Sinopsis Monstar
Episode 8 ( part 1 )
Para penggemar Seol Chan merasa terhibur dengan penampilan Color Bar. Guru choi bertepuk tangan setelah melihat penampilan mereka. wakepsek mau tak mau juga merasa terhibur.
Seol
Chan dkk sedang diserbu pleh para penggemar Seol Chan yang menanti mereka di
luar Aula. Tentu saja hanya Seol Chan yang dimintai tanda tangan oleh
penggemar.
Seon
woo menghampiri Na Na yang sedang menyendiri di atas gedung. Ia mengucapkan
terima kasih pada Na Na.
Na Na
terkejut dan ia ingat saat Seon Woo berusaha membujuknya untuk datang di acara
pertandingan.
apa yang kulihat darimu itu
berbeda.apa yang kulihat sekarang adalah Kim Na Na yang sedang
menangis.bukan,Kim Na Na anak seorang gangster tapi,Kim Na Na kelas 2 SMA,Kim
Na Na anggota tim Color Bar.Kim Na Na yang pandai bernyanyi. Kim Na Na yang
benar-benar sedang dinantikan teman-temannya. Bagaimana?
“benar. Aku pernah bertanya apa
yang kau lihat dari diriku.dan tetap kau tak bisa menjawabnya dengan benar.apa
kau tahu?kau tidak mengatakan apapun yang kau lihat,tapi apa yang ingin kau
lihat”
Seon
Woo diam tak menjawab.
Na Na
meminta Seon Woo bersedia untuk bermain dengan dirinya sebanyak sepuluh
kali,maka ia akan pergi ke pertandingan.
Seon
Woo ragu untuk menjawabnya.
Na Na
bertanya lagi,tak bisa kan?
Seon
woo setuju dengan syarat dari Na Na. Na Na meminta Seon Woo untuk
meninggalkannya sendiri.
“kau
bilang sepuluh kali kan?” tanya Seon Woo mengingatkan Na Na dengan
perjanjiannya.
Seon
Woo meminta Na Na untuk memberitahunya kapan dan dimana ia bisa pergi bermain
dengan Na Na.
Lalu
Seon Woo mendekati Na Na dan merogoh saku Na Na dan mengambil puntung rokok
dari saku Na Na.
“dan…selama
kita bermain,tahan ini” kata Seon Woo sambil mematahkan rokok itu.
Seon
Woo meminta Na Na untuk kembali ke dalam aula.
Di
dalam aula,wakepsek sudah memutuskan yang akan mewakili sekolah adalah All For
One.
Joon
Hee dkk tersenyum bangan dan Seol Chan dkk terlihat kecewa karena mereka tidak
menang untuk mewakili sekolahnya.
Para
penggemar Seol Chan yang mendengarnya juga sudah teriak histeris kecewa.
Wakepsek
mengatakan kalau pertandingannya sangat seru tapi penampilan All For One sangat
luar biasa.orang-orang yang datang pasti mengalami kesulitan.jadi kita harus
menghibur mereka dengan tenang. Bukan dengan melompat-lompat.
Wakepsek
hanya menyampaikan itu saja dan langsung meninggalkan aula. Diikuti para guru.
Guru
Dok dan Guru Choi terlihat kecewa dengan hasil keputusan wakepsek.
Seol
Chan dkk terlihat tak bersemangat.
Eun Ha
mengatakan kalau ini tidak masuk akal. Karena penampilan mereka membawa
atmosfir yang berbeda.
“bukankan
kau bilang kita pasti akan menang?” tanya Do Nam kesal pada Seol Chan
Seol
Chan tak menjawabnya.Do Nam kesal dan keluar dari aula.
Eun Ha
mencoba menghibur Seol Chan dengan mengatakan kalau hari ini Seol Chan-lah yang
terbaik.
Seol
Chan hanya tersenyum sedikit terpaksa.”tentu saja.ayo kita pergi”
Dan
masih Se Yi dan Kyu Dong yang tak beranjak dari duduknya.
“bagaimana
ini? kita kalah” kata Se Yi pada Kyu Dong
Kyu
Dong dengan tersenyum menjawab,tidak apa. Akan lebih baik jika kita menang tapi
tak apa.kita bernyanyi bersama dan semua orang bertepuk tangan untuk kita.
“apa
kau benar-benar tak apa?” tanya Se Yi yakin
“semuanya
melihatku bernyanyi sebagai Park Kyu Dong bukan Si Radio (ejekan Jae Rok untuk
Kyu Dong)”
Se Yi
tersenyum mendengarnya.
Seol
Chan masih mengamati mereka berdua.
Di
dalam mobil,Manager Hong memuji penampilan Seol Chan. walau timnya Seol Chan
kalah tapi Seol Chan masih terselamatkan.dan reaksinya tidak buruk.
Seol
Chan tersenyum senang.
“apakah
tidak ada artikel tentang penampilanku?” tanya Seol Chan yang sedang melihat
berita di internet. Tiba-tiba ia melihat ada artikel tentang ’40 gejala cinta
pertama’.
(hah?!!
Jangan-jangan Seol Chan sedang masa puber untuk pertama kalinya?? Wkwk)
Seol
Chan membuka artikel itu diam-diam tanpa sepengetahuan managernya.
‘ pertama,saat orang itu
bicara.hatimu mulai terasa sakit’
Manager
Hong penasaran dengan artikel yang dibaca Seol Chan. karena Seol Chan terlihat serius
membacanya.
‘kedua,kau sangat menyukainya
tapi hatimu berpura-pura tak tahu. Tapi tak lama kemudian,kau mulai menyukainya
lagi’
Seol
Chan mengangguk-ngangguk sendiri. Sepertinya artikel itu benar-benar mirip
dengan yang di alami Seol Chan.
‘ketiga,dia
membuatmu kesal tapi begitu kalian bersama,entah bagaimana,kau mulai menyukainya lagi’
“gila…tapi
ini benar” gumam Seol Chan
“apakah
artikelnya bagus?” tanya Manager Hong
“ya.Sempurna”
jawab Seol Chan yang pandangannya tetep tak lepas dari artikel itu.
Manager
tersenyum senang dan memuji Seol Chan.padahal manager Hong sendiri memang tidak
tahu artikel yang dibaca Seol Chan.wkwk
‘keempat,satu kata yang terucap
dari orang itu akan membuat jantungmu berdebar-debar’
‘kelima,tak peduli kemanapun
kau pergi,kau akan memikirkan orang itu’
Seol
Chan di kamarnya memandangi gambar (dari Se Yi) yang terpajang di dinding.lalu
ia membaca kelanjutan artikel itu lagi.
‘ketujuh,kau memberitahu dirimu
sendiri bahwa kau tak menyukainya atau tak merindukannya,tapi saat ini,kau
merindukannya’
Tentu
saja,saat ini Seol Chan gelisah. Ia akan menelepon Se Yi tapi ia terlihat ragu.
Gengsi.
Se Yi
yang dikamarnya juga teringat Seol Chan saat membuka laci dan melihat sebuah
kancing dan sobekan kertas dari Seol Chan.
Ia
juga teringat saat Do Nam kecewa pada Seol Chan karena Seol Chan tak menepati
janjinya untuk membawa timnya menang.
“bukankah kau bilang kita pasti
akan menang?”
“Seol
Chan pasti kecewa juga. Tunggu…peduli apa aku?” gumam Se Yi
Lalu
Se Yi mengambil teleponnya dan akan menelepon Seol Chan tapi ia ragu.
Begitu
juga dengan Seol Chan,ia masih bingung dan ragu untuk menelepon Se Yi.
Saat
Se Yi akan memutuskan untuk menelepon Seol Chan,ia terkejut ada panggilan dari
Seon Woo lalu Se Yi mengangkat telepon dari Seon Woo.
Seon
Woo bertanya,apakah Se Yi sangat kecewa hari ini?
Se Yi
menyangkalnya dan mengatakan kalauu ia sangat malu karena mengatakan hal yang
tak jelas pada wakil kepala sekolah.lagipula,Seol Chan…”
Se Yi
tak melanjutkan obrolannya pada Seon Woo karena tiba-tiba ada panggilan tunggu
dan ternyata saat dilihat adalah panggilan dari Seol Chan.
Se Yi
bingung untuk menjawabnya telepn dari Seol Chan
“besok
hari minggu.apa kau ada acara?” tanya Seon Woo
“apa? Entahlah”
jawab Se Yi
Seol
Chan masih menunggu Se Yi mengangkat teleponnya.
Tiba-tiba
Se Yi meminta Seon Woo untuk tunggu karena ia akan menjawab telepon dari Seol
Chan.
“halo”jawab
Se Yi
Seol
Chan terlihat terkejut dan tentunya senang karena Se Yi menjawab telepon dari
dirinya.
“apa?”
tanya Se Yi lagi karena Seol Chan tak menjawabnya
Seol
Chan terlihat gugup dan bingung lalu ia meninggikan suaranya. “Hey! Bagaimana
kau pergi begitu saja? Bukankah kau partnerku?”
“apa
yang aku lakukan” tanya Se Yi tak mengerti
“apakah
aku tak sepenting Kyu Dong? Menurutmu siapa yang paling marah sekarang?kau
adalah parnerku,jadi bukankah sudah jelas bahwa kau harus mengurus partnermu
dulu?”
“jadi?”
Se Yi semakin bingung
Seon
Woo masih menunggu Se Yi.
“saat
ini,aku tak tahu apa yang harus kulakukan dengan hatiku.besok aku ingin
membicarakannya denga seseorang sambil menonton bioskop.bagaimana mungkin aku
pergi ke bioskop sendirian?”
“jadi?”
“ayo
kita menonton bersama” ajak Seol Chan
(sumpah!!!!!
Aku pingin ketawa guling-guling lihat ekspresi Seol Chan)
Se Yi mengatakan kalau Seol Chan pergi saja
dengan managernya.
“tadinya
aku ingin begitu,tapi dia bilang dia tak mau!”
Se Yi
menyuruh Seol Chan untuk pergu dengan orang lain.
Seol
Chan menjawab kalau ia tak punya orang lain.
Se Yi
kaget mendengarnya.
Seol
Chan menjelaskan kalau Se Yi adalah partnernya.bukankah paling tidak,seorang
partner bisa menemani dirinya?
Se Yi
kesal dengan alasan Seol Chan dan ia mengatakannya dengan keras kalau ia tak
mau.lalu Se Yi memutuskan telepon dari Seol Chan sekaligus telepon dari Seon
Woo.
Seon
Woo terkejut karena Se Yi mematikan teleponnya.
Begitu
juga dengan Seol Chan ia terlihat kesal dan marah,ia membuang ponselnya ke
kasur.
Tiba-tiba
ponsel Se Yi berbunyi dan ia menjawab tanpa melihat siapa yang menelepon/
“Kubilang
aku tak mau!” jawab Se Yi
“halo?”
terdengar suara Seon Woo. Ternyata Seon woo menelepon Se Yi lagi.
Se Yi
meminta maaf pada Seon Woo karena ada telepon lain yang masuk dan ia lupa kalau
sebelumnya Seon Woo sedang meneleponnya.
“tidak
apa.jika besok kau tak ada acara,ayo kita menonton bioskop” ajak Seon Woo
Se Yi
terkejut “apa?”
“kenapa?apa
kau sibuk?” tanya Seon Woo lagi saat mendengar reaksi Se Yi
Se Yi
mengiyakan kalau ia ada yang harus dilakukan di rumah.Seon Woo mengerti dan menutup
teleponnya.
Se Yi
merasa bersalah pada Seon Woo. Ia juga teringat kata-kata Seol Chan.aku tak punya orang lain!
“dia
seorang bintang.ada begitu banyak orang yang menyukainya.kenapa tak ada orang
yang menemaninya pergi?”gumam Se Yi
Se Yi
juga mengingat kejadian pertama kali ia bertemu dengan Seol Chan. saat Seol
Chan diserbua para fansnya. Dan Seol Chan ada didalam mobil menatap keluar
jendela. Begitu juga dengan Se Yi yang menatap Seol Chan dari luar.
Lalu
Se Yi menelepon kembali Seol Chan.
Seol
Chan yang awalnya kesal berubah senang saat Se Yi meneleponnya. “apa?”
Se Yi
mengatakan kalau ia akan pergi dengan Seol Chan besok.
“apa?”
tanya Seol Chan tak percaya
Se Yi
menjelaskan kalau ia adalah partnernya Seol Chan.
“aku
sudah membuat janji dengan orang lain…oke. Aku harus pergi dengan partnerku.
Karena kau adalah parterku” jawab Seol Chan senang sambil menatap gambar yang
dipajang di dinding kamarnya.
Keesokan
harinya,Se Yi menunggu Seol Chan di depan bioskop. Tiba-tiba Seol Chan ada
disamping Se Yi dan mencolek tangan Se Yi.Se Yi berbalik dan ternyata Seol Chan sudah datang.
Saat
menonton film,Se Yi bingung karena ia dan seol Chan duduk di tempat duduk
khusus pasangan. Dan Se Yi juga berkomentar kalau harga tiket untuk tempat
duduknya sangat mahal.
“bukankah ini tempat duduk pasangan?” tanya Se Yi saat menyadari di sebelah mereka ada
pasangan yang asyik menonton dengan pasangannya.
“hey!
Perempuan. Sepertinya kau lupa lagi,tapi aku ini seorang bintang.inilah
kehidupan seorang bintang.bagaimana? wajahmu tak kelihatan dan tempat duduknya
terasa nyaman” jawab Seol Chan
Seol
Chan juga meminta Se Yi bersender dan menikmati filmnya. “kau bahkan tak
menyukainya saat aku memberikanmu sesuatu yang sangat baik”
Se Yi
hanya menatap Seol Chan.
“nonton
saja filmnya” kata Seol Chan saat menyadari Se Yi menatapnya.
Mereka
berdua tertawa saat melihat film itu. Seol Chan curi-curi melirik Se Yi lalu ia
tersenyum.Seon Woo yang sedang belajar mendapat telepon dari Na Na.
Ternyata Na Na mengajak Seon Woo kencan. Seon Woo sedang menunggu Na Na disebuah toko buku. Terlihat kalau Seon Woo lama menunggu Seon Woo karena ia terlihat kelelahan membaca buku.
“kau
benar-benar datang” kata Na Na menghampri seon woo
“kenapa
kau minta bertemu di tempat seperti ini?” tanya seon Woo
“kapan
lagi aku datang ketempat seperti ini jika bukan karenamu” jawab Na Na
Lalu
Na Na mengambil sebuah pulpen dan mencoret tangan Seon Woo. Seon Woo heran
“aku
mengurangi satu kali kita bermain” kata Na Na menjelaskan
Seon
Woo tersenyum mengerti. “oke,apa yang ingin kau lakukan?”
Ternyata Na Na mengajak Seon Woo makan kue di café yang sama saat Seon Woo dan Se Yi berkencan.sepertinya^^
Seon
Woo terlihat canggung karena Na Na sangat pendiam.
(pendiam+males
ngomong=Bosen)
Lalu
Seon Woo mengambil garpu dan memakan kuenya. “makanlah”
Na Na
tak merespon sama sekali.
“kau
tak bisa makan kue sendiri di tempat seperti ini? Kim Na Na,kau ini sangat
pemalu” ujar Seon Woo
Lalu
Na Na memakan kue itu.ia bertanya pada Seon Woo,kenapa Seon Woo mau bermain
dengan dirinya? Karena yang ia tahu Seon woo bukan orang seperti itu.
“sebenarnya…ini
seperti melakukan perbuatan baik” jawab seon Woo
“perbuatan
baik?” Na Na tak percaya
Seon
Woo mengiyakan.
“kenapa
kau harus melakukan perbuatan baik ini padaku? Bukankah ada begitu banyak orang
lain?”
Seon
Woo menjawab kalau Na Na seperti butuh pertolongan.ia juga bercerita kalau dulu
ia melakukannya pada orang yang salah dan keadaan jadi berantakan. Dulu aku
adalah anak yang baik.jadi karena itu aku sedang mencari jalan itu sekarang.
Na Na
hanya diam mendengarkannya.
Seon
Woo bertanya,apa yang ingin Na Na lakukan setelah makan kue?
Se Yi
dan Seol Chan sedang jalan-jalan. Tak jauh dari mereka ada seorang pria yang
asyik memotret dengan kameranya.Dan ternyata Seon Woo dan Na Na juga berjalan tak jauh dari tempat Se Yi dan Seol Chan kencan.
Se Yi berhenti di penjual boneka. Ia melihat ada boneka domba.ada domba!
“kau
benar –benar menyukai domba” ledek Seol Chan
Se Yi
membenarkan karena domba-lah yang membantunya bicara.
Lalu
Se Yi meletakkan boneka domba itu dan pergi begitu saja. Seol Chan
memperhatikan boneka domba itu.
Ternyata
Seol Chan membelinya dan memberikannya pada Se Yi.ini cindera mata.
“cindera
mata apa?” Se Yi tak mengerti maksud seol Chan
Seol
Chan bingung menjawabnya
Se Yi menolak
boneka itu “tidak perlu. Aku sudah punya ibu domba dan anak domba”
“kalau
begitu anggap saja ini pacar domba” ujar Seol Chan.hahaha
“bagaimana
seekor domba menjadi pacar?” tanya Se Yi terkejut
“kalau
begitu kembalikan saat kau sudah mendapat pacar” Seol Chan memberikannya pada
Se Yi
Se Yi
tersenyum senang menerima boneka itu.
Na Na dan Seon Woo berhenti di tempat pertunjukan kecil. Ada pria dari Thailand (yang cakep tuh) sedang memainkan gitar dan menyanyikan ‘You Wouldn’t Answer My Calls-2AM’.
Seon
Woo tersenyum dan menyapa pemuda itu. pemuda itu tersenyum membalas Seon woo.
“katanya
dia datang dari Thailand” ujar Seon Woo memberitahu Na NaPemuda itu juga berusaha menyapa dengan tersenyum pada Na Na tapi Na Na tak membalasnya. Membuat Seon woo tersenyum geli.
“apakah
begitu sulit untuk tersenyum?” tanya Seon woo pada Na Na.
Lalu
Seon Woo melambai pada pemuda itu dan melanjutkan kencannya dengan Na Na.
Tak
lama kemudian,Seol Chan dan Se Yi juga sedang menikmati pertunjukan dari pemuda
Thailand itu.
Se Yi
mendengarnya langsung iktu bernyanyi. Seol Chan heran melihat Se Yi yang tak
berkedip memandang pemuda itu.
“apa
kau begitu menyukai pria yang bisa main gitar?” tanya Seol Chan penasaran
Se Yi
mengiyakan
“bagaimana
dengan pria yang bisa bermain piano? (seperti Seol Chan)” tanya Seol Chan
Se Yi
mengatakan kalau ayahnya terlihat tampan saat bermain gitar.ayahku yang sedang
bermain gitar dan bernyanyi seperti sedang berdiri di puncak Himalaya sendirian
dan menghadang semua angin.
“beda,Babo~yaa”
ledek Se Yi sambil meninggalkan pertunjukan itu
“apa
yang berbeda?” tanya Seol Chan
“kesepian
berarti kau membutuhkan seseorang.kesunyian berarti kau tak membutuhkan
siapapun.kesunyian adalah hal yang keren. Ayahku sangat hebat”
“bagaimana
dengan belajar gitar? Apa sulit?”
“kenapa?
Apakah kau akan mempelajarinya?”
Seol
Chan menyangkalnya. Ia mengatakan kalau ia sangat sibuk dantidak ada waktu
untuk bermain gitar.
Se Yi
memandangi wajah seol Chan dengan sangat dekat.
“apa
yang kau lihat?” tanya Seol Chan
“kau
ingin mencobanya” kata Se Yi tersenyum
Seol
Chan menyangkalnya
Se Yi
tersenyum dan mengatakan kalau Seol Chan memang sangat ingin melakukannya.
“kau
penasaran.apakah kau akan terlihat
kesepian?”
Seol
Chan tetap menyangkalnya. Se Yi mengajak Seol Chan ke sebuah tempat. Di toko
gitar,Se Yi meminta ijin pada pemilik toko yang ia kenal untuk pinjam sebuah
gitar.
Se Yi
akan mengajarkan bermain gitar pada Seol Chan.pemilik itu mengijinkan Se yi
memakai gitarnya.
Se Yi
memperhatikan Seol Chan dengan posisi duduk memegang gitar.
“kau
tak terlihat kesepian”komentar Se Yi
“kau
selalu begitu” ujar Seol Chan sambil mencoba memetik gitarnya
“apa
kau tahu do re mi?” tanya Se Yi
“tentu
saja. Aku ini seorang penyanyi” jawab seol Chan enteng
Se Yi
meminta Seol Chan memainkan gitar sambil bernyanyi.
“kau
sedang meledekku?”
Se Yi
mengatakan kalau ia akan memegang kuncinya dan Seol Chan cukup memetiknya.
Se Yi
menidurkan gitarnya dan memulai memegang kunci gitar. Seol Chan memetiknya
dengan pelan-pelan. Posisi mereka terlihat tak nyaman^^
“ini
lebih sulit dari yang kubayangkan”gumam Se Yi
Seol
Chan tiba-tiba teringat sesuatu yang ia pernah lihat. Lalu ia meminta Se Yi
untuk pindah ke kepala. Dengan polosnya Se Yi menuruti Seol Chan dan pindah
tempat ke samping kepala Seol Chan.wkwk
“apa
yang kau lakukan? Pindah ke kepala gitar!” pinta Seol Chan sambil tersenyum
geli melihat Se Yi terlihat oon.hihi
Se Yi
duduk di sebelah Seol Chan dan memegang kunci gitarnya.sedangkan Seol Chan
memetik gitarnya.
Seol
Chan kesal karena petikannya tidak harmoni dengan kunci gitar. Ia heran
biasanya di drama yang ia lihat terlihat berhasil.hehe
Se Yi
punya ide dan meminta Seol Chan untuk memegang kuncinya. Se Yi juga memegang
tangan Seol Chan sambil mengajari Seol Chan memegang kunci gitar.
Seol
Chan terlihat gugup karena wajah Se Yi dekat dengan wajahnya.
“ini
saja yang perlu kau lakukan” kata Se Yi yang mendekatkan wajahnya pada Seol
Chan
Seol
Chan mencoba memetik gitarnya sesuai instruksi Se Yi.Se Yi juga membantu Seol
Chan memegang kunci gitar dan mereka berhasil mengharmonisasikannya.Se Yi juga
meminta Seol Chan untuk mencoba menyanyikannya.
Mereka juga berduet menyanyikan lagu itu.
Mereka
berdua saling menatap dan bernyanyi.
Na Na
dan Seon Woo sedang menonton bioskop. Mereka menonton film yang sebelumnya Seol
Chan-Se Yi menontonnya. Seon Woo tertawa saat melihat film itu. Na Na
meliriknya dan ia tersenyum kecil.Mereka berdua menyelesaikannya duetnya.
“berhasil”
kata Seol Chan. lalu Se Yi tepuk tangan senang.
Mereka
tersenyum dan saling berpandangan lama.tiba-tiba Se Yi tersadar dan salah
tingkah.lalu ia mengajak Seol Chan untuk pergi.Seol Chan heran melihat reaksi
Se Yi,ia mengiyakan.
“apa
kau merasa lebih baik?” tanya Se Yi
“waktu
itu?”
Waktu
itu. saat fansmu secara paksa memaksa menciummu.waktu itu kau terlihat
kesepian.waktu itu,aku melihatmu duduk dimobilmu dengan waktu yang lama.
“kau
tak bisa melihatku dari luar mobil.kaca jendelanya sangat gelap” kata Seol Chan
Se Yi
mengatakan kalau ia tetap melihat Seol Chan.
Seol
Chan bingung. “kau melihatku?”
Se Yi
mengangguk,iya.”dalam hatiku,aku melihatmu”
Se Yi
juga mengatakan kalau ia berpikir pria yang duduk di mobil itu pasti
membencinya.dia pasti sangat malu dan ingin mati saja.ada begitu banyak orang
di sisimu,tapi tak ada yang berpihak padamu.karena itu aku berpikir,dia pasti
sangat kesepian.karena itu aku tak melaporkan tentang ponsel.hari ini
juga,bintang apa yang tak punya teman untuk meonton bioskop?
“kalau
begitu,kau harus bertanggung jawab”
Se Yi
bingung,apa?
Seol
Chan mengatakan,kau bilang kesepian berarti membutuhkan seorang teman.
“apa
yang harus kulakukan?” tanya Se Yi
Seol
Chan menjelaskan kalau ia berusaha keras terlihat keren tapi kau bilang bukan
begitu.karena itu orang yang mengatakannya harus bertanggung jawab.
“apa?”
Se Yi tak mengerti
“jika
kau merasa bersalah. Bertanggung jawablah untuk 1 hari.jadi pacarku untuk
sehari” ujar Seol Chan.so sweet^^
Se Yi
masih tak mengerti. “pacar 1 hari”
Seol
Chan akan menjelaskan seseuatu tapi ia tak sempat mengatakannya karena
tiba-tiba terdengar suara orang berteriak dan tiba-tiba ada mesin menyemburkan
asap lebat.
Se Yi
dan Seol Chan terkejut karena ia melihat Seon Woo-Na Na berdiri di seberang
mereka.
Na Na
melirik Seon Woo dan melihat wajah Seon Woo yang terlihat kecewa.
Mereka
berempat saling berpandangan.
Saat
Seol Chan akan menghampiri Seoon Woo,ia dihentikan oleh seorang pria yang
mengenali Seol Chan. pria itu seperti wartawan atau fotografer.
“kau
adalah Yoon Seol Chan,bukan?” sapa pria itu
Pria
itu memperkenalkan diri,Byun Lee Soo,produser dari berita JDC Entertainment.
Seol
Chan memalingkan wajahnya.terlihat ia tak ingin ada berita menyebar mengenai
dirinya.
“siapa
ini? pacarmu?” tanya produser itu saat melihat Se Yi disamping Seol Chan
Se Yi
kaget dan melirik Seol Chan. ia tak berani menjawabnya. Seol Chan juga terlihat
bingung.
“pacarmu
sangat cantik”puji produser itu “kalian berdua terlihat serasi bersama”
Se Yi
menunduk ketakutan dan melirik Seol Chan lagi. Ia berharap Seol Chan
membantunya.
“dia
bukan pacarku” jawab Seol Chan
Se Yi
terkejut mendengarnya.
Produser
itu juga mengatakan bukankah kalian sedang kencan?
Lagi-lagi
Seol Chan diam. Produser itu mencoba memotret Se Yi.
“sudah
kubilang dia bukan pacarku,apa yang kau lakukan?” Seol Chan marah karena produser
itu memotret Se Yi
Semua
orang yang melintas juga terkejut dan mereka memotret Seol Chan.
“jika
kau melakukan ini,pacarmu akan marah” kata produser itu
Se Yi
terlihat ketakutan. Ia menunduk sambil memegang erat boneka pemberian Seol
Chan.
Produser
itu mencoba memotret Se Yi.Seol Chan kesal dan menahan kamera produser itu
dengan tangannya.
Seon
Woo yang dari tadi hanya memperhatikan akhirnya ia turun tangan. Na Na kaget
melihat Seon Woo berjalan kea rah Seol Chan-Se Yi.
“ada
apa?” tanya Seon Woo tiba-tiba
Seon
Woo memeluk Se Yi dan mengatakan kalau Se Yi adalah pacarnya.
Seol
Chan terkejut begitu juga dengan Na Na.
Seon
Woo bertanya pada produser itu,kenapa kau mengambil gambarnya?
“pacarmu?”
tanya produser itu tak percaya dengan pengakuan seon Woo
“yoon
Seol Chan,karena itu sudah kubilang jangan ikut” kata Seon Woo pada Seol Chan
Seon
woo menjelaskan pada produser itu kalau Seol Chan ingin menonton film dengan
teman-temannya. Aku memberitahunya lebih baik ia menghabiskan uangnya saja.
Tapi ia memaksa untuk ikut.Seol Chan boleh menonton bioskop dengan
teman-temannya,kan?
Produser
itu mengiyakan. Se Yi masih terlihat ketakutan di pelukan Se Yi. Seol Chan tak
bisa berbuat apa.
Seon
Woo meminta Na Na untuk menghubungi teman-temannya karena mereka belum datang.
Na Na yang tak mengerti akhirnya menuruti Seon Woo.
Produser
itu meminta maaf. Anak ini (seon Woo) untuk menemui pacarnya,bukan?
Se Yi
melirik Seon woo.
“kalau
begitu,aku harus meminta maaf secara resmi” kata produser itu
Se Yi
juga melirik Seol Chan yang dari tadi hanya diam.
“ya,Tolong
minta maaf” kata Se Yi memberanikan diri
Seol
Chan kaget
Se Yi
membalas dan menggandeng tangan Seon Woo “Dan tolong minta maaf pada pacarku
juga”
Seon
woo juga terkejut tak percaya.
“Paman,jika
orang bilang pacarmu adalah pacar
temanmu,apa kau akan merasa senang?” kata Se Yi kesal (sepertinya menyindir
Seol Chan)
Na Na
juga terkejut mendengarnya.
Seon
Woo meminta produser itu menghapus foto se Yi karena produser itu mengambil
foto Se Yi tanpa ijin.
“maaf,aku
telah salah paham” kata produser itu
Na Na
menghampiri mereka dan mengatakan kalau yang lainnya sedang menunggu di
bioskop.Na Na juga sempat melirik Se Yi dengan pandangan tak suka.
Mereka
bertiga berjalan mengikuti Na Na menuju bioskop. Mereka berempat jalan terpisah.
Seon Woo juga memperhatikan boneka yang dipegang Se Yi. Sepertinya Seon Woo
tahu boneka itu pasti dari Seol Chan.
“orang
itu mengikutimu” kata Seon Woo pada Seol Chan
Seon
woo juga mengatakan kalau produser itu sangat menyebalkan jadi mau tak mau Seol
Chan harus ikut bergabung dengan mereka.ini siang bolong,apa menurutmu kau tak kelewatan?
Seol
Chan kesal dan membentak Seon Woo dan memintanya diam.
Seon
Woo hanya menatap Seol Chan.
Di
bioskop Kyu Dong,Do Nam dan Eun Ha terlihat bingung. Mereka juga heran kenapa
Seol Chan,Se Yi,Na Na dan Seon woo terlihat bersama.
Eun Ha
heran dan bertanya.kenapa bisa Na Na menghubungi kami semua?
“kenapa
mentraktir kami menonto bioskop? Kau membuat kami terlihat tak enak” kata Kyu
Dong
Eun Ha
membenarkan.
Tapi
Seol Chan dan Seon Woo tak ada menjawab pertanyaan mereka. Produser itu juga
ternyata memperhatikan mereka.
Seol
Chan dkk akhirnya menonton film. Hanya Kyu Dong,Eun Ha,dan Do Nam menikmati filmnya.
Seol Chan,Se Yi,Na Na dan Seon Woo terlihat tak bersemangat.
Mereka
berempat juga duduk terpisah hanya Se Yi dan Seon Woo duduk bersebelahan.
Na Na
melirik seon Woo.Seon Woo hanya fokus melihat ke depan dengan tatapan kosong.
Se Yi
juga melirik Seol Chan.Seol Chan juga melirik Se Yi. Mereka saling
berpandangan.
Seon
woo juga melirik Se Yi.
Tak
jauh dari tempat duduk mereka,ada produser itu yang memperhatikan mereka sambil
makan popcorn. Produser itu benar-benar memang tak niat menonton film .
seol
Chan pulang dengan wajah lesu. Begitu juga dengan Se Yi,ia melamun terus dalam
perjalanan pulang.
Seon
Woo dan Na Na juga pulang terpisah.
Sampainya
di kamar,Se Yi menatap boneka domba pemberian Seol Chan.ia juga teringat
perkataan Seol Chan. jadi pacarku untuk 1
hari. Dia bukan pacarku.
“dia
bilang aku bukan pacarnya. Tapi kenapa aku seperti ini?” gumam Se Yi
Lalu
Se Yi menatap sedih boneka domba.
Seol
Chan masuk ke kamarnya dan ia terkihat kesal.ia juga menatap gambar dari Se Yi
di dindingnya. Ia kesal saat memikirkan perkataan Se Yi. Ya,tolong minta maaf. Dan tolong minta maaf pada pacarku juga. ,jika
orang bilang pacarmu adalah pacar
temanmu,apa kau akan merasa senang?
“bicara
sebanyak itu…” gumam Seol Chan kesal dan melempar jaketnya ke arah bingkai
gambar.
Keesokan
paginya,Se Yi terlihat melamun saat berangkat ke sekolah. Seon Woo juga melihat
Se Yi yang berjalan sendirian.nampaknya Seon woo kesal.Se Yi juga melihat Seol Chan di depannya. Tapi Se Yi tak berani menyapa Seol Chan.
Seon Woo menghampiri Se Yi. Dengan rasa bersalah Se Yi ingin mengatakan sesuatu. Tapi Seon Woo sudah tahu kalau Se Yi akan berterima kasih padanya.
“kau
ingin berterima kasih?” tanya Seon Woo
Se Yi
mengangguk,iya.
Seon
Woo juga bertanya apa yang Se Yi lakukan bersama Seol Chan.
Se Yi
menjawab,begitulah.
“apa
kalian kencan?”
“apa
maksudmu? Seol Chan merasa bosan.dia bilang dia tak ada kerjaan dirumah.” Se Yi
berusaha menjelaskan
“sama.
Na Na juga bilang dia kesepian jadi dia ingin bertemu” Seon woo juga
menjelaskan pada Se Yi.
Seon
woo juga mengatakan kalau ia sebenarnya kemarin sangat marah pada Seol Chan.dia
menyusahkanmu.aku tak bisa menahannya.
Se Yi
menyangkalnya. Aku tak merasa disusahkan.
Seon
Woo berbalik dan menatap Se Yi. “kalau begitu,kenapa kau terlihat marah
seharian kemarin? Bukankah karena itu?”
Se Yi
mendelik dan bingung untuk menjawabnya.
“apa
aku salah?” tanya Seon Woo lagi
Seon
Woo menjelaskan jika Seol Chan bercanda dan mengatakan ‘dia pacarku’ maka kau
akan dikucilkan.mungkin juga kau harus kembali ke Selandia Baru.
Se Yi
menunduk mendengar penjelasan Seon Woo
“jika
aku salah.kenapa kau marah?” tanya Seon Woo
Se Yi
tak menjawabnya dan ia hanya menatap seon Woo
Tiba-tiba
mereka berdua dikagetkan dengan Na Na yang berjalan di tengah-tengah mereka.
(Na Na
memang sengaja memilih berjalan menerobos mereka berdua. Padahal jalan terlihat
luas)
Na Na
berhenti dan menoleh Se Yi dengan pandangan tak suka.Se Yi hanya heran melihat
tatapan Na Na.Episode 8 part 2,paling cepat di posting hari minggu ^^ |
5 komentar:
Akhirnya ad juga sinop nya.. Thx mba',so sweet deh liat seol chan sama se yi,klo seol chan bilng ke wartawan klo se yi pacarnya gmn ya? Ah greget... Kasian nana sama seon woo cinta nya bertepuk sebelah tangan,,klo dlihat,seon woo sama nana cocok kok.. Fighting mba'! Lanjut trus sinop nya ;) ditunggu ^^
kalo Seol Chan ngaku Se Yi pacarnya pasti popularitas Seol Chan terancam
makasih sinopnya :)
thanks buat sinopsisnya...
ditunggu kelanjtannya....
^_^
thanks sinopsisnya
ditunggu kelanjutannya..
Post a Comment
Terima kasih atas komentarnya ^^
walau aku tak membalas satu per satu,tapi aku selalu membaca komentar kalian