Sinopsis
Emergency Couple Episode 2 – Part 2
Setelah memarahi Chang Min. dr. Gook beralih memarahi Jin Hee. “Oh Jin Hee,apa ini yang kau dapat?” bentak Dr. Gook sambil melempar kertas hasil test ke wajah Jin Hee.
Setelah memarahi Chang Min. dr. Gook beralih memarahi Jin Hee. “Oh Jin Hee,apa ini yang kau dapat?” bentak Dr. Gook sambil melempar kertas hasil test ke wajah Jin Hee.
Bahkan di hari pertama magang,Jin Hee tidak bisa membedakan arteri dan vena. Jin Hee meminta maaf dan ia akan melakukannya lagi. Dr. Gook menolak Jin Hee melakukannya lagi,ia menyuruh Chang Min yang kali ini mengambil sampel darah.
“dimana otakmu?
Bagaimana bisa kau sebut dirimu seorang dokter saat kau bahkan tidak bisa
mengambil sampel darah? Jika pasien meninggal saat kau sedang mengambil
darahnya yang kedua kalinya,akankah kau akan bertanggung jawab?” bentak Dr.
Gook. Chang Min hanya melirik Jin Hee. Dan Jin Hee menahan kesalnya dengan
memeras kertas hasil test darah.
Saat jam istirahat.
Chang Min bergabung dengan timnya yang sedang istirahat makan di kantin. Di
hari pertama magangnya,Chang Min terlihat lelah. Sang Hyuk bertanya apa yang
terjadi? Kenapa Chang Min menyerahkan sampel darah lagi?
Chang Min menjelaskan jika Jin Hee salah mengambil darah vena jadi dirinya yang mengambil darah arteri dan membawanya ke Lab. Sang Hyuk mengumpat,dasar wanita tua. Young Gyu menambahkan,membuat masalah besar di hari pertama magang dan dia akhirnya membuat yang lebih besar.
Chang Min menjelaskan jika Jin Hee salah mengambil darah vena jadi dirinya yang mengambil darah arteri dan membawanya ke Lab. Sang Hyuk mengumpat,dasar wanita tua. Young Gyu menambahkan,membuat masalah besar di hari pertama magang dan dia akhirnya membuat yang lebih besar.
Chang Min sudah tak
bersemangat membahas Jin Hee. Young Ae juga khawatir bagaimana bisa mereka satu
tim dengan orang seperti Jin Hee. Dan lebih yang dikhawatirkan Sang Hyuk adalah
hasil evaluasi magang mereka.karena jika 1 orang mendapat nilai F maka seluruh
tim mendapat nilai F juga.
Young Gyu memberi
saran,hanya ada 2 cara. Pertama,wanita tua itu memperbaiki dirinya sendiri
bersama-sama sekarang dan melakukan yang terbaik,jadi tidak akan ada masalah.
Atau kedua,Jin Hee mendapatkan akal sehatnya dan berhenti.
Sang Hyuk lebih
setuju dengan saran yang kedua. Chang Min sudah tidak bisa mentolerir lagi “aku
tidak akan tinggal diam.aku akan membuatnya berhenti apapun itu” ujar Chang
Min.
Young ae juga
menggantungkan harapannya pada Chang Min. Young gyu memberi tanda pada Chang
Min jika Jin hee ada di kantin. Mereka menyerahkan urusan Jin Hee pada Chang
Min.
Chang Min langsung
beranjak dari duduknya dan menghampiri Jin Hee yang sedang mengantre untuk
mengambil makanan. Chang Min menerobos baris antrian dan dengan kasar mendorong
Jin Hee.
“Hey,apa kau bisa
menelan makanan dalam situasi ini?” bisik Chang Min. Jin Hee menahan kesalnya.
Chang Min menggerutu ,ia terpojok oleh Dr. Gook karena ulah Jin Hee. Dan berapa
banyak lagi yang harus Chang Min lakukakan agar membuat Jin Hee sadar (pergi
dari RS)?
“hentikan!
Hentikan!” bisik Jin Hee yang tak ingin memperpanjang masalah. Ah Reum datang
dan juga ikut mengantri. Chang Min tanya mengapa Ah Reum telat. Ah reum
menjawab jika ia baru saja menangani operasi jahitan sederhana. Chang Min kagum
pada Ah Reum,karena AH Reum bisa melakukannya di hari pertama mereka magang.
Chang Min menarik Ah Reum dan memberikan tempat kosong di depannya. Chang Min juga menyikut Jin Hee yang ada dibelakangnya. Kekesalan Jin Hee semakin naik hingga ke ubun-ubun. Chang Min menoleh dan melihat Jin Hee melototinya,lalu ia pasrah dan memberikan tempat antrinya pada Jin hee. Ia memilih mengalah berdiri di belakang Jin Hee.*benci tapi masih cinta,hihi.
Chang Min menarik Ah Reum dan memberikan tempat kosong di depannya. Chang Min juga menyikut Jin Hee yang ada dibelakangnya. Kekesalan Jin Hee semakin naik hingga ke ubun-ubun. Chang Min menoleh dan melihat Jin Hee melototinya,lalu ia pasrah dan memberikan tempat antrinya pada Jin hee. Ia memilih mengalah berdiri di belakang Jin Hee.*benci tapi masih cinta,hihi.
Ah reum menasehati
Jin Hee,jika Jin Hee masih ingin tetap di UGD. Pastikan Jin Hee melakukan
pekerjaan dengan benar. Karena Jin Hee sudah menjadi buah bibir bagi residen
dan perawat di RS.
AH Reum berkata ia tidak bisa membicarakan seseorang di belakang jadi dengan terang-terangan ia berani mengatakan ini semua pada Jin Hee.
“semua tim kami tidak bisa mendapatkan kesalahan karena 1 orang. Karena kau,semua tim bisa gagal. Bahkan di hari pertamamu magang,kau tidak memiliki baju”
AH Reum berkata ia tidak bisa membicarakan seseorang di belakang jadi dengan terang-terangan ia berani mengatakan ini semua pada Jin Hee.
“semua tim kami tidak bisa mendapatkan kesalahan karena 1 orang. Karena kau,semua tim bisa gagal. Bahkan di hari pertamamu magang,kau tidak memiliki baju”
Chang Min melirik
baju yang dipakai Jin Hee. Jin Hee menjawab ia memiliki alasan untuk itu. ia
berterima kasih karena Ah Reum meminjamkan baju padanya dan ia juga berterima
kasih karena telah memakainya hari ini. ia meyakinkan Ah Reum tidak akan menggagalkan
evaluasinya.
Ah reum tersenyum
lega. Dan ia berharap Jin Hee mengerti bahwa dia melakukan ini demi kebaikan
tim mereka. Jin Hee semakin kesal melihat tingkah Ah Reum yang munafik. Chang
Min bermaksud menengahinya,ia pura-pura mengeluh antriannya sangat panjang
karena ia sudah lapar.
Mereka sudah
mendapat giliran untuk mengambil makanan. Ah reum mengambil menu sayuran dan ia
sengaja melewati dan tidak mengambil daging. Sedangkan Jin Hee langsung
mengambil menu daging. Chang Min melihat menu yang dipilih Ah Reum. Ia
berkomentar bahwa ternyata mereka sama-sama vegetarian. Ah Reum menjawab ia
tidak suka daging. Sebagai seorang dokter harus memiliki tubuh yang sehat untuk
merawat pasiennya.
Jin Hee mendengarnya tak suka. Ia kesal dan sengaja mengambil menu daging lebih banyak. Chang Min berkata ia juga tidak suka daging. Jin Hee mendengarnya semakin kesal,ia menggerutu “vegetarian? Padahal dia selalu makan 2 daging babi di pagi hari”. Chang Min merasa tersindir dan kesal.
Jin Hee mendengarnya tak suka. Ia kesal dan sengaja mengambil menu daging lebih banyak. Chang Min berkata ia juga tidak suka daging. Jin Hee mendengarnya semakin kesal,ia menggerutu “vegetarian? Padahal dia selalu makan 2 daging babi di pagi hari”. Chang Min merasa tersindir dan kesal.
Chang Min menemui
Dr. Gook untuk melaporkan pendapat tim 4 tentang Jin Hee. Chang Min berharap
Dr. Gook memindahkan Jin Hee ke department lain. Namun dr. Gook menolak usulan
Chang Min,yang berhak memutuskannya hanya dirinya. Jadi Chang Min hanya
melakukan pekerjaannya dengan benar.Dr. Gook mengusir Chang Min dari
ruangannya.
Lalu Chang Min mengusulkan dirinya sendiri agar dipindahkan ke tempat lain. Dr. Gook heran,untuk alasan apa? Karena Oh Jin Hee? Apa Chang Min pernah kencan dengan Jin Hee?
Lalu Chang Min mengusulkan dirinya sendiri agar dipindahkan ke tempat lain. Dr. Gook heran,untuk alasan apa? Karena Oh Jin Hee? Apa Chang Min pernah kencan dengan Jin Hee?
Chang Min
kebingungan mencari alasan yang tepat untuk menjelaskannya pada Dr. Gook.
Melihat reaksi Chang Min,Dr. Gook menebak “kau pernah?”
Chang Min
menyangkal semua tuduhan Dr. Gook. “tidak mungkin! Kenapa juga harus berkencan
dengan gadis kelas rendah seperti dia? Bukan seperti itu,tapi aku akan mengacaukan
magangku jika satu tim dengannya”
Dr. Gook menasehati
Chang Min. hal pertama yang harus di pelajari dari magang adalah kerjasama tim.
Tidak ada yang bisa orang lakukan sendirian di dunia ini. ia menyuruh Chang Min
untuk berhenti mengeluh dan keluar dari ruangannya.
Chang Min putus
asa. Dr. Gook menerima telepon dan akan segera pergi tap Chang Min mencegahnya
dan terus memohon pada Dr. Gook. Ia mencoba membujuk Dr. Gook dengan
menjelek-jelekan Jin Hee. “Jin Hee sangat berbahaya,dia ceroboh dan bodoh”
Dr. Gook memberi
saran agar Chang Min mengajari Jin Hee. Dr. Gook keluar dari ruangannya.
membuat Chang Min semakin kesal karena usahanya sia-sia.
Tim 4 sudah pulang
dari magangnya. Sang Hyuk kegirangan,ia merasa bebas setelah keluar dari UGD.
Young Gyu berkata,ini baru hari pertama mereka. tapi tetap saja bagi Sang Hyuk
ini sangat menyenangkan. Sang Hyuk memeluk istrinya. Dan mereka bermesraan di
depan Chang Min.
AH Reum berkomentar,apa Chang Min cemburu melihat mereka (Sang Hyuk& istri)? Chang Min menjawab tentu saja tidak. ia menjadi pria yang single dengan jiwa yang bebas.
AH Reum berkomentar,apa Chang Min cemburu melihat mereka (Sang Hyuk& istri)? Chang Min menjawab tentu saja tidak. ia menjadi pria yang single dengan jiwa yang bebas.
“jadi kau ingin
membujang terus?” tanya AH Reum
“bukankah itu
terlalu ekstrim” jawab Chang Min. Young Gyu menyahut,wanita mana yang akan
menolak Chang Min. Chang Min menendang Young Gyu. Semua tertawa melihat mereka.
Jin Hee datang dan
hendak pulang. Ia pamit pada timnya. Melihat Jin Hee lewat,Chang Min sengaja
membesarkan volume suaranya “aku tahu tipe wanitaku”
“Ah Reum adalah
tipeku” jawab Young Gyu tiba-tiba. Ia langsung pedekate dengan Ah Reum dan
menanyakan alamat ruma Ah Reum. AH Reum menjawab jika rumahnya tak juah dari RS
tempat ia magang.
Chang Min semakin
meninggikan suaranya dan menawarkan Ah Reum tumpangan. Jin Hee mendengarnya dan
hanya komat-kamit tak suka.
Di dalam kereta,Jin
Hee terus saja memikirkan kata-kata Chang Min. kau tidak akan bisa melakukannya. Kau tidak akan bisa berhasil.jadi
keluarlah!
Ia memejamkan matanya dan berharap kata-kata Chang Min tak membuatnya putus asa dan menyerah begitu saja.
Ia memejamkan matanya dan berharap kata-kata Chang Min tak membuatnya putus asa dan menyerah begitu saja.
Tibanya di rumah,Jin
Hee mendengar suara ribut dari dalam rumahnya. Ibunya mengundang beberapa
temannya untuk makan-makan. Jin Hee mendapat pujian dari teman-teman ibunya.
“apa yang terjadi padamu? Kau pergi ke pernikahan tapi tidak kembali?aku bahkan tidak bisa menghubungimu.apa pekerjaanmu baik-baik saja?” tanya Ibu Jin Hee khawatir. Jin Hee tersadar jika dirinya lupa memberi kabar ibunya,ia menjawab tentu saja. Ibu Jin Hee lega mendengarnya.
“apa yang terjadi padamu? Kau pergi ke pernikahan tapi tidak kembali?aku bahkan tidak bisa menghubungimu.apa pekerjaanmu baik-baik saja?” tanya Ibu Jin Hee khawatir. Jin Hee tersadar jika dirinya lupa memberi kabar ibunya,ia menjawab tentu saja. Ibu Jin Hee lega mendengarnya.
Teman-teman ibunya
mengajak Jin Hee minum bersama. Jin Hee langsung menolaknya,ia tak ingin
kejadian di hari pertama magangnya terulang lagi. Ibu Jin Hee membela anaknya
yang sudah terlihat lelah.
Jin Hee masuk ke
dalam kamarnya. Dia juga mendengar teman ibunya berniat menjodohkan seorang
pria duda beranak 1. Ibu Jin Hee menolaknya.walau anaknya sudah pernah menikah
tapi pernikahan anaknya hanya setahun. Dan juga sekarang Jin Hee adalah seorang
dokter. Jadi mana mungkin Jin Hee dijodohkan dengan pria yang sudah menikah.
Ibu Jin Hee semakin
kesal saat temannya menanyakan alasan Jin Hee bercerai dari suaminya. Apa
karena suami berselingkuh? Atau Jin Hee yang tidak bisa memberikan anak?
Ibu Jin Hee
menjawab jika Jin Hee menikah muda dan di rumah tangga mereka sering terjadi
perdebatan. Ibu Jin Hee tambah kesal saat temannya lagi menanyakan hal-hal yang
aneh. Ibu Jin Hee langsung mengusir mereka.
Ibu Chang Min
berada di Spa,ia ditemani saudara-saudaranya. Salah satu Ahjumma,saudara ibu
Chang Min bertanya,kenapa Ibu Chang Min sangat antusias menjadi Chang Min
menjadi seorang dokter?
Ahjumma lainnya menjawab itu karena Ibu Chang Min dulu gagal mendapatkan suami berprofesi dokter jadi sekarang Chang Min yang harus mewujudkan impian ibunya.
Ahjumma lainnya menjawab itu karena Ibu Chang Min dulu gagal mendapatkan suami berprofesi dokter jadi sekarang Chang Min yang harus mewujudkan impian ibunya.
Ibu Chang Min
menjawab jika ia sudah mewujudkan mimpi itu. hanya tinggal menunggu waktunya. Salah
satu ahjumma bertanya alasan Ibu Chang Min memanggil mereka. Ibu Chang Min
menanyakan kabar tentang anak menteri yang akan dijodohkan oleh Chang Min. Jika
perjodohan itu berjalan lancar nasib kedua adiknya ada di tangan Ibu Chang Min.
Ibu Chang Min juga
mengancam adik-adiknya itu untuk menjaga rahasia tentang Chang Min yang sudah
pernah menikah. “dengarkan baik-baik. Chang Min ku belum pernah menikah” kata
Ibu Chang Min memperjelasnya.
Salah satu Ahjumma
heran kenapa Ibu Chang Min mengatakan itu. tapi kehidupan Chang Min adalah
fakta jika Chang Min pernah menikah walau usia pernikahannya adalah setahun.
Ahjumma lainnya mengatakan pernikahan Chang Min juga ada catatannya.
Ibu Chang Min
menjawab ia bisa melakukan apa saja dengan menggunakan semua uangnya dan juga
koneksi. Ibu Chang Min juga memperingatkan adik-adiknya agar mengingat semua
bantuan yang ia berikan pada adik-adiknya. jadi,tutup mulut kalian!
Jin Hee selesai
mandi. Ia juga mengingat perkataan Dr. Gook yang memerintahkan dirinya untuk
berhenti dan keluar dari RS. Ia sejenak melupakannya dan menatap piagam yang
terpasang di dinding. Ia mengambilnya dan memasukannya dalam laci.
Ia menatap bukunya
dan membuka setiap lembar. Di dalam bukunya banyak tempelan kertas catatan yang
ia gunakan saat mempelajari buku itu. ia tersenyum mengingat kembali
semangatnya saat ingin menjadi dokter. Tapi tak lama kemudian wajah Jin Hee
berubah sedih. Ia tak ingin usahanya menjadi dokter terhenti karena 2 pria yang
memintanya keluar dari RS.
Seorang wanita
sedang duduk di ruang tunggu pasien. Ia dengan seksama mengamati sekeliling RS.
Chang Min datang memanggil nama Shim Ji Hye. wanita yang duduk tadi beranjak
berdiri dan mengiyakan panggilan Chang Min. wanita itu bernama Shim Ji Hye.
kita panggil Noona Shim ya.
Jin Hee menerima
pasien korban tabrakan. Ia meminta perawat untuk memanggil Dr. Gook. Sebelum
Dr. Gook datang,Jin Hee yang menangani pasien tersebut.
Saat Dr. Gook
tiba,Jin Hee melaporkan hasil diagnosanya. Dr. Gook kembali memeriksa pasien
itu. dr. Gook juga melihat hasil rontgen.
Jin Hee yang
melihat hasil Rontgen pasien itu langsung mengenali apa yang dialami pasien itu
“apakah itu Pneumothoraks (penimbunan
udara/gas dalam perut)?”
Dr. Gook melirik
Jin Heed an bertanya bagaimana Jin Hee mengetahuinya dengan begitu mudah? Jin
Hee menunjuk gambar rontgen pasien. Dr. Gook membenarkan. Jin Hee menyahut,apa
kita perlu memasukkan chest tube?
Dr. Gook setuju dan
langsung memerintahkan untuk mempersiapkan chest tube.
Chang Min menangani
Noona Shim. Ia memeriksa perut Noona Shim. Chang Min bertanya,apa kau pernah
mendapat operasi perut atau pengeluaran batu empedu?
“inu bukan
obstruksi usus,jadi jangan khawatir” jawab Noona Shim
Chang Min memuji
pengetahuan Noona Shim dengan baik. Apa Nona Shim merasakan nyeri di tempat
lain?
“aku mendapat
pengobatan untuk batu kandung kemih dari RS lain. Tapi aku benar-benar tidak
bisa menahan sakitnya dalam perjalanan untuk bekerja”
Chang Min mengerti
dan hendak memberikan pereda nyeri pada Nona Shim. Nona Shim menolaknya karena
ia sensitive dan juga alergi dengan obat pereda nyeri. Itu juga tak akan
berefek bagi Noona Shim. Noona Shim meminta untuk memberikan suntikan Demerol.
Chang Min
tercengang,Demerol? Chang Min harus melakukan test darah dab CT Scan terlebih
dahulu sebelum memberikan suntikan Demerol.
Noona Shim berkata
ia sangat terburu-buru dan sibuk. Chang Min tetap menolaknya dan meminta Noona
Shim untuk melakukan USG pada bagian perutnya. Noona Shim tetap
bersikeras,bukankah tadi Chang Min ingin memberikan obat pereda nyeri. Chang
Min menjelaskan Demerol adalah pereda nyeri golongan narkotika,jadi ia tetap
tidak bisa meresepkan itu pada Noona Shim.
Noona Shim protes
karena Chang Min sebagai dokter magang sangat cerewet. Ia hanya perlu satu
suntikan Demerol dan pergi. Tiba-tiba Noona Shim merasakan sakit di perutnya.
Noona Shim meminta dokter lain untuk menanganinya. Ia juga memiliki surat
pengantar dari dokternya dan resep dari dokter.
Chang Min tak bisa
berbuat apa. Ia mengalah dan berkata pada Noona Shim akam meresepkan obat yang
diminta Noona Shim sendiri. Setelah Chang Min pergi,wajah Noona Shim berubah.
Ia tidak seperti orang sakit.
Di ruang
operasi,Dr. Gook mengoperasi dada pasien dengan aba-aba dari Jin Hee. Jin Hee
dengan tenang memperhatikan Dr. Gook. operasi berhasil dan Dr. Gook memasukan
selang ke dada pasien.
Setelah selang
berhasil dimasukan. Pasien mengalami sulit bernafas. Jin Hee melaporkannya pada
Dr. Gook. Dr. Gook menjawab ada beberapa rasa sakit yang terasa saat dimasukkan
chest tube. Jin Hee kurang yakin,apa kita perlu mengecek ulang hasil rontgen?
Tapi perawat
berkata pernafasannya normal dan tekanan darahnya juga stabil. Mendengar
penjelasan dari perawat,Dr. Gook hanya berpesan pada Jin Hee untuk tetap mengawasi
si pasien.
Sesaat si pasien
mulai kesakitan dan Dr. Gook hanya meliriknya. Tiba-tiba seorang dokter datang
dan mencari Dr. Gook. ia melaporkan jika ada seorang pasien yang membutuhkan
Dr. Gook.
Dr. Gook segera dan
menangani si pasien. Ia memerintahkan untuk mempersiapkan CPR dan juga
persiapkan ambu (alat bantu pernafasan).
Tiba-tiba Chang Min
masuk dan mengganggu Dr. Gook. ia datang untuk menanyakan tentang pasien yang
mengalami nyeri di perutnya. Dr. Gook tak menjawab pertanyaan Chang Min. ia lebih
memusatkan pikirannya ke pasien yang ia tangani sekarang.
Dr. Gook menanyakan
kondisi pasien pada dokter yang memanggilnya (aku rasa,dia bukan dokter, dia
seperti masih magang juga. Tapi bingung mau sebut dia apa disini).
“dia memiliki
riwayat yang buruk terhadap flu dan sakit kepala. Jadi kita melakukan CT scan
pada otaknya. Tapi hasilnya dalam kondisi baik. Dia mengeluh rasa sakit di
dadanya tiba-tiba jadi aku memeriksa EKGnya. Dan dia juga memiliki tekanan
darah yang tinggi jadi aku memberikan obat hipertensi”
Dr. Gook langsung
menekan-nekan dada si pasien. Chang Min yang sedari tadi masih di dalam dan
memperhatikan diagnose rekannya. Ia menyahut,apa ini pendarahan Subarachnoid?
Dr. Gook langsung
melirik Chang Min yang ternyata mendiagnosa dengan benar. Lalu ia balik tanya
pada dokter yang menangani sebelumnya,apa sudah dipikirkan itu bisa menjadi
pendarahan Subarachnoid?
Dokter itu
mengiyakan, tapi tak ada pendarahan dari hasil CT Scan otak. Dr. Gook langsung
memeriksanya,ia juga menyarankan jika tidak bisa membaca hasil CT Scan
seharusnya segera meminta bantuan dari bedah saraf.
Si pasien mengalami
krisis. Dr. Gook langsung menggunakan alat pacu jantung.
Di tempat lain,Jin
Hee masih mengawasi pasien tabrakan tadi. Si pasien masih kesulitan bernafas. Jin
Hee semakin panic. Perawat juga melapor pada Jin Hee jika tekanan darah si
pasien menurun. Jin Hee semakin panic dan memeriksa dada si pasien yang
membengkak.
Jin Hee
memerintahkan perawat untuk meningkatkan oksigen si pasien. Jin Hee lalu pergi
memanggil Dr. Gook.
Jin Hee mencari Dr.
Gook dan menanyakan keberadaannya. Salah satu perawat memberitahu jika Dr. Gook
sedang menangani pasien yang dalam situasi CPR. Jin Hee bertanya,dokter
lainnya? Si perawat menjawab jika dokter lainnya sedang mengikuti konferensi.
Ia berpapasan
dengan Chang Min. Jin Hee enggan bertanya pada Chang Min tapi ia memberanikan
diri dan bertanya,apa Chang Min melihat Dokter Kim dan Dr. Jang?
Chang Min menjawab
jika ada situasi yang darurat di ruang 2,jadi semuanya berada di dalam sana.
Kenapa?
Jin Hee tak segera
menjawab. Chang Min bertanya sekali lagi,ada apa? Jin hee berkata jika ia
memiliki pasien Pneumothoraks. Dr. Gook memasukkan chest tube tapi tekanan
darah si pasien menuruh dan juga merasakan nyeri hebat.
Jin Hee bergegas pergi.
Kepanikan Jin Hee tak luput dari perhatian Noona Shim. Chang Min langsung
membuntuti Jin Hee. Chang Min memeriksa dada pasien. Dalam kondisi pasien
seperti ini,mereka sangat membutuhkan Dr. Gook. tapi Dr. Gook sedang berada
ditengah proses CPR.
Perawat
bertanya,apa Chang Min dan Jin Hee akan diam saja,karena tekanan darah pasien
menurun. Jin Hee semakin panic. Ia meminta Chang Min lakukan sesuatu.
“kita harus membuat
sayatan di dadanya dan mengeluarkan darah” kata Chang Min. Jin Hee bertanya,apa
Chang Min pernah melakukannya (membuat sayatan)? Chang Min menjawab ia hanya
pernah mendengarnya saja dan bahkan belum pernah melihatnya.
“tapi kau
seharusnya lebih baik daripada aku. Kenapa? Haruskah aku melakukannya?” tanya
Jin Hee
Chang Min melarang
Jin Hee melakukannya. Jin Hee terus saja panic membuat Chang Min kesal. tetap
tenang!
Perawat kesal
melihat 2 orang dokter magang berdebat di depan pasien yang kritis. Mereka
harus membawa residen atau dokter untuk menanganinya.Perawat keluar untuk
mencari bantuan.
Tiba-tiba Noona
Shim masuk dan langsung mengambil peralatan medis. Chang Min meminta Noona Shim
keluar dari ruangan. Noona Shim tak menggubris perintah Chang Min,ia terus
memeriksa dada pasien.
Chang Min menampis
tangan Noona Shim dari tubuh pasien. Noona Shim meminta Chang Min untuk
memberikannya pisau bedah no 10. Jin Hee penasaran,apa kau dokter?
“kubilang berikan
pisau bedah no 10!” pinta Noona Shim ketus. Chang Min hanya menatapnya tanpa
berkutik. Noona Shim membentak Chang Min. bahkan Chang Min tetap terpaku. Noona
Shim langsung mengambilnya sendiri.
Chang Min kesal dan
berteriak.apa kau gila?!!! Noona Shim menjelaskan jika ia tidak secepatnya
menyayat dada pasien,ia akan mati. Tapi Chang Min meminta Noona Shim untuk
membiusnya terlebih dahulu.
“itu tak ada
gunanya karena tekanan darah menurun terlalu banyak”
Chang Min tetap
menjelaskan jika itu tetap tidak bisa dilakukan. Bagaimana Chang Min tahu jika
wanita yang didepannya bukan seorang dokter?
Noona Shim mengolok
Chang Min yang bodoh karena meresepkan Demerol pada pasien dengan nyeri perut.
Chang Min tercengang. Noona Shim tetap ingin menyayat dada si pasien,Chang Min
lagi menahannya. Jin Hee ikut membantu Chang Min dan menjelaskan jika si pasien
perlu anestesi terlebih dahulu.
“tidak ada waktu
untuk ini. lepaskan!” Noona Shim kesal. Jin Hee menawarkan diri jika ia yang
akan melakukannya. Noona Shim menolak dan berkata,Jin Hee sudah menyia-nyiakan
waktu dan malah ingin melakukannya?
Jin Hee
memohon,walau ia tak tahu siapa Noona Shim tapi harusnya Noona Shim tidak
berada di ruangan ini. saat Jin Hee akan mengambil pisau. Noona Shim dengan cepat
menampis tangan Chang Min dan langsung menyayat dada si pasien.
Chang Min dan Jin
Hee sudah tak bisa berbuat apa-apa selain hanya memperhatikan Noona Shim dengan
was-was. Tak lama kemudian,tekanan darah si pasien kembali normal.
Yups~ Noona Shim adalah Dr. Shim,rekan Dr.
Gook saat kuliah medis. Dr. Shim adalah dokter yang cerdas. Dr. Shim dan Dr.
Gook saling mencintai satu sama lain,tapi mereka tidak bisa menikah. Walau dr.
Shim terlihat dingin tapi ternyata di balik itu semua,dia wanita yang rapuh. ~pengenalan
karakter~
Tak lama
kemudian,perawat berhasil mendatangkan Dr. Gook. Dr. Gook terkejut saat melihat
Dr. Shim berada dalam ruangan itu.
“itu baru sesaat”
sapa Dr. Shim pada Dr. Gook. Chang Min dan Jin Hee semakin terkejut karena
Noona Shim adalah seorang dokter dan juga teman dari Dr. Gook
“kau mengejutkanku.
Apa yang terjadi?” tanya Dr. Gook menjamu teman lamanya
“banyak tempat yang
ingin kudatangi di Amerika. Aku mengambil cuti selama beberapa bulan. Tapi RS
ini terus menghubungiku sejak beberapa bulan yang lalu”
Dr. gook menanyakan
alasan Dr. Shim pura-pura menjadi pasien. Dr. Shim menjawab ini adalah misi dari
Direktur RS yang memintanya berpura-pura menjadi pasien dan memeriksa system UGD.
Tapi dokter magang yang kekanak-kanakan itu mengacaukan semua rencanya.
Dr. Gook
heran,kenapa mereka mengirim Dokter bedah ke UGD? Dr. Shim menjawab mungkin
karena trauma yang dideritanya jadi direktur RS menugaskan dirinya untuk membantu
di UGD dan fokus pada bagian diluar.jadi ia akan mulai bekerja disini,mulai
besok.
“kenapa?” tanya dr,
Shim saat melihat reaksi Dr. Gook. apa Dr. Gook tidak nyama berada
disekitarnya?
Dr. Gook tak
menjawab dan hanya menatap dr. Shim.
Malam harinya Jin
Hee mendapat pasien pemabuk dan seorang polisi. Young Gyu dan Chang Min hanya
melihat tanpa mempedulikan Jin Hee. Ternyata pasien tersebut sedang putus cinta
dan mencoba bunuh diri. Polisi yang menghalanginya,salah satunya tertusuk
pecahan botol.
Dr. Gook melihat
Jin Hee kerepotan menangani pasien putus cinta itu. ia langsung menegur Chang
Min. ia meminta Chang Min yang menangani,Chang Min membantah perinta Dr. Gook.
“apa kau membiarkan
seorang wanita yang menangani pasien penyebab keributan? Kau urus dia. Dasar pemalas!!!”
perintah dr. Gook
Chang Min
menggerutu kesal. ia tak ikhlas membantu Jin Hee. Chang Min mengobati pasien
putus cinta. Sedangkan Jin Hee mengobati luka polisi.
“apa kau tahu cinta
itu apa? Apa kau pernah mengalami patah hati?” tanya pasien putus cinta pada
Chang Min. aishhh… ini pasien salah alamat kalau tanya soal cinta^^
“tentu kau akan
gila. Bagaimana bisa kau menjadi manusia jika kau tidak menjadi gila” jawab
Chang Min dengan asal. “tapi itu jadi lebih ringan setelah melewatinya” curcol
Chang Min
Jin Hee mengamati
dan mendengar perbincangan Chang Min dengan pasiennya. Pasien putus cinta
menolak untuk diobati. Ia terus mengatakan untuk mengembalikan pacarnya. Bahkan
ia mencengkeram baju Chang Min dan mengancam Chang Min.
Jin Hee memerintahkan
perawat untuk memberikannya pinset dan perban. Chang Min menghampiri Jin Hee.
“syaraf atau
pembuluh darahnya mungkin rusak” kata Chang Min “jadi ambil hasil sinar X-nya
dan lakukan tes awal” perintah Chang Min.
Jin Hee meliriknya.
Tapi perawat memohon untuk mendengar perintah dari satu orang.
Pasien itu mengamati
pistol polisi yang ditaruh perawat di bawah troli obat. Ia langsung
mengambilnya. Terdengar bunyi tembakan. DORRRR. Ia memerintahkan agar tidak ada
yang bergerak dan juga ia meminta untuk mendatangkan pacarnya. Jika tidak,ia
akan membunuh orang yang berada di ruang UGD.
Tim keamanan
datang. Salah satu rekan polisi menodongkan pistonya ke arah pasien ,turunkan
pistolmu!.
Dr. Gook hendak
mendekati pasien tapi ia diancam oleh pasien. Bahkan ia tak mendengarkan perintah
dr. Gook.
Jin Hee panic saat
melihat darah mengucur dari tubuh polisi. Chang Min berkata jika polisi itu
akan baik-baik saja. Jin Hee hendak berdiri untuk melihat kondisi polisi. Chang
Min menariknya dan tak sengaja menjatuhkan peralatan medis.
Dan suara dari
benda jatuh itu mengacaukan pikiran pasien putus cinta. Ia langsung berteriak
dan memanggil Chang Min . dengan ketakutan,Chang Min menurutinya.
Saat Chang Min
mendekat,pasien itu langsung mendekap Chang Min dan menodongkan pistolnya tepat
di kepala Chang Min. Jin Hee semakin panic.
Tim keamanan
mencoba membujuk pasien itu untuk melepaskan Chang Min. dalam kepanikannya,Jin
hee melihat alat pemacu jantung dan sebuah ide terlintas dibenaknya.
Jin Hee mendekati
alat itu. pelan-pelan Jin Hee mendorong alat itu agar lebih dekat dengan pasien
yang menyandera Chang Min.
Perawat yang
menyadarinya hanya melotot ketakutan. Jin Hee sudah dekat dengan pasien. Ia memutar
tombol tanpa memperhitungkan tegangannya.
Kenapa kau
menolongku?????!!!!! Teriak pasien sambil menodongkan pistonya di kepala Chang
Min dan bersiap menembaknya.
Dan Jin Hee
langsung berdiri dan menyetrum punggun pasien itu dengan alat pacu jatung yang
ia nyalakan. Chang Min pun kena imbasnya. Ia terjatuh tak sadarkan diri.
Semua orang di UGD
tercengang melihat aksi heroic Jin Hee.
Yang dibenaknya
adalah ingin menolong Chang Min,walau ia tak memperhitungkan resiko yang akan
terjadi pada Chang Min
Komentar :
Sebenarnya Chang
Min dan Jin Hye sangat pintar dan berbakat. Tapi kadang sifat mereka yang lebih
menonjol dari bakat mereka. Jin Hee lebih dewasa dari Chang Min,mungkin karena
dari segi umur,tapi juga dari segi pikiran. Chang Min lebih kekanak-kanakan
dari Jin Hee.
Satu lagi tentang
Jin Hee,jika dalam situasi tenang,ia bisa berpikir jernih dan otaknya encer. Ia
bahkan bisa menjawab pertanyaan dari Dr. Gook. tapi jika suasana hati dan
pikirannya diganggu,seperti Dr. Gook katakana,otak batu.
Sulit jika harus
berhubungan dengan dokter magang. Nyawa orang pun jadi taruhan. buktinya ada
beberapa kasus di Negara kita,keluarga pasien menuntu pihak RS karena melakukan
malpraktek. Walau tak terbukti tapi pihak RS lebih kuasa.
Makin penasaran
dengan hubungan Jin Hee dan Chang Min selanjutnya.
1 komentar:
Jin Hee,jika dalam situasi tenang,ia bisa berpikir jernih dan otaknya encer. Ia bahkan bisa menjawab pertanyaan dari Dr. Gook. tapi jika suasana hati dan pikirannya diganggu,seperti Dr. Gook katakana,otak batu.
Sm kyk aq.. Klo nyantai otk ini encer se encer-encernya, tpi klo mumet jgn hrp keluar 1 ide dr kepala ini...
Makasi mbak sinopnya....
Post a Comment
Terima kasih atas komentarnya ^^
walau aku tak membalas satu per satu,tapi aku selalu membaca komentar kalian