♥ Neng Fiiefieen ♥

PERHATIAN!!!!!!!

PERHATIAN!!!!
Dilarang copas isi blog !!!
cukup mencantumkan LINK hidup

Friday, 12 July 2013

[ Sinopsis ] Monstar Episode 8 ( Part 1 )



Sinopsis Monstar Episode 8 ( part 1 )

 Para penggemar Seol Chan merasa terhibur dengan penampilan Color Bar. Guru choi bertepuk tangan setelah melihat penampilan mereka. wakepsek mau tak mau juga merasa terhibur.

 Hyo Rin terpesona dengan aksi Seol Chan sedangkan Joon Hee terlihat tak suka.
Seol Chan dkk sedang diserbu pleh para penggemar Seol Chan yang menanti mereka di luar Aula. Tentu saja hanya Seol Chan yang dimintai tanda tangan oleh penggemar.
Seon woo menghampiri Na Na yang sedang menyendiri di atas gedung. Ia mengucapkan terima kasih pada Na Na.

Na Na terkejut dan ia ingat saat Seon Woo berusaha membujuknya untuk datang di acara pertandingan.

apa yang kulihat darimu itu berbeda.apa yang kulihat sekarang adalah Kim Na Na yang sedang menangis.bukan,Kim Na Na anak seorang gangster tapi,Kim Na Na kelas 2 SMA,Kim Na Na anggota tim Color Bar.Kim Na Na yang pandai bernyanyi. Kim Na Na yang benar-benar sedang dinantikan teman-temannya. Bagaimana?

“benar. Aku pernah bertanya apa yang kau lihat dari diriku.dan tetap kau tak bisa menjawabnya dengan benar.apa kau tahu?kau tidak mengatakan apapun yang kau lihat,tapi apa yang ingin kau lihat”

Seon Woo diam tak menjawab.

Na Na meminta Seon Woo bersedia untuk bermain dengan dirinya sebanyak sepuluh kali,maka ia akan pergi ke pertandingan.

Seon Woo ragu untuk menjawabnya.

Na Na bertanya lagi,tak bisa kan?

Seon woo setuju dengan syarat dari Na Na. Na Na meminta Seon Woo untuk meninggalkannya sendiri.
 “kau bilang sepuluh kali kan?” tanya Seon Woo mengingatkan Na Na dengan perjanjiannya.
Seon Woo meminta Na Na untuk memberitahunya kapan dan dimana ia bisa pergi bermain dengan Na Na.
 Lalu Seon Woo mendekati Na Na dan merogoh saku Na Na dan mengambil puntung rokok dari saku Na Na.
“dan…selama kita bermain,tahan ini” kata Seon Woo sambil mematahkan rokok itu.

Seon Woo meminta Na Na untuk kembali ke dalam aula.
Di dalam aula,wakepsek sudah memutuskan yang akan mewakili sekolah adalah All For One.

Joon Hee dkk tersenyum bangan dan Seol Chan dkk terlihat kecewa karena mereka tidak menang untuk mewakili sekolahnya.

Para penggemar Seol Chan yang mendengarnya juga sudah teriak histeris kecewa.

Wakepsek mengatakan kalau pertandingannya sangat seru tapi penampilan All For One sangat luar biasa.orang-orang yang datang pasti mengalami kesulitan.jadi kita harus menghibur mereka dengan tenang. Bukan dengan melompat-lompat.

Wakepsek hanya menyampaikan itu saja dan langsung meninggalkan aula. Diikuti para guru.

Guru Dok dan Guru Choi terlihat kecewa dengan hasil keputusan wakepsek.
Seol Chan dkk terlihat tak bersemangat.

Eun Ha mengatakan kalau ini tidak masuk akal. Karena penampilan mereka membawa atmosfir yang berbeda.
 “bukankan kau bilang kita pasti akan menang?” tanya Do Nam kesal pada Seol Chan

Seol Chan tak menjawabnya.Do Nam kesal dan keluar dari aula.

Eun Ha mencoba menghibur Seol Chan dengan mengatakan kalau hari ini Seol Chan-lah yang terbaik.

Seol Chan hanya tersenyum sedikit terpaksa.”tentu saja.ayo kita pergi”

Dan masih Se Yi dan Kyu Dong yang tak beranjak dari duduknya.

“bagaimana ini? kita kalah” kata Se Yi pada Kyu Dong

Kyu Dong dengan tersenyum menjawab,tidak apa. Akan lebih baik jika kita menang tapi tak apa.kita bernyanyi bersama dan semua orang bertepuk tangan untuk kita.

“apa kau benar-benar tak apa?” tanya Se Yi yakin
 “semuanya melihatku bernyanyi sebagai Park Kyu Dong bukan Si Radio (ejekan Jae Rok untuk Kyu Dong)”

Se Yi tersenyum mendengarnya.

Seol Chan masih mengamati mereka berdua.
Di dalam mobil,Manager Hong memuji penampilan Seol Chan. walau timnya Seol Chan kalah tapi Seol Chan masih terselamatkan.dan reaksinya tidak buruk.

Seol Chan tersenyum senang.
 “apakah tidak ada artikel tentang penampilanku?” tanya Seol Chan yang sedang melihat berita di internet. Tiba-tiba ia melihat ada artikel tentang ’40 gejala cinta pertama’.

(hah?!! Jangan-jangan Seol Chan sedang masa puber untuk pertama kalinya?? Wkwk)

Seol Chan membuka artikel itu diam-diam tanpa sepengetahuan managernya.
‘ pertama,saat orang itu bicara.hatimu mulai terasa sakit’

Manager Hong penasaran dengan artikel yang dibaca Seol Chan. karena Seol Chan terlihat serius membacanya.
 ‘kedua,kau sangat menyukainya tapi hatimu berpura-pura tak tahu. Tapi tak lama kemudian,kau mulai menyukainya lagi’

Seol Chan mengangguk-ngangguk sendiri. Sepertinya artikel itu benar-benar mirip dengan yang di alami Seol Chan.
‘ketiga,dia membuatmu kesal tapi begitu kalian bersama,entah bagaimana,kau mulai menyukainya lagi’

“gila…tapi ini benar” gumam Seol Chan

“apakah artikelnya bagus?” tanya Manager Hong

“ya.Sempurna” jawab Seol Chan yang pandangannya tetep tak lepas dari artikel itu.

Manager tersenyum senang dan memuji Seol Chan.padahal manager Hong sendiri memang tidak tahu artikel yang dibaca Seol Chan.wkwk
‘keempat,satu kata yang terucap dari orang itu akan membuat jantungmu berdebar-debar’
‘kelima,tak peduli kemanapun kau pergi,kau akan memikirkan orang itu’
 Seol Chan di kamarnya memandangi gambar (dari Se Yi) yang terpajang di dinding.lalu ia membaca kelanjutan artikel itu lagi.
 ‘keenam. Kau tak akan menghapus sms atau kakao  dari orang itu’
‘ketujuh,kau memberitahu dirimu sendiri bahwa kau tak menyukainya atau tak merindukannya,tapi saat ini,kau merindukannya’
 Tentu saja,saat ini Seol Chan gelisah. Ia akan menelepon Se Yi tapi ia terlihat ragu. Gengsi.
Se Yi yang dikamarnya juga teringat Seol Chan saat membuka laci dan melihat sebuah kancing dan sobekan kertas dari Seol Chan.

Ia juga teringat saat Do Nam kecewa pada Seol Chan karena Seol Chan tak menepati janjinya untuk membawa timnya menang.

“bukankah kau bilang kita pasti akan menang?”
“Seol Chan pasti kecewa juga. Tunggu…peduli apa aku?” gumam Se Yi

Lalu Se Yi mengambil teleponnya dan akan menelepon Seol Chan tapi ia ragu.
Begitu juga dengan Seol Chan,ia masih bingung dan ragu untuk menelepon Se Yi.

Saat Se Yi akan memutuskan untuk menelepon Seol Chan,ia terkejut ada panggilan dari Seon Woo lalu Se Yi mengangkat telepon dari Seon Woo.

Seon Woo bertanya,apakah Se Yi sangat kecewa hari ini?

Se Yi menyangkalnya dan mengatakan kalauu ia sangat malu karena mengatakan hal yang tak jelas pada wakil kepala sekolah.lagipula,Seol Chan…”
 Se Yi tak melanjutkan obrolannya pada Seon Woo karena tiba-tiba ada panggilan tunggu dan ternyata saat dilihat adalah panggilan dari Seol Chan.

Se Yi bingung untuk menjawabnya telepn dari Seol Chan
“besok hari minggu.apa kau ada acara?” tanya Seon Woo

“apa? Entahlah” jawab Se Yi

Seol Chan masih menunggu Se Yi mengangkat teleponnya.

Tiba-tiba Se Yi meminta Seon Woo untuk tunggu karena ia akan menjawab telepon dari Seol Chan.
“halo”jawab Se Yi

Seol Chan terlihat terkejut dan tentunya senang karena Se Yi menjawab telepon dari dirinya.

“apa?” tanya Se Yi lagi karena Seol Chan tak menjawabnya
Seol Chan terlihat gugup dan bingung lalu ia meninggikan suaranya. “Hey! Bagaimana kau pergi begitu saja? Bukankah kau partnerku?”

“apa yang aku lakukan” tanya Se Yi tak mengerti

“apakah aku tak sepenting Kyu Dong? Menurutmu siapa yang paling marah sekarang?kau adalah parnerku,jadi bukankah sudah jelas bahwa kau harus mengurus partnermu dulu?”

“jadi?” Se Yi semakin bingung
Seon Woo masih menunggu Se Yi.

“saat ini,aku tak tahu apa yang harus kulakukan dengan hatiku.besok aku ingin membicarakannya denga seseorang sambil menonton bioskop.bagaimana mungkin aku pergi ke bioskop sendirian?”

“jadi?”

“ayo kita menonton bersama” ajak Seol Chan

(sumpah!!!!! Aku pingin ketawa guling-guling lihat ekspresi Seol Chan)
 Se Yi mengatakan kalau Seol Chan pergi saja dengan managernya.

“tadinya aku ingin begitu,tapi dia bilang dia tak mau!”

Se Yi menyuruh Seol Chan untuk pergu dengan orang lain.

Seol Chan menjawab kalau ia tak punya orang lain.
Se Yi kaget mendengarnya.

Seol Chan menjelaskan kalau Se Yi adalah partnernya.bukankah paling tidak,seorang partner bisa menemani dirinya?

Se Yi kesal dengan alasan Seol Chan dan ia mengatakannya dengan keras kalau ia tak mau.lalu Se Yi memutuskan telepon dari Seol Chan sekaligus telepon dari Seon Woo.
 Seon Woo terkejut karena Se Yi mematikan teleponnya.

Begitu juga dengan Seol Chan ia terlihat kesal dan marah,ia membuang ponselnya ke kasur.
 Tiba-tiba ponsel Se Yi berbunyi dan ia menjawab tanpa melihat siapa yang menelepon/

“Kubilang aku tak mau!” jawab Se Yi

“halo?” terdengar suara Seon Woo. Ternyata Seon woo menelepon Se Yi lagi.

Se Yi meminta maaf pada Seon Woo karena ada telepon lain yang masuk dan ia lupa kalau sebelumnya Seon Woo sedang meneleponnya.

“tidak apa.jika besok kau tak ada acara,ayo kita menonton bioskop” ajak Seon Woo
 Se Yi terkejut “apa?”

“kenapa?apa kau sibuk?” tanya Seon Woo lagi saat mendengar reaksi Se Yi
Se Yi mengiyakan kalau ia ada yang harus dilakukan di rumah.Seon Woo mengerti dan menutup teleponnya.
 Se Yi merasa bersalah pada Seon Woo. Ia juga teringat kata-kata Seol Chan.aku tak punya orang lain!


“dia seorang bintang.ada begitu banyak orang yang menyukainya.kenapa tak ada orang yang menemaninya pergi?”gumam Se Yi

Se Yi juga mengingat kejadian pertama kali ia bertemu dengan Seol Chan. saat Seol Chan diserbua para fansnya. Dan Seol Chan ada didalam mobil menatap keluar jendela. Begitu juga dengan Se Yi yang menatap Seol Chan dari luar.
 Lalu Se Yi menelepon kembali Seol Chan.

Seol Chan yang awalnya kesal berubah senang saat Se Yi meneleponnya. “apa?”

Se Yi mengatakan kalau ia akan pergi dengan Seol Chan besok.

“apa?” tanya Seol Chan tak percaya

Se Yi menjelaskan kalau ia adalah partnernya Seol Chan.
“aku sudah membuat janji dengan orang lain…oke. Aku harus pergi dengan partnerku. 
Karena kau adalah parterku” jawab Seol Chan senang sambil menatap gambar yang dipajang di dinding kamarnya.
 Keesokan harinya,Se Yi menunggu Seol Chan di depan bioskop. Tiba-tiba Seol Chan ada disamping Se Yi dan mencolek tangan Se Yi.
 Se Yi berbalik dan ternyata Seol Chan sudah datang.
Saat menonton film,Se Yi bingung karena ia dan seol Chan duduk di tempat duduk khusus pasangan. Dan Se Yi juga berkomentar kalau harga tiket untuk tempat duduknya sangat mahal.
 “bukankah ini tempat duduk pasangan?” tanya Se Yi saat menyadari di sebelah mereka ada pasangan yang asyik menonton dengan pasangannya.

“hey! Perempuan. Sepertinya kau lupa lagi,tapi aku ini seorang bintang.inilah kehidupan seorang bintang.bagaimana? wajahmu tak kelihatan dan tempat duduknya terasa nyaman” jawab Seol Chan

Seol Chan juga meminta Se Yi bersender dan menikmati filmnya. “kau bahkan tak menyukainya saat aku memberikanmu sesuatu yang sangat baik”
Se Yi hanya menatap Seol Chan.

“nonton saja filmnya” kata Seol Chan saat menyadari Se Yi menatapnya.
 Mereka berdua tertawa saat melihat film itu. Seol Chan curi-curi melirik Se Yi lalu ia tersenyum.
 Seon Woo yang sedang belajar mendapat telepon dari Na Na.
 Ternyata Na Na mengajak Seon Woo kencan. Seon Woo sedang menunggu Na Na disebuah toko buku. Terlihat kalau Seon Woo lama menunggu Seon Woo karena ia terlihat kelelahan membaca buku.


“kau benar-benar datang” kata Na Na menghampri seon woo

“kenapa kau minta bertemu di tempat seperti ini?” tanya seon Woo
 “kapan lagi aku datang ketempat seperti ini jika bukan karenamu” jawab Na Na

Lalu Na Na mengambil sebuah pulpen dan mencoret tangan Seon Woo. Seon Woo heran
“aku mengurangi satu kali kita bermain” kata Na Na menjelaskan

Seon Woo tersenyum mengerti. “oke,apa yang ingin kau lakukan?”

 Ternyata Na Na mengajak Seon Woo makan kue di café yang sama saat Seon Woo dan Se Yi berkencan.sepertinya^^

Seon Woo terlihat canggung karena Na Na sangat pendiam. 

(pendiam+males ngomong=Bosen)
Lalu Seon Woo mengambil garpu dan memakan kuenya. “makanlah”

Na Na tak merespon sama sekali.

“kau tak bisa makan kue sendiri di tempat seperti ini? Kim Na Na,kau ini sangat pemalu” ujar Seon Woo
Lalu Na Na memakan kue itu.ia bertanya pada Seon Woo,kenapa Seon Woo mau bermain dengan dirinya? Karena yang ia tahu Seon woo bukan orang seperti itu.

“sebenarnya…ini seperti melakukan perbuatan baik” jawab seon Woo

“perbuatan baik?” Na Na tak percaya

Seon Woo mengiyakan.

“kenapa kau harus melakukan perbuatan baik ini padaku? Bukankah ada begitu banyak orang lain?”
Seon Woo menjawab kalau Na Na seperti butuh pertolongan.ia juga bercerita kalau dulu ia melakukannya pada orang yang salah dan keadaan jadi berantakan. Dulu aku adalah anak yang baik.jadi karena itu aku sedang mencari jalan itu sekarang.

Na Na hanya diam mendengarkannya.

Seon Woo bertanya,apa yang ingin Na Na lakukan setelah makan kue?
 Se Yi dan Seol Chan sedang jalan-jalan. Tak jauh dari mereka ada seorang pria yang asyik memotret dengan kameranya.
 Dan ternyata Seon Woo dan Na Na juga berjalan tak jauh dari tempat Se Yi dan Seol Chan kencan.
Se Yi berhenti di penjual boneka. Ia melihat ada boneka domba.ada domba!

“kau benar –benar menyukai domba” ledek Seol Chan

Se Yi membenarkan karena domba-lah yang membantunya bicara.
Lalu Se Yi meletakkan boneka domba itu dan pergi begitu saja. Seol Chan memperhatikan boneka domba itu.
 Ternyata Seol Chan membelinya dan memberikannya pada Se Yi.ini cindera mata.

“cindera mata apa?” Se Yi tak mengerti maksud seol Chan
Seol Chan bingung menjawabnya

Se Yi menolak boneka itu “tidak perlu. Aku sudah punya ibu domba dan anak domba”

“kalau begitu anggap saja ini pacar domba” ujar Seol Chan.hahaha
“bagaimana seekor domba menjadi pacar?” tanya Se Yi terkejut

“kalau begitu kembalikan saat kau sudah mendapat pacar” Seol Chan memberikannya pada Se Yi
Se Yi tersenyum senang menerima boneka itu.

 Na Na dan Seon Woo berhenti di tempat pertunjukan kecil. Ada pria dari Thailand (yang cakep tuh) sedang memainkan gitar dan menyanyikan ‘You Wouldn’t Answer My Calls-2AM’.

Seon Woo tersenyum dan menyapa pemuda itu. pemuda itu tersenyum membalas Seon woo.
 “katanya dia datang dari Thailand” ujar Seon Woo memberitahu Na Na
 Pemuda itu juga berusaha menyapa dengan tersenyum pada Na Na tapi Na Na tak membalasnya. Membuat Seon woo tersenyum geli.
“apakah begitu sulit untuk tersenyum?” tanya Seon woo pada Na Na.
Lalu Seon Woo melambai pada pemuda itu dan melanjutkan kencannya dengan Na Na.
 Tak lama kemudian,Seol Chan dan Se Yi juga sedang menikmati pertunjukan dari pemuda Thailand itu.
Se Yi mendengarnya langsung iktu bernyanyi. Seol Chan heran melihat Se Yi yang tak berkedip memandang pemuda itu.

“apa kau begitu menyukai pria yang bisa main gitar?” tanya Seol Chan penasaran

Se Yi mengiyakan

“bagaimana dengan pria yang bisa bermain piano? (seperti Seol Chan)” tanya Seol Chan

Se Yi mengatakan kalau ayahnya terlihat tampan saat bermain gitar.ayahku yang sedang bermain gitar dan bernyanyi seperti sedang berdiri di puncak Himalaya sendirian dan menghadang semua angin. 

“aku bisa mendengar angin bertiup dan aku juga bisa mencium aroma angin.rasanya sunyi. Bukan kesepian tapi kesunyian” ujar se Yi
 “bukankah itu sama saja?” tanya Seol Chan terbata-bata


“beda,Babo~yaa” ledek Se Yi sambil meninggalkan pertunjukan itu
“apa yang berbeda?” tanya Seol Chan

“kesepian berarti kau membutuhkan seseorang.kesunyian berarti kau tak membutuhkan siapapun.kesunyian adalah hal yang keren. Ayahku sangat hebat”

“bagaimana dengan belajar gitar? Apa sulit?”
“kenapa? Apakah kau akan mempelajarinya?”

Seol Chan menyangkalnya. Ia mengatakan kalau ia sangat sibuk dantidak ada waktu untuk bermain gitar.

Se Yi memandangi wajah seol Chan dengan sangat dekat.

“apa yang kau lihat?” tanya Seol Chan

“kau ingin mencobanya” kata Se Yi tersenyum

Seol Chan menyangkalnya
Se Yi tersenyum dan mengatakan kalau Seol Chan memang sangat ingin melakukannya.
“kau penasaran.apakah kau akan  terlihat kesepian?”
Seol Chan tetap menyangkalnya. Se Yi mengajak Seol Chan ke sebuah tempat. Di toko gitar,Se Yi meminta ijin pada pemilik toko yang ia kenal untuk pinjam sebuah gitar.

Se Yi akan mengajarkan bermain gitar pada Seol Chan.pemilik itu mengijinkan Se yi memakai gitarnya.
 Se Yi memperhatikan Seol Chan dengan posisi duduk memegang gitar.

“kau tak terlihat kesepian”komentar Se Yi

“kau selalu begitu” ujar Seol Chan sambil mencoba memetik gitarnya

“apa kau tahu do re mi?” tanya Se Yi
“tentu saja. Aku ini seorang penyanyi” jawab seol Chan enteng

Se Yi meminta Seol Chan memainkan gitar sambil bernyanyi.

“kau sedang meledekku?”

Se Yi mengatakan kalau ia akan memegang kuncinya dan Seol Chan cukup memetiknya.
Se Yi menidurkan gitarnya dan memulai memegang kunci gitar. Seol Chan memetiknya dengan pelan-pelan. Posisi mereka terlihat tak nyaman^^

“ini lebih sulit dari yang kubayangkan”gumam Se Yi
 Seol Chan tiba-tiba teringat sesuatu yang ia pernah lihat. Lalu ia meminta Se Yi untuk pindah ke kepala. Dengan polosnya Se Yi menuruti Seol Chan dan pindah tempat ke samping kepala Seol Chan.wkwk

“apa yang kau lakukan? Pindah ke kepala gitar!” pinta Seol Chan sambil tersenyum geli melihat Se Yi terlihat oon.hihi
Se Yi duduk di sebelah Seol Chan dan memegang kunci gitarnya.sedangkan Seol Chan memetik gitarnya.

Seol Chan kesal karena petikannya tidak harmoni dengan kunci gitar. Ia heran biasanya di drama yang ia lihat terlihat berhasil.hehe

Se Yi punya ide dan meminta Seol Chan untuk memegang kuncinya. Se Yi juga memegang tangan Seol Chan sambil mengajari Seol Chan memegang kunci gitar.

Seol Chan terlihat gugup karena wajah Se Yi dekat dengan wajahnya.

“ini saja yang perlu kau lakukan” kata Se Yi yang mendekatkan wajahnya pada Seol Chan

Seol Chan mencoba memetik gitarnya sesuai instruksi Se Yi.Se Yi juga membantu Seol Chan memegang kunci gitar dan mereka berhasil mengharmonisasikannya.Se Yi juga meminta Seol Chan untuk mencoba menyanyikannya.

 Mereka juga berduet menyanyikan lagu itu.

Mereka berdua saling menatap dan bernyanyi.
  Na Na dan Seon Woo sedang menonton bioskop. Mereka menonton film yang sebelumnya Seol Chan-Se Yi menontonnya. Seon Woo tertawa saat melihat film itu. Na Na meliriknya dan ia tersenyum kecil.

 Mereka berdua menyelesaikannya duetnya.

“berhasil” kata Seol Chan. lalu Se Yi tepuk tangan senang.
 Mereka tersenyum dan saling berpandangan lama.tiba-tiba Se Yi tersadar dan salah tingkah.lalu ia mengajak Seol Chan untuk pergi.Seol Chan heran melihat reaksi Se Yi,ia mengiyakan.
“apa kau merasa lebih baik?” tanya Se Yi

“ya. Kemarin kau bilang kau tak mau pergi,kenapa kau berubah pikiran?”
  “karena aku mengingat waktu itu”

“waktu itu?”
Waktu itu. saat fansmu secara paksa memaksa menciummu.waktu itu kau terlihat kesepian.waktu itu,aku melihatmu duduk dimobilmu dengan waktu yang lama.

“kau tak bisa melihatku dari luar mobil.kaca jendelanya sangat gelap” kata Seol Chan

Se Yi mengatakan kalau ia tetap melihat Seol Chan.

Seol Chan bingung. “kau melihatku?”

Se Yi mengangguk,iya.”dalam hatiku,aku melihatmu”
Se Yi juga mengatakan kalau ia berpikir pria yang duduk di mobil itu pasti membencinya.dia pasti sangat malu dan ingin mati saja.ada begitu banyak orang di sisimu,tapi tak ada yang berpihak padamu.karena itu aku berpikir,dia pasti sangat kesepian.karena itu aku tak melaporkan tentang ponsel.hari ini juga,bintang apa yang tak punya teman untuk meonton bioskop?
“kalau begitu,kau harus bertanggung jawab”

Se Yi bingung,apa?

Seol Chan mengatakan,kau bilang kesepian berarti membutuhkan seorang teman.

“apa yang harus kulakukan?” tanya Se Yi

Seol Chan menjelaskan kalau ia berusaha keras terlihat keren tapi kau bilang bukan begitu.karena itu orang yang mengatakannya harus bertanggung jawab.
 “apa?” Se Yi tak mengerti

“jika kau merasa bersalah. Bertanggung jawablah untuk 1 hari.jadi pacarku untuk sehari” ujar Seol Chan.so sweet^^

Se Yi masih tak mengerti. “pacar 1 hari”




Seol Chan akan menjelaskan seseuatu tapi ia tak sempat mengatakannya karena tiba-tiba terdengar suara orang berteriak dan tiba-tiba ada mesin menyemburkan asap lebat.
Se Yi dan Seol Chan terkejut karena ia melihat Seon Woo-Na Na berdiri di seberang mereka.
Na Na melirik Seon Woo dan melihat wajah Seon Woo yang terlihat kecewa.
Mereka berempat saling berpandangan.

Saat Seol Chan akan menghampiri Seoon Woo,ia dihentikan oleh seorang pria yang mengenali Seol Chan. pria itu seperti wartawan atau fotografer.
“kau adalah Yoon Seol Chan,bukan?” sapa pria itu

Pria itu memperkenalkan diri,Byun Lee Soo,produser dari berita JDC Entertainment.
Seol Chan memalingkan wajahnya.terlihat ia tak ingin ada berita menyebar mengenai dirinya.
“siapa ini? pacarmu?” tanya produser itu saat melihat Se Yi disamping Seol Chan

Se Yi kaget dan melirik Seol Chan. ia tak berani menjawabnya. Seol Chan juga terlihat bingung.

“pacarmu sangat cantik”puji produser itu “kalian berdua terlihat serasi bersama”

Se Yi menunduk ketakutan dan melirik Seol Chan lagi. Ia berharap Seol Chan membantunya.
 “dia bukan pacarku” jawab Seol Chan


Se Yi terkejut mendengarnya.

Produser itu juga mengatakan bukankah kalian sedang kencan?

Lagi-lagi Seol Chan diam. Produser itu mencoba memotret Se Yi.

“sudah kubilang dia bukan pacarku,apa yang kau lakukan?” Seol Chan marah karena produser itu memotret Se Yi

Semua orang yang melintas juga terkejut dan mereka memotret Seol Chan.

“jika kau melakukan ini,pacarmu akan marah” kata produser itu
Se Yi terlihat ketakutan. Ia menunduk sambil memegang erat boneka pemberian Seol Chan.

Produser itu mencoba memotret Se Yi.Seol Chan kesal dan menahan kamera produser itu dengan tangannya.
 Seon Woo yang dari tadi hanya memperhatikan akhirnya ia turun tangan. Na Na kaget melihat Seon Woo berjalan kea rah Seol Chan-Se Yi.

“ada apa?” tanya Seon Woo tiba-tiba
 Seon Woo memeluk Se Yi dan mengatakan kalau Se Yi adalah pacarnya.
Seol Chan terkejut begitu juga dengan Na Na.

Seon Woo bertanya pada produser itu,kenapa kau mengambil gambarnya?

“pacarmu?” tanya produser itu tak percaya dengan pengakuan seon Woo
 “yoon Seol Chan,karena itu sudah kubilang jangan ikut” kata Seon Woo pada Seol Chan
Seon woo menjelaskan pada produser itu kalau Seol Chan ingin menonton film dengan teman-temannya. Aku memberitahunya lebih baik ia menghabiskan uangnya saja. Tapi ia memaksa untuk ikut.Seol Chan boleh menonton bioskop dengan teman-temannya,kan?
Produser itu mengiyakan. Se Yi masih terlihat ketakutan di pelukan Se Yi. Seol Chan tak bisa berbuat apa.

Seon Woo meminta Na Na untuk menghubungi teman-temannya karena mereka belum datang. Na Na yang tak mengerti akhirnya menuruti Seon Woo.

Produser itu meminta maaf. Anak ini (seon Woo) untuk menemui pacarnya,bukan?

Se Yi melirik Seon woo.

“kalau begitu,aku harus meminta maaf secara resmi” kata produser itu


Se Yi juga melirik Seol Chan yang dari tadi hanya diam.

“ya,Tolong minta maaf” kata Se Yi memberanikan diri
Seol Chan kaget
Se Yi membalas dan menggandeng tangan Seon Woo “Dan tolong minta maaf pada pacarku juga”

Seon woo juga terkejut tak percaya.
 “Paman,jika orang  bilang pacarmu adalah pacar temanmu,apa kau akan merasa senang?” kata Se Yi kesal (sepertinya menyindir Seol Chan)

Na Na juga terkejut mendengarnya.

Seon Woo meminta produser itu menghapus foto se Yi karena produser itu mengambil foto Se Yi tanpa ijin.

“maaf,aku telah salah paham” kata produser itu
 Na Na menghampiri mereka dan mengatakan kalau yang lainnya sedang menunggu di bioskop.Na Na juga sempat melirik Se Yi dengan pandangan tak suka.

Mereka bertiga berjalan mengikuti Na Na menuju bioskop. Mereka berempat jalan terpisah.
Seon Woo juga memperhatikan boneka yang dipegang Se Yi. Sepertinya Seon Woo tahu boneka itu pasti dari Seol Chan.


Dan ternyata produser itu ada di belakang mereka dan mengikuti mereka.

“orang itu mengikutimu” kata Seon Woo pada Seol Chan

Seon woo juga mengatakan kalau produser itu sangat menyebalkan jadi mau tak mau Seol Chan harus ikut bergabung dengan mereka.ini siang bolong,apa menurutmu  kau tak kelewatan?

Seol Chan kesal dan membentak Seon Woo dan memintanya diam.
Seon Woo hanya menatap Seol Chan.
  Di bioskop Kyu Dong,Do Nam dan Eun Ha terlihat bingung. Mereka juga heran kenapa Seol Chan,Se Yi,Na Na dan Seon woo terlihat bersama.

Eun Ha heran dan bertanya.kenapa bisa Na Na menghubungi kami semua?

“kenapa mentraktir kami menonto bioskop? Kau membuat kami terlihat tak enak” kata Kyu Dong

Eun Ha membenarkan.
Tapi Seol Chan dan Seon Woo tak ada menjawab pertanyaan mereka. Produser itu juga ternyata memperhatikan mereka.
 Seol Chan dkk akhirnya menonton film. Hanya Kyu Dong,Eun Ha,dan Do Nam menikmati filmnya. Seol Chan,Se Yi,Na Na dan Seon Woo terlihat tak bersemangat.

Mereka berempat juga duduk terpisah hanya Se Yi dan Seon Woo duduk bersebelahan.
Na Na melirik seon Woo.Seon Woo hanya fokus melihat ke depan dengan tatapan kosong.

Se Yi juga melirik Seol Chan.Seol Chan juga melirik Se Yi. Mereka saling berpandangan.
Seon woo juga melirik Se Yi.

Tak jauh dari tempat duduk mereka,ada produser itu yang memperhatikan mereka sambil makan popcorn. Produser itu benar-benar memang tak niat menonton film .
 seol Chan pulang dengan wajah lesu. Begitu juga dengan Se Yi,ia melamun terus dalam perjalanan pulang.

Seon Woo dan Na Na juga pulang terpisah.
 Sampainya di kamar,Se Yi menatap boneka domba pemberian Seol Chan.ia juga teringat perkataan Seol Chan. jadi pacarku untuk 1 hari. Dia bukan pacarku.

“dia bilang aku bukan pacarnya. Tapi kenapa aku seperti ini?” gumam Se Yi

Lalu Se Yi menatap sedih boneka domba.
 Seol Chan masuk ke kamarnya dan ia terkihat kesal.ia juga menatap gambar dari Se Yi di dindingnya. Ia kesal saat memikirkan perkataan Se Yi. Ya,tolong minta maaf. Dan tolong minta maaf pada pacarku juga. ,jika orang  bilang pacarmu adalah pacar temanmu,apa kau akan merasa senang?

“bicara sebanyak itu…” gumam Seol Chan kesal dan melempar jaketnya ke arah bingkai gambar.
 Keesokan paginya,Se Yi terlihat melamun saat berangkat ke sekolah. Seon Woo juga melihat Se Yi yang berjalan sendirian.nampaknya Seon woo kesal.
 Se Yi juga melihat Seol Chan di depannya. Tapi Se Yi tak berani menyapa Seol Chan.
 Seon Woo menghampiri Se Yi. Dengan rasa bersalah Se Yi ingin mengatakan sesuatu. Tapi Seon Woo sudah tahu kalau Se Yi akan berterima kasih padanya.
“kau ingin berterima kasih?” tanya Seon Woo

Se Yi mengangguk,iya.

Seon Woo juga bertanya apa yang Se Yi lakukan bersama Seol Chan.

Se Yi menjawab,begitulah.

“apa kalian kencan?”

“apa maksudmu? Seol Chan merasa bosan.dia bilang dia tak ada kerjaan dirumah.” Se Yi berusaha menjelaskan

“sama. Na Na juga bilang dia kesepian jadi dia ingin bertemu” Seon woo juga menjelaskan pada Se Yi.

Seon woo juga mengatakan kalau ia sebenarnya kemarin sangat marah pada Seol Chan.dia menyusahkanmu.aku tak bisa menahannya.

Se Yi menyangkalnya. Aku tak merasa disusahkan.
 Seon Woo berbalik dan menatap Se Yi. “kalau begitu,kenapa kau terlihat marah seharian kemarin? Bukankah karena itu?”

Se Yi mendelik dan bingung untuk menjawabnya.

“apa aku salah?” tanya Seon Woo lagi

Seon Woo menjelaskan jika Seol Chan bercanda dan mengatakan ‘dia pacarku’ maka kau akan dikucilkan.mungkin juga kau harus kembali ke Selandia Baru.

Se Yi menunduk mendengar penjelasan Seon Woo
 “jika aku salah.kenapa kau marah?” tanya Seon Woo

Se Yi tak menjawabnya dan ia hanya menatap seon Woo
 Tiba-tiba mereka berdua dikagetkan dengan Na Na yang berjalan di tengah-tengah mereka.

(Na Na memang sengaja memilih berjalan menerobos mereka berdua. Padahal jalan terlihat luas)
 Na Na berhenti dan menoleh Se Yi dengan pandangan tak suka.Se Yi hanya heran melihat tatapan Na Na.

Episode 8 part 2,paling cepat di posting hari minggu ^^

5 komentar:

Unknown said...

Akhirnya ad juga sinop nya.. Thx mba',so sweet deh liat seol chan sama se yi,klo seol chan bilng ke wartawan klo se yi pacarnya gmn ya? Ah greget... Kasian nana sama seon woo cinta nya bertepuk sebelah tangan,,klo dlihat,seon woo sama nana cocok kok.. Fighting mba'! Lanjut trus sinop nya ;) ditunggu ^^

drama queen said...

kalo Seol Chan ngaku Se Yi pacarnya pasti popularitas Seol Chan terancam

Dewi Wulansari said...

makasih sinopnya :)

Frita's blog said...

thanks buat sinopsisnya...
ditunggu kelanjtannya....
^_^

Frita's blog said...

thanks sinopsisnya
ditunggu kelanjutannya..

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya ^^
walau aku tak membalas satu per satu,tapi aku selalu membaca komentar kalian