplyDelete