♥ Neng Fiiefieen ♥

PERHATIAN!!!!!!!

PERHATIAN!!!!
Dilarang copas isi blog !!!
cukup mencantumkan LINK hidup

Wednesday 30 October 2013

[ Sinopsis ] Marry him If You Dare Episode 5 - Part 1



Sinopsis Marry him If You Dare Episode 5 – Part 1

Kim Shin juga menantang Madam Na,biasanya meramalkan masa lalu lebih mudah dibandingkan masa depan jadi bagaimana masa depan Kim Shin ?

Madam Na berpikir lama,lalu ia menoleh ke salah satu kamera seakan memandang Mi Rae yang melihatnya di monitor. Mi Rae menanti jawaban Madam Na dengan cemas dan penasaran.

“hancur lebur!” jawab Madam Na. lalu ia menoleh ke Kim Shin dan tersenyum. Kim Shin akan gagal.

Mendengar ramalan Madam Na,semua kru tertawa. Kim shin langsung tak percaya ,bagaimana?

“seharusnya…kau yang lebih tahu,karena sifatmu sendiri” kata Madam Na memperingatkan Kim Shin

Kim Shin terlihat lega karena ia tidak akan menjadi kaya tapi ia juga tidak perlu cemas akan mati kelaparan. Lalu ia bertanya seberapa besar kegagalannya? Seberapa buruk situasinya nanti?

Tanpa ragu,Madam Na mengungkap semua apa yang terjadi pada Kim Shin di masa depan. Dalam sekejap Kim Shin akan diusir dari penyiaran. Tapi karena sifat Kim Shin yang keras,Kim Shin tidak mau berpartisipasi dalam program atau acara apapun. Jadi istrinya yang akan mencari nafkah. Istrimu juga tidak hanya memiliki 1 pekerjaan,ia kerja keras untuk menutupi hutang yang selalu bertambah. Meski begitu,Kim shin tidak melakukan apa-apa. Madam Na tak segan-segan menyamakan Kim Shin dengan binatang malas.

Di saat acara Morning Show ditayangkan,seorang pria botak dari masa depan juga sedang memperhatikan Madam Na di TV. Ia juga dapat menemukan keberadaan Madam Na. 

Mi Rae yang mendengar prediksi masa depan Kim Shin,hanya bisa menutup mata. Mi Rae tidak bisa membayangkan jika dirinya akan bernasib seperti yang di prediksi Madam Na. Ju Hyeon yang juga mendengarnya merasa Madam Na sangat keterlaluan di acara yang ditonton masyarakat luas.

Sebagai seorang jurnalis,Kim Shin menyikapi prediksi Madam Na dengan positif. Ia harus mendengarkan kata-kata Madam Na sebagai peringatan agar lebih taat pada prinsip dan hidup sebagai manusia.lalu ia mengakhiri acaranya.

Setelah berakhir,wajah Kim Shin langsung berubah tak suka.Madam Na tersenyum pada Kim Shin dan bergegas pergi sebelum Kim Shin mengeluarkan kata-kata kasarnya. 

Mi Rae yang cemas langsung menghampiri Madam Na. Mi Rae ingin Madam Na menjelaskan prediksi masa depan Kim Shin di acara tadi. Madam Na menjelaskan Kim Shin dan Mi Rae akan hancur bersama jika Mi Rae menikahi Kim Shin. Mi Rae tak percaya,apa dirinya benar-benar akan hancur? Bahkan hidupnya bukan meningkat ke kehidupan yang lebih baik?

Madam Na mengiyakan. Raut wajah Mi Rae terlihat cemas.
Kim Shin merasa kesal dengan Madam Na. ia juga berpapasan dengan Se Joo. ia heran kenapa Se Joo ada di YBS padahal hari ini jadwal Se Joo libur. Se Joo menjawab kalau ia harus bertemu seseorang. Se Joo hendak mengatakan sesuatu pada Kim Shin tapi Se Joo mengurungkan niatnya. Kim Shin menatap Se Joo dengan penasaran.

Kim shin berdiri di depan pintu masuk gedung. Ia ingat janjinya pada Mi Rae. Tapi Mi Rae belum datang,Madam Na masih menasehati Mi Rae kenapa Kim Shin tak boleh menjadi suaminya dan malah mendesak Mi Rae untuk mendekati Se Joo. madam Na yakin kalau Mi Rae mengerti maksudnya. Lalu Mi Rae mendapat telepon dari Kim shin.

“kenapa Ibumu seperti ini?” tanya Kim Shin yang masih mengira Madam Na adalah ibunya Mi rae. Mi Rae memberitahu Kim shin kalau Madam Na bukan ibunya,ia hanya saudara jauh. Kim Shin bertanya,kapan Mi Rae akan datang?
Mi Rae langsung ingat kalau ia ada janji dengan Kim Shin,apa kau sudah sampai di pintu timur?. Kim shin meminta Mi Rae cepat datang menemuinya.
Madam Na sudah tahu kalau yang menelepon Mi Rae adalah Kim shin lalu ia berkata “ Cinta? Jika kau putus dengan kekasihmu,kau menangin semalaman lalu tertidur pulas. Tapi kalau kau tak punya uang. Tidur? Itu bahkan mustahil. Dan air mata juga tak bisa mengalir.karena kau begitu lelah demi membayar hutang hingga kau tak punya waktu untuk menangis”

Mi Rae mengangguk mengerti dan ponselnya bordering lagi. Ternyata itu telepon dari Park Se Joo. Se Joo sedang menunggu Mi rae di pintu barat. Se Joo mengira Mi Rae dimarahi Kim Shin,jadi ia menghibur Mi Rae dan mengajak untuk pulang bersama.

Mi Rae semakin bingung. Madam Na bertanya,apa Se Joo sedang menunggu Mi Rae? Tanpa jawaban Mi Rae,Madam Na meminta Mi Rae membuat keputusan. Ia percaya pada keputusan yang dipilih Mi Rae.

Madam Na pergi meninggalkan Mi Rae yang sedang bingung. Sampainya di luar gedung,Madam Na merasa pusing dan ia berjalan dengan sempoyongan. Miranda datang dan mendekati Madam Na,ia mengenali Madam Na sebagai tamu di acara Morning Show. Tapi Madam Na langsung jatuh pingsan sebelum menyapa Miranda.

Mi Rae menuju luar gedung. Ia teringat dengan kata-kata Madam Na yang percaya dengan keputusan yang diambil Mi Rae. Kim shin dan Se Joo sama-sama sedang menunggu Mi Rae di tempat yang berbeda.

Dan…akhirnya Mi Rae memilih menemui Se Joo. Se Joo langsung bertanya saat melihat wajah Mi Rae,kenapa ekspresimu seperti itu?. Mi rae seperti ingin mengatakan sesuatu pada Se Joo tapi Kim Shin meneleponnya lagi dan ia memilih tak mengangkat telepon dari Kim Shin. Sepertinya Mi Rae merasa berat hati memilih menemui Se Joo.

Kim Shin heran karena Mi Rae tak menjawab teleponnya. Se Joo mengantar Mi Rae di halte bus. Mi Rae menolak ajakan Se Joo yang akan mengantarnya dan memilih untuk naik bus. Se joo juga heran melihat Mi rae yang tak seperti biasanya. Terlihat murung dan lelah.
 Ia juga mengajak Se Joo besok untuk pergi ke taman bermain. Tentu saja Se Joo tak menolak,ini kesempatan bagus bagi se Joo. Se Joo tersenyum senang.

Miranda membawa Madam Na kerumahnya untuk diperiksa oleh dokter. Ia terkejut saat dokter mengatakan kalau Madam Na mengalami penuaan dini. Oleh karena itu Madam Na mengalami gangguan pernapasan. Bahkan semakin memburuk jika pasien mengalami stress. 

Miranda memijat kaki Madam Na. sesaat Madam Na terbangun dan terkejut saat yang dilihatnya pertama kali adalah Miranda. Madam Na berterima kasih pada Miranda yang sudah menolongnya. Miranda lalu bertanya,Madam Na bukan peramal kan?

“bukankah tadi anda bilang kalau menonton acara itu?” tanya Madam na

Miranda mengatakan kalau acara itu bukan sungguhan sebaliknya itu acara yang disiarkan utnuk ditonton begitu saja. Jika memang Madam Na seorang peramal sungguhan,pasti usaha (meramalnya) saat ini sudah ramai pelanggan tapi kenyataannya adalah madam Na adalah seorang petugas kebersihan di perusahaan broadcastingnya.

Madam Na membela diri kalau keahlian ramalannya tidak selalu tepat jadi ia bekerja jadi cleaning service sambil meningkatkan keahliannya. Tak percaya dengan penjelasan Madam Na,Miranda memberitahu jika tubuh Madam Na tidak normal,mengalami penuaan. Madam Na mendelik mendengarnya. Miranda bertanya,alasan Madam Na mendekati dirinya?

Madam Na menatap kesal Miranda.

Mi Rae berada di dalam bus. Ia sedang galau. Tiba-tiba Kim Shin meneleponnya. Mi Rae ragu untuk mengangkatnya,akhirnya ia pasrah dan menerima telepon dari Kim Shin. Kim shin bertanya,kenapa Mi Rae tidak datang? Bahkan tak mengangkat teleponnya? Apa Mi rae sakit?

Mi rae tak menjawab pertanyaan Kim Shin,lalu ia membuat janji lagi pada Kim Shin di hari senin sore. Kim Shin setuju.

Mi Rae bergumam kalau keputusannya sangat tepat. Ia akan menemui Se Joo dan Kim Shin. Dan ia yakin kalau ia bisa membagi waktu dengan Kim Shin dan Se Joo.

Dengan wajah kesal,Madam Na mengatakan kalau ia bermimpi melihat cucunya Miranda. Situasi cucunya saat ini tidak bagus. Miranda berbohong dengan mengatakan kalau cucunya sedang belajar di Inggris. Madam Na langsung mengatakan kalau cucunya sebenarnya ada di Korea,ia juga menyamar di perusahaan penyiaran sebagai seorang VJ. Ia mengalami masa sulit. Ada orang yang ia sukai.

Miranda penasaran,siapa?. Madam Na takkan mengatakannya,karena belum saatnya. Tapi ia menyarankan agar Kim Shin tidak boleh tetap berada di YBS. Jika Miranda membiarkannya disini,perusahaan juga akan segera bangkrut.

Mendengar hal itu,Miranda bertanya,apa perlu ia memecat Kim Shin?. Madam Na memberi ide agar mengirim Kim Shin ke tempat lain,contohnya New York.

“ kenapa memberinya posisi seperti itu,kalau dia akan menghancurkan perusahaan?” tanya Miranda yang merasa ide Madam Na tak masuk akal.

Madam Na beralasan lagi,Miranda harus melakukannya agar Kim Shin bisa meningkatkan karirnya. Miranda semakin bingung,sebenarnya apa yang dilihat Madam Na dimimpinya? Melihat Kim Shin ke New York atau melihatnya gagal?

Merasa dibohongi Madam Na,Miranda meminta Madam Na untuk membuktikan prediksi masa depan yang ia katakan. Miranda murka dan bertanya,kau tahu masa depanmu juga kan?. Miranda mengangkat tangan Madam Na yang tersambung dengan selang inpus. Menurutmu,aku akan terus memegang tanganmu atau menurunkannya? Itu tidak masuk akal jika Madam Na tidak tahu masa depannya sendiri.

Madam Na tak mau kalah,ia melepas selang inpus dari tangannya. dalam mimpinya,ia menampar wajah Miranda. Apa harus kujadikan kenyataan?.Miranda menantang Madam Na.  Madam Na mulai bersiap memukul Miranda,seketika Miranda menghindar. Madam Na memang sengaja untuk tidak menampar Miranda.

Madam Na tertawa geli melihat Miranda ternyata takut jika ia menamparnya. Ia juga mengatakan kalau masa depan usaha Resort yang dimiliki Miranda tidak akan bertahan 10 tahu. Miranda semakin cemas. Sungguh?

Madam Na tertawa dan berkata kalau dia bercanda. Madam na hendak pergi tapi Miranda mencegahnya,sebelum pergi seharusnya Madam na memberitahunya sesuatu. Madam Na menolak untuk memberitahunya lalu ia berkata dan meminta Miranda untuk melihat keluar  pada tanggal 7 November pada pukul 10.30 malam,karena malam itu Miranda akan melihat pemandangan yang menakjubkan.

Madam Na menggerutu kesal di dalam perjalanan pulang. Ia juga mulai cemas dengan dirinya karena dalam 2 bulan,dia akan lebih tua dari Miranda. Bahkan ia tak mengharapakan pesta ulang tahun ke 70 nya dirayakan disini.

Ia juga bertemu Ju Hyeon di depan rumah. Ju Hyeon mengomeli  Madam Na karena Madam Na keterlaluan dan mengatai Kim shin dengan kata-kata yang tidak pantas untuk ditonton oleh jutaan orang. Ju Hyeon juga harus menulis surat permintaan maaf karena ulah Madam Na. 

Madam Na menjawab kalau Ju Hyeon membenci Kim Shin,jadi ia hanya membantu Ju Hyeon. Ju Hyeon membela diri walau ia membenci Kim Shin tapi mereka 1 tim,mereka sama-sama rekan kerja. Madam Na mengerti dan meminta maaf pada Ju Hyeon,ia berjanji takkan melakukannya lagi.

Merasa risih dengan panggilan ‘oppa’,Ju Hyeon bertanya,apa kau benar-benar harus terus memanggilku Oppa? Dan ia penasaran bagaimana Madam Na bertemu dengan Mi rae? Ia juga meminta Madam Na menyelesaikan urusan kontraknya jadi Madam Na tidak perlu tinggal dirumahnya lagi.

Madam Na kembali ke kamarnya. Ia terkejut karena Mi Rae sudah berada di kamarnya. Mi rae menatap lama skema yang dibuat Madam Na. Madam Na penasaran dan bertanya,siapa yang ditemui Mi Rae? Se Joo ? Kim Shin?

“aku tidak bertemu keduanya” jawab Mi Rae enteng. Ia akan menemui mereka berdua. Karena ia tak tahu dengan perasaannya sendiri. Madam Na mengingatkan Mi rae dengan perkataannya di siaran tadi kalau Kim Shin akan gagal. Maka dari itu,Mi Rae merasa hatinya sakit dan ia juga merasa kasihan pada Kim Shin. Maka dari itu,Mi rae tak yakin apakah bisa terus menyukai Kim Shin.tapi ia juga tak yakin apakah ia bisa mencintai Se Joo juga.

Madam Na mengatakan kalau Mi rae tak perlu jatuh cinta pada Se Joo hanya cukup membuat Se joo mencintainya. Mi rae menolaknya karena ia tak mampu merayu pria dengan cara seperti itu. jika memang Mi rae bisa melakukannya,dari awal ia tidak akan sendiri.kepribadiannya juga tidak mendukung untuk bersosialisasi dengan pria. Jadi ia hanya perlu tahu bagaimana perasaan keduanya,dan ia juga akan mencari tahu perasaannya sendiri.

“Hey! Jadi siapa yang akan kau temui pertama kali?” Madam Na berteriak pada Mi Rae.

Tentu saja yang pertama adalah Se Joo. mereka berdua dalam perjalanan menuju taman bermain. Tapi cuaca sedang turun hujan. Mi rae meminta maaf karena membuat Se Joo menjemputnya padahal rumah Se Joo dekat dengan taman bermain.ia tidak keberatan karena ia tidak sedang sibuk. Yang ia lakukan hanya tidur dan menonton film. Mi rae tertarik dan bertanya,film apa yang ditonton Se Joo?. Se Joo menjawab kalau ia menonton film pendek yang ia sutradarai saat kuliah dulu. Mi rae penasaran dengan film yang dibuat Se Joo dan ingin menontonnya. Tapi se Joo melarangnya.

Kim Shin menemui Miranda di kantornya. Kim Shin bertanya,apa Miranda tidak puas dengan hanay menerima surat permintaan maaf? Jadi  memotong gajinya? Atau skors 3 bulan?

Miranda langsung menawarkan bagaimana dengan menjadi wartawan di New York? Karena peramal yang menjadi tamu di acara Morning Show menyarankan agar Kim Shin dipindahkan ke New York. Karena jika Miranda menuruti saran peramal itu,Kim Shin akan sukses dan perusahaan akan berjalan baik.

“apakah ini caramu membuat keputusan untuk perusahaan? Berdasarkan saran peramal?” tanya Kim shin kecewa dengan keputusan Miranda yang tak masuk akal.

Miranda bersikeras untuk mengirim Kim shin sebagai wartawan tapi bukan di New York melainkan di daerah Songju. Tentu saja Kim Shin menolaknya dan ia meminta Miranda untuk memecatnya saja. Miranda tidak bisa melakukannya karena Kim Shin merupakan aset perusahaan.

Kim Shin tak ingin mendengar celoteh dari Miranda dan pamit pergi. Di luar kantor Miranda,ia bertemu dengan Madam Na yang sengaja menunggu Kim Shin. 

Madam Na berkata bukankan seharusnya Kim Shin berterima kasih pada dirinya karena berkat dirinya,Kim Shin bisa ke New York. Kim Shin mengerti lalu ia berjalan pergi.

Kemudian ia berbalik dan  bertanya,Kenapa kau tertarik padaku?.Kim Shin heran bukankan sebelumnya Madam Na memprediksi bahwa dirinya akan gagal tapi kenapa Madam Na memberitahu Miranda untuk mengirim dirinya ke New York. 

Madam na beralasan yang ia lakukan hanya ia ingin membuat Kim Shin sukses. Kim Shin mulai mendekati Madam Na sehingga membuat Madam Na terpojok. Lalu ia bertanya,apa mungkin Madam menyukainya?.

Madam Na mengalihkan wajahnya agar tak bertatapan langsung dengan Madam Na. melihat ekspresi Madam Na,Kim Shin semakin yakin dan percaya diri kalau kepopulerannya tidak padam.Kim Shin tersenyum sinis dan pergi.

Setelah kepergian Kim Shin,Madam Na memegangi dadanya. Perasaan yang sama masih ada kah?


Mi rae kecewa karena taman bermain ternyata tutup. Se Joo mengajak Mi Rae untuk menonton film. Tapi Mi Rae menolak karena akhir-akhir ini tidak ada film yang bagus. Mi Rae hanya ingin menonton film pendek yang disutradai Se Joo. Mi rae memaksa Se Joo lagipula Se Joo bilang kalau rumahnya dekat dari taman bermain. 

Akhirnya Se Joo menelepon asisten Choi untuk mempersiapkan apartement yang dekat dari taman bermain dan juga film yang ia sutradai. Se Joo membawa Mi Rae ke rumah palsunya. Mi rae kagum saat melihat rumah Se Joo yang terasa nyaman.

Mi Rae melihat sekeliling ruang apartement Se joo,ia juga membuka kulkas yang kosong. Belum sempat melihat isi kulkas,Se Joo segera menutupnya dan berkata kalau ia sudah menghabiskan isi kulkas karena kelaparan.wkwk

Mi rae juga bertanya tentang toilet. Se Joo bingung letak toilet karena sebelumnya ia memang tidak tahu. Se Joo akhirnya asal menebak dan ternyata tebakannya tidak salah. Mi Rae terkejut saat melihat ada tiang lampu di toilet. Se Joo berbohong lagi kalau ia takut kegelapan. Wkwkwk 

Setelah itu mereka berdua menikmati film pendek yang disutradai Se Joo. Mi rae nampak menikmatinya dan Se Joo terlihat bosan. Se Joo juga memberitahu Mi rae ada adegan di film itu yang menuai banyak kritikan. Di scenario,Se Joo menulis ‘Pria itu..muncul sambil menangis,bahkan dengan punggungnya’.

Mi rae menonton film itu tanpa berkedip sedikit pun. Se Joo juga mengganggu Mi Rae dengan melambaikan tangannya ke wajah Mi Rae,tapi ia tetap menikmati film itu. Mi rae juga sempat memegang tangan Se Joo membuat Se Joo gugup.

Mi rae mengomentari salah satu adegan,karena saat melihat  adegan itu,ia merasakan perasaan si pria di film itu. “pria itu,dia mungkin sukses di masyarakat tapi…di dalam hatinya,aku merasa dia merana dan kesepian. Aku benar-benar bisa merasakannya. Dia benar-benar menangis dengan punggungnya”. Mi Rae terharu menonton film pendek itu. mungkin Mi rae merasa perasaan Kim Shin saat ini seperti pria di film pendek itu.


Se Joo menatap lama Mi Rae. Ia mengulurkan jarinya untuk menyentuh bibir Mi Rae. Ia hanya bermaksud membersihkan sisa makanan di bibir Mi Rae. Mi rae tersentak. Mereka berdua merasa canggung.


Bersambung ke bagian 2

7 komentar:

Unknown said...

thanks,

Unknown said...

kyyaaaa, adegan terakhir soo cutee, lanjutkan mba, di tunggu part 2-nya
gomawo

soido said...

seruuuu,.
ditunggu kisah selanjutnya kaakaa :)
semangat!!!1

Unknown said...

Penasarannn.!lebih stju ama SJ.semangat .!

Unknown said...

ditunggu part2 nya...Makasih...

Eka said...

Penaran ama ahjussi botak itu :3 part 2nya di tunggu, Fighthing \(^o^)/

Unknown said...

fighting
terusin ya drama ini saya mohon

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya ^^
walau aku tak membalas satu per satu,tapi aku selalu membaca komentar kalian